[Chapter 46]
-o0o-
"Le, lo ngapain ke rumah sakit? Besok pertandingan loh, harusnya lo istirahat yang banyak di rumah."
Sak menatap sebal pada Kris. Sore ini cowok itu datang berkunjung lagi ke rumah sakit, padahal besok adalah acara pembukaan dan tim sekolah mereka mendapat giliran bertanding di hari pertama.
Perihal Sak, gadis itu masih berada di rumah sakit, belum diizinkan untuk pulang. Setelah kejadian malam itu, Sak benar-benar menjadi murung dan tidak mau diajak bicara.
Namun sekarang Sak sudah tidak terlalu sedih lagi. Tanpa Kris ketahui, kalimat cowok itu terbawa ke alam bawah sadar Sak, membuat gadis itu menjadi sedikit lebih tenang dan berusaha menerima keadaan.
"Bagi gue, definisi paling sempurna tentang manusia kuat adalah lo, Sak. Lo yang selalu punya tekad yang besar untuk mencapai tujuan. Lo yang bertumpu pada kaki sendiri, pantang jatuh dan selalu berdiri tegap untuk orang-orang yang lo sayangi."
Kalimat itu sudah merasuk jauh, merengkuh hatinya yang rapuh.
"Maka dari itu gue ada di sini Sak, dengan berada di sisi lo, semua capeknya gue terobati."
"Dih, gembel."
"Gombal, sayang," koreksi Kris, cowok itu tampak menahan senyumnya.
"Syuuut, dilarang berisik, pasien butuh istirahat yang banyak." Usai mengatakan itu, Sak menarik selimutnya hingga menutupi seluruh badan. Dia hanya ingin menyembunyikan wajahnya yang sudah pasti memerah.
Kris tertawa kencang, Syakira lucu sekali jika sedang salah tingkah begini. "Ciee yang salting."
"Aaaaaa berisik, Le." Sak membuka selimutnya dengan wajah yang cemberut.
Kris mencubit kedua pipi Sak yang menggembung, lalu menguyel-uyelnya dengan gemas.
"Jauhin tangan lo dari pipi gue."
Kris terkekeh. "Sorry sorry, abisnya gemes sih."
Sak mengerucutkan bibirnya, kadang dia kesal dengan sifat Kris yang berubah manis. Cowok itu pasti tidak tahu Sak selalu kesusahan menangani jantungnya yang berdebar. Akhir-akhir ini Kris semakin berani menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya pada Sak.
"Eh, omong-omong." Sak menjeda kalimatnya, terlihat ragu.
"Kenapa? Bicara aja."
"Itu ... soal Bang Ken, gimana?" tanyanya dengan suara pelan.
"Lo maunya gimana?"
"Jujur, berat banget rasanya mau maafin Bang Ken. Tapi dia pernah jadi orang yang baik ke gue, sekalipun sikap baiknya selama ini cuma sandiwara untuk menarik simpati gue."
"Jadi?"
Syakira menarik napas panjang. "Gue maafin Bang Kenta. Tapi nggak semua kata maaf berarti pengampunan. Bang Ken tetap harus diadili oleh hukum."
Kris mengangguk paham. "Iya Sak, lo tenang aja, Bang Dav sama papa lo bakal urus Bang Kenta."
"Hm, terus gimana soal Sasa? Dia kan pernah deket sama Bang Ken."
"Sasa udah ketemu Bang Ken di kantor polisi, tapi gue nggak tau mereka ngomongin apa. Gue yakin, Sasa setuju sama lo buat ngehukum Bang Ken, walaupun mereka pernah deket pas kecil. Lo nggak usah sedih, atau ngerasa nggak enak sama Sasa."
Syakira mengangguk singkat.
"Lo tau nggak, orang-orang di SHC pada nggak nyangka. Mereka taunya Bang Ken itu baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Strong [END]
Teen Fiction- Jika dunia dan seisinya melemahkanmu - --- Kris dan Syakira adalah dua orang yang sama-sama terluka. Mereka juga dua orang yang sama-sama mengejar ambisi menjadi pemimpin klub basket. Ketika mereka saling membuka rahasia, apakah keduanya akan sali...