Quarante cing - You Are Strong

79 12 0
                                    

[Chapter 45]

-o0o-

"Bagaimana keadaan pasien?"

"Cukup parah, dia kritis."

-o0o-

"Apa sudah ada perkembangan tentang pasien?"

"Keadaan pasien sudah stabil. Kita hanya perlu menunggunya sadar."

"Bagaimana dengan lukanya?"

"Kepalanya terbentur cukup keras, tapi untungnya setelah observasi lebih lanjut tidak ada sesuatu yang serius. Cedera lehernya akan membaik dalam beberapa hari. Semua luka goresan sudah diobati. Dan terakhir ...." Jeda sesaat. "Tulang kaki kanan dan kirinya retak, untuk sementara pasien tidak bisa berjalan dengan lancar."

-o0o-


Gadis itu membuka matanya perlahan-lahan, mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina mata. Sejenak, dia merasa linglung dan bingung. Apalagi mendapati tubuhnya yang tidak berdaya terjebak di ruangan serba putih.

Setelah beberapa menit berusaha mengingat, akhirnya dia mendapat kepingan-kepingan memori yang sempat hilang.

Suara pintu terbuka membuat gadis itu menoleh.

"Awws." Saat itulah dia merasakan sakit di lehernya.

"Eh, Sak, jangan noleh dulu. Leher lo cedera."

"Bang ... Dav."

"Iya, lo butuh apa?" tanya Davis setelah duduk di kursi sebelah ranjang.

Syakira hanya menggeleng kecil, dia beralih menatap langit-langit ruangan, bertanya-tanya. Apa benar dirinya terbangun dan kembali ke dunia? Sak tidak yakin, tapi rasa sakit di seluruh tubuhnya seolah meyakinkan, bahwa dia masih hidup. Tidak lagi mati rasa.

Sak bersyukur, pada hari kecelakaan itu dia sempat berpikir tidak akan selamat. Gadis itu akan menerima jika memang harus pergi, mungkin dengan begitu Sak bisa terbebas dari dunia yang kejam ini. Namun, Sak tidak mau terjebak dalam ruang gelap, hampa dan kosong itu sendirian lagi. Karena itu Sak sangat bersyukur bisa terbangun dengan rasa sakit ini.

"Sak, makasih ya udah bertahan. Maafin abang yang nggak bener jagain kamu."

"Kamu?" Sak terkekeh kecil, tapi sial, badannya jadi terasa ngilu. Davis mendadak panik dan hendak memanggil dokter. "Aduh, Bang, tenang dong. Sak nggak apa-apa kok."

"Hebat ya, Sak, kamu lagi gini aja masih bilang nggak apa-apa. Memang kamu tuh cewek terkuat yang pernah abang kenal."

Syakira tersenyum kecil. "Eh, Bang, Mama sama Papa mana?"

"Ada, lagi makan di kantin."

"Ouwh." Sak membulatkan mulutnya. "Bang, Sak ngantuk, pengin tidur lagi."

Davis menghela napas panjang. "Kamu nggak capek tidur mulu?" Sak menggeleng. Dalam hati, Davis tersenyum miris. Sak pasti tidak tahu sudah berapa lama dia tertidur.

"Ya udah, kamu tidur lagi aja."

Ketika Sak bangun untuk kedua kalinya, ruangan yang ia tempati berubah menjadi ramai. Di sana ada Mama dan Papanya, Davis, Aeera, Naswa, Rere, orangtua Kris dan Sasa. Ramai sekali, tapi Sak merasa ada yang kurang.

Atau karena ruangan ini yang cukup besar sampai Sak merasa ada yang kosong? Lagipula kenapa Papanya menempatkan Sak di ruangan sebesar ini.

Mama dan Papa Sak mendekati ranjang, mereka menangis dan memeluk Sak erat, membuat napas gadis itu tersengal.

You Are Strong [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang