Trente quatre - Pretty Hard

81 12 1
                                    

[Chapter 34]

Syakira baru saja keluar dari kamar mandi, handuk kecil masih membungkus rambut basahnya. Setelah beres-beres rumah dan membantu Davis memperbaiki atap yang justru membawa petaka, Sak kini duduk termenung di meja belajar.

Gadis itu kembali mengingat kejadian beberapa saat lalu.

Sak saat itu masih asyik memejamkan mata sambil duduk di atas genteng, Davis juga masih fokus memperbaiki atap. Atensi keduanya teralihkan begitu mendengar benda jatuh. Tebak apa yang jatuh?

Ya, tangga yang mereka gunakan terjatuh.

Tebak siapa pelakunya?

Ya, si Jeruk. Anak kucing itu entah apa pasal malah menyundul-nyundul tangga sampa jatuh.

Alhasil, Sak serta Davis harus melakukan aksi gila demi bisa turun ke bawah. Mereka berteriak-teriak seperti orang kesetanan, mengundang para tetangga berdatangan yang malah lebih banyak menertawakan daripada membantu.

Sebenarnya, Davis bisa saja melompat, tapi rumahnya yang berlantai dua ini cukup tinggi. Jika nekat lompat, maka dapat dipastikan malam ini dia akan menginap di rumah sakit.

Setelah berhasil turun ke bawah dengan bantuan para tetangga, mereka kompak mengurung diri di rumah. Rasanya sudah tidak punya muka lagi untuk ke luar rumah, memalukan.

Sak juga mengunci diri di kamar, dia mengusir si Jeruk dan melarang kucing itu masuk ke kamarnya. Sak jengkel dan yang lebih mengesalkan, dia tidak bisa mengomeli si Jeruk sebab semuanya akan sia-sia. Jadi, pada siapa Sak harus melampiaskan kemarahan?

"Tapi, kalau dipikir-pikir ini juga salah gue, sih. Kalau gue nggak ikut naik ke atas kan tuh tangga nggak akan jatuh," monolog Sak, cewek itu menghela napas panjang lalu berdiri dan menuju meja rias.

Sejenak, Sak memperhatikan pantulan wajahnya di cermin. Lalu tangannya bergerak membuka handuk di kepala, membiarkan rambut pirangnya tergerai.

"Apa gue ganti warna rambut lagi ya?" Sak tampak menimbang-nimbang. Sebenarnya dia suka dengan warna blonde pada rambutnya, tapi Bu Taya sangat cerewet dan makin gencar mengejar dirinya. Lihat saja tumpukan surat panggilan orang tua yang tidak pernah Sak tunjukkan pada Davis.

"Engga, ah, nanti aja ganti warna rambutnya." Gadis itu tersenyum simpul, menyisir rambut dengan jemari.

Drrt drrt

Ponsel Sak bergetar, cewek itu meliriknya dan seketika matanya membulat terkejut. Ada pesan masuk dari nomor asing itu lagi.

0888-1151-4201
Sebaiknya kamu menyiapkan kata-kata terakhir
Au revoir

Sak bergegas mengambil buku kecil yang ia gunakan untuk mencatat poin-poin penting terkait teror itu. Untuk kedua kalinya dia menemukan kata 'Au revoir'. Dalam bahasa Prancis, Au revoir artinya selamat tinggal. Apa ini artinya orang itu tidak akan mengganggu Sak lagi?

Ah tidak.

Sebaliknya, kata itu justru menunjukkan bahwa Sak harus mengucapkan 'selamat tinggal' pada dunia. Firasat Sak buruk, sesuatu yang berbahaya pasti akan terjadi. Dia harus cepat-cepat menemukan jawaban dari semua teror itu. Jujur saja sampai sekarang Sak bingung ada masalah apa antara dia dan si peneror.

You Are Strong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang