Bonchap #2

143 13 17
                                    

#balik lagi ke ceritanya KriSak yaaa#

-o0o-


Klarissa Lea Guiza, adik kembar Kris yang hilang sejak kecil. Gadis itu telah melewati banyak hal dalam hidupnya, berkali-kali terjebak dalam takdir yang kurang beruntung. Hidup di panti asuhan, Sasa masih bisa menerima hal itu. Menjadi korban kecelakaan beruntun sampai hilang ingatan, Sasa juga menerima hal itu. Satu hal yang tidak bisa dia terima, balas dendam Kenta yang mengatas namakan dirinya.

Sasa sudah merasa bersalah karena menjadi beban orangtua Sak, menyita perhatian orangtua Sak sampai Sak serta Davis ditinggal di Indonesia. Sekarang Sasa harus menanggung rasa bersalah yang lebih besar lagi karena secara tidak langsung telah merenggut mimpi Sak.

Sasa ikut menangis ketika dokter mengatakan kaki Sak cedera lumayan parah. Sasa juga ikut terisak ketika Sak menangisi kakinya.

Hari ini, Papanya bilang Kenta telah ditangkap dan berada di kantor polisi. Sasa berniat mengunjungi Kenta ditemani oleh Kris dan Davis. Ketika sampai di sana, Sasa meminta Kris dan Davis untuk menunggu di luar dan membiarkan dia berbicara berdua dengan Kenta.

Tak lama kemudian, Sasa bisa melihat sosok Kenta yang mengenakan pakaian tahanan. Gadis itu mencoba untuk tersenyum meski agak kaku. Dia tidak pernah membayangkan akan bertemu Kenta dalam keadaan seperti ini. Dulu, mereka sangat akrab dan dekat, hanya Kenta yang Sasa percaya di panti asuhan.

"Hai, Kak," sapa Sasa.

Kenta yang semula menunduk kini mendongak. "Hai, Sa. Apa kabar?"

"Baik, Kak. Maafin Sasa ya."

Kenta mengeryit. "Kenapa?"

"Sasa telat ketemu Kakak, harusnya setelah sampai di Indonesia, Sasa langsung ketemu Kakak dulu biar semua ini nggak terjadi. Kalau aja Sasa ketemu Kakak lebih awal, Sasa bisa cegah Kakak buat nabrak Sak, dan Kakak nggak akan ada di sini."

Kenta menghela napas panjang, raut wajahnya berubah sendu. "Nggak, Sa, ini bukan salah Sasa. Kakak yang harusnya minta maaf. Maaf udah buat Sasa sedih. Kakak nggak masalah harus dipenjara, ini hukuman yang setimpal karena bikin Sasa nangis. Kakak juga titip maaf buat Sak ya."

Sasa tidak kuasa menahan air matanya, napasnya tersendat-sendat karena menangis. "Sasa maafin Kakak, Sak juga pasti maafin. Kakak jangan sedih ya, Sasa jadi ikut sedih. Nanti Sasa bakal sering-sering kunjungin Kakak."

Kenta tersenyum tulus hingga matanya menyipit. "Makasih, Sa."

-o0o-

"Saaaaaak." Kris memanggil Sak seperti anak kecil yang sedang mengajak temannya bermain. Lelaki itu berdiri di depan gerbang rumah Sak sambil melongok-longokkan kepalanya.

"Syakiraaaaaa," panggilnya lagi. "SYAKIRA NAYAKA GUIZA!!"

"APA SIH LEEEEEE!" Syakira balas berteriak dari balkon kamarnya.

Sebenarnya dari tadi Sak sudah mendengar teriakan Kris, karena ini masih pagi dan dia sedang menikmati liburan akhir semester, jadilah Sak mengaibakan panggilan Kris.

Namun, ketika Kris mulai mengganti nama belakangnya dengan seenak jidat, barulah Sak bereaksi dan ikut berteriak.

"Lo ngapain sih, Le? Ini masih pagi loh."

Kris cengengesan. "Sini dulu dong turun, bukain gerbang gue mau masuk."

"Ogah, lo duduk aja di situ."

"Dih, tega banget. Ayolah Sak."

"Ga, ngomong dulu mau ngapain ke sini?"

Kris menghembuskan napas panjang, baiklah dia akan mengalah. "Gue mau ngajakin lo ke SHC."

You Are Strong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang