-Happy Reading Readers-nim ❤-
.
.
.Kepala Tiara terasa begitu pusing membuat gadis itu mau tidak mau harus membuka mata nya.
Tangan nya terulur memijat pelipis nya, berharap bisa sedikit mengurangi pusing yang ia rasakan.
Sebentar! Gerakan tangan Tiara terhenti, tangan nya sudah bebas! ia tidak di ikat lagi.
ia mencoba menggerakkan kaki nya dibawah gelungan selimut, dan ternyata kaki nya juga sudah tidak di ikat.
Ada sedikit rasa lega dihati nya, setidak nya ia bisa bergerak dengan bebas tidak seperti tadi yang hanya menangis tidak bisa melawan perlakuan Ayden.
Tiara menyibak selimut lalu langsung berdiri di tepi ranjang.
ia menatap pantulan dirinya di cermin, sangat berantakan dan terlihat menyedihkan. Siapapun yang melihat nya pasti akan merasa iba pada gadis cantik yang bernasib malang memiliki kekasih seperti Ayden.
Dimana Ayden? Tanya Tiara dalam hati.
Tiara merogoh ikat rambut yang ia simpan di saku kemejanya lalu mencepol rambutnya dengan rapi. ia juga merapikan kemeja yang ia pakai.
Setelah nya ia meraih handle pintu, dalam hati ia berdoa semoga pintu di depan nya ini tidak terkunci.Ceklek
Pintu nya terbuka! Tiara begitu bersorak dalam hati, semoga setelah ini keberuntungan selalu berpihak pada nya, semoga.
Ayden yang tengah mengupas buah apel di meja makan pun langsung menoleh menatap Tiara.
"Udah bangun?" Tanya Ayden begitu lembut.
"Sini, kita sarapan dulu" Ucap Ayden lagi masih dengan tatapan yang terus fokus pada Tiara.
Hening
Satu menit
Dua menit
Tiara tidak bersuara dan juga tidak bergerak sedikitpun. Bahkan pandangan nya tidak tertuju pada Ayden, ia sebisa mungkin tidak menatap lelaki itu.
Huftt
Ayden menghela nafas nya kasar lalu beranjak dari duduk nya, menghampiri Tiara yang masih berdiri mematung di depan pintu kamar.
Ayden berdiri di belakang Tiara, kedua tangan nya ia letakkan di bahu Tiara lalu mendorong pelan menuntun Tiara menuju meja makan.
Setelah sampai, Ayden menekan bahu Tiara agar duduk dikursi yang ia duduki tadi. Lalu setelahnya ia menarik kursi tepat disebelah Tiara.
Tiara menatap hidangan didepan nya. Ada dua piring sandwich, segelas susu putih, secangkir kopi hitam dan sepiring potongan buah apel.
Begitu menggiurkan dimata Tiara apalagi ia lupa kapan terakhir kali makanan masuk kedalam perutnya. Tapi Tiara tidak se exited itu mengingat ada Ayden di samping nya.
Ayden menyodorkan piring dan segelas susu ke hadapan Tiara.
"Sarapan dulu, kamu belum makan dari kemaren kan?" Ucap Ayden lembut, tangan nya mengusap pelan pipi Tiara.
Tiara hanya diam tidak bereaksi sama sekali, sirat mata nya terlihat begitu sendu dan juga kosong.
Ayden yang sedari tadi menatap Tiara pun mulai jengkel.
Dasar cewek! Udah dibaikin bukan nya nurut tapi malah ngelunjak! Mau nya tuh apa sih?!Tangan Ayden menakup wajah Tiara agar menghadap kearahnya. Ayden dapat melihat jelas betapa sembab mata Tiara bahkan hidung dan pipinya sedikit memerah, bukan karena tersipu malu melainkan suhu tubuh nya yang hangat.
Gadisnya pasti lelah nangis terus-terusan bahkan sampai pingsan seperti beberapa jam yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS is MY EX-BOYFRIEND
Romance"Pak s-stop. Ini gak bener, Kita gak boleh kayak gini" Ucap tiara "Ara kamu tau kan kalo saya masih sayang sama kamu" Balas Jonathan disela ciuman nya di leher tiara 'Shit dia manggil dengan panggilan itu lagi' Batin tiara Siapa sangka jika Tiara...