Vingt quatre - The Same Wound

89 21 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen:)
Happy reading^^

[Chapter 24]

-o0o-


"Jadi, lo liat Sasa tadi?"

Arjuna membuka topik obrolan setelah berjam-jam dia dan Kris saling diam di dalam sebuah kafe.

"Gue nggak yakin," jawab Kris pendek, menatap kosong pada gelas berisi kopi di hadapan.

"Ha? Maksudnya apa? Bicara yang jelas kek, gue bingung."

"Cukup diam dan jangan ajak gue ngobrol, Jono." Kris berseru ketus lantas menenggelamkan wajah di lipatan tangan di atas meja. Arjuna mengangkat bahu lantas mengunci mulut seperti perintah Kris. Sepuluh menit berlalu dengan hening, Kris tiba-tiba bangkit berdiri.

"Gue mau jalan-jalan," katanya.

"Ayo, mau kemana? Gue ada beberapa rekomendasi tempat bagus."

"Maksud gue sendiri, tanpa lo."

"Hah?"

Kris mengabaikan muka cengo Arjuna, terus berjalan menuju pintu. Begitu tiba di luar, awan hitam tiba-tiba menumpahkan air rintik-rintik. Kris mendesah lesu namun tak urung membongkar tasnya untuk mencari payung. Sampai langit berubah menjadi gelap, Kris masih melangkah tak tentu arah. Cowok itu perlu mengalihkan pikirannya dari sosok cewek yang mirip dengan Sasa. Tadi, hujan sempat reda namun kini malah kembali turun dengan deras, diselingi suara petir menyambar.

Kini perhatian Kris tertuju pada seorang perempuan berambut blonde yang berdiri di jembatan, sekujur tubuhnya basah kuyup terkena hujan. Sekilas, Kris mengingat pakaian cewek itu mirip dengan perempuan yang ia lihat selintas di taman tadi. Gerak-gerik cewek itu mencurigakan dan benar dugaan Kris, cewek itu hendak melompat dari jembatan. Sebelum hal itu terjadi, Kris membanting payungnya asal kemudian berlari memeluk cewek itu.

"No, you can't do that," gumam Kris pada sosok yang terasa lemah dalam dekapannya.

Gadis itu mendongak menatap lelaki yang dengan lancang memeluknya. Mata sayunya sedikit membulat begitu bertemu pandang dengan Kris. "Le-o!"

"SAAKKK!"

Kris sama kagetnya dengan perempuan itu, dia tidak menyangka orang yang hendak mengakhiri hidupnya adalah Syakira. Bagaimana bisa cewek itu ada di sini? Jangan bilang kalau dugaan Kris benar, cewek yang ia lihat di taman tadi memang Syakira!

Namun, semua pertanyaan dalam benak Kris seolah terlupakan saat dia menyadari Sak kehilangan kesadaran, kulit wajah Sak memucat, bibirnya bahkan mulai membiru. "Hipotermia," lirihnya.

Kris semakin kalut saat merasakan deru napas Sak nyaris hilang, denyut nadi cewek itu pun antara terasa dan tidak. Kris mengangkat wajahnya ketika melihat sebuah taksi berhenti tidak jauh dari posisinya, Arjuna turun dari dalam. Sedari tadi pemuda itu terus mengikuti Kris sambil menjaga jarak, dia melihat Kris sedang menolong seorang perempuan. Arjuna membaca situasi dan segera mencari taksi. Dia berjongkok di sebelah Kris lantas tertegun melihat cewek dalam pelukan sepupunya.

"AYA!" serunya kaget. "Cepet Kris, gendong ke taksi, kita bawa ke rumah sakit," lanjutnya yang langsung dituruti oleh Kris.

"Lo kenal Sak?" Dalam perjalanan lelaki itu bertanya pada Arjuna yang duduk di samping supir.

"Sak? Gue taunya dia Aya."

"Jadi, Aya-Aya yang lo maksud itu cewek ini?" Arjuna bergumam sebagai jawaban, pemuda itu sibuk menyuruh supir taksi untuk menambah kecepatan.

"Dia temen sekelas gue, Jun. Gue baru inget nama lengkapnya Syakira Nayaka Alvis." Kris menatap Sak yang berbaring dengan pahanya sebagai bantalan, tubuh Sak sudah diselimuti oleh mantel miliknya dan milik Arjuna. Kris juga tidak berhenti menggosok tangannya kemudian dia tempelkan pada pipi Sak. Kris berharap hal itu bisa sediki memberi kehangatan.

You Are Strong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang