20

19.9K 843 57
                                    

-Happy Reading Readers-nim ❤-
.
.
.


Sesuap nasi dan lauk yang harus nya sudah berada di dalam mulut ku namun tangan ku malah menggantung di udara.

Woah kenapa Nathan sangat pandai memperburuk suasana seperti ini?
Lihat, Tatapan mata Jayden semakin tajam dan Valerie melongo tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar

"Ck, Lama" Nathan menggerutu karena sedari tadi tidak ada jawaban dariku

Ia menarik tangan kanan ku dan langsung dituntun ke depan mulutnya, tanpa menunggu lama lagi ia melahap nasi yang ada di jemari ku

Oh Tuhan, Aku ingin menghilang sekarang juga. Tolong siapapun yang punya kekuatan untuk menghilang aku mau pinjam sekarang juga!!!

Hilang sudah nafsu makan ku saat ini, Andai saja yang di sebelahku ini bukan boss ku sudah kupastikan telinga kirinya ku jewer hingga putus.

Kelakuan nya benar-benar terlalu kekanakan, Lihat! Dia malah memasang wajah tanpa dosa nya tanpa melihat keadaan sekitar

Sudah tidak ku lanjutkan lagi makan ku, terpaksa aku harus menuruti permintaan 'Big Boss Baby' Untuk menyuapi nya dan dia menerima suapan ku dengan mengoreksi berkas di depan nya. Ah, walaupun aku di tatap tidak menyenangkan oleh Jayden setidaknya aku membantu pekerjaan Bobby cepat selesai.

"Kamu nggak makan? Kenapa? Enggak sesuai selera kamu ya? Mau aku pesankan yang lain nya aja?" Ucapan Valerie memecah keheningan meja kami, sedari tadi belum ada yang berbicara lagi dan hanya ada suara 'Aaa' Nathan yang meminta suapan lagi

Aku menoleh ke arah Valerie, dia bertanya pada Jayden. Sedari tadi hidangan di depan Jayden memang belum tersentuh sama sekali.

Jayden memutuskan pandangan nya dariku "Tidak perlu, Aku hanya masih kenyang" Jawab Jayden dengan sangat sopan pada Valerie

"Kamu nggak sakit kan? Apa masih kecapekan?" Valerie bertanya lagi namun kali ini dengan mengusap punggung tangan Jayden

"Aku nggak papa" Jawab Jayden dengan tersenyum

"Kamu makan ya. Emm, aku pesenin lagi aja deh" Ucap Valerie lalu memanggil pelayan tanpa menunggu persetujuan Jayden terlebih dahulu. Jayden nampak sedang menahan emosi nya

"Kamu mau apa?" Tanya Valerie sembari mengamati buku menu

"Engga usah Vale, Aku masih kenyang"

"Kenyang apaan sih? Tadi pagi aja kamu nggak sarapan loh Ay"

Aku sedikit tidak rela Jayden di panggil 'Ay' oleh Valerie.
Yah meskipun itu memang bagian dari nama nya. Dan juga wanita di samping Jayden itu sampai tau kalau dia melewatkan sarapannya, Aku yang jelas kekasih nya saja malah tidak tahu apa-apa.

Bahkan tidak tau kalau akan bertemu dengan Jayden di tempat kerja ku seperti ini.

"Emm, Ini ada Spaghetti Carbonara. Pesen ini aja yah Ay? Kamu kan suka ini" Ucap Valerie dan langsung memesan Spaghetti Carbonara pada pelayan

Spaghetti Carbonara. Itu makanan kesukaan Jayden, dulu aku sering sekali memasak itu untuknya.
Ah tidak, lebih tepat nya dia yang selalu merengek meminta ku memasak untuknya.

Lagi-lagi aku bertanya dalam hati bagaimana wanita itu tau banyak tentang Jayden?

"Kalian seperti nya cukup dekat dan sangat mengenal satu sama lain" Ucap Nathan tiba-tiba, Aku langsung menoleh kearah nya.

Valerie tersenyum malu-malu "Ahh apa kami begitu kentara ya?"

Sungguh aku ingin mengutuk pertanyaan yang di lontarkan Nathan. Jawaban dari pertanyaan itu malah membuat hatiku tidak tenang

🌼🌼🌼

Kami berpisah di restoran tadi, Aku dan Nathan pamit undur diri terlebih dahulu dan mereka berdua masih stay disana. Aku dan Jayden masih belum berbicara sama sekali sampai aku beranjak dari kursi

Sampai dikantor aku langsung sibuk dengan pekerjaan ku, banyak sekali pekerjaan yang harus di selesaikan hari ini sampai aku tidak menyentuh ponselku sama sekali hingga waktu pulang kerja.

Aku membereskan meja kerja ku yang penuh dengan lembaran kertas. Menata menjadi satu berkas yang baru selesai ku kerjakan dan membuang beberapa lembar kertas ke dalam tempat sampah

Aku menyalakan ponsel ku berniat memesan ojek online untuk pulang tapi fokus ku teralihkan dengan notifikasi yang di dominasi dari Jayden

9 Missed Call from Ayden

15 New Message from Ayden

Huhh, Aku menghela nafas berat. Sedikit merasa bersalah karena tidak menanggapi pesan dari Ayden, tapikan aku memang tidak memegang ponsel selama jam kerja.

From : Ayden

° Yang maksud kamu apa kerja di perusahaan nya Nathan?

° Kenapa kamu nggak cerita apa-apa sama aku?

° Bunda sama Ayah kamu tau nggak tentang ini?

° Kamu nyembunyiin semua nya dari kami?

° Kamu nggak lupa kan sama trauma kamu? Tapi kenapa kamu malah kerja sama dia?

° Kalau kayak gini kan kamu malah harus minum obat lagi

° Atau jangan-jangan kamu udah minum obat lagi ya?

° Aku bersumpah demi apapun pengen banget ngehajar cowo disamping kamu itu! Coba aja di bukan Collega boss aku!

° Se enak jidat aja dia minta di suapin kamu!

° Aku nggak rela ya kamu suapin dia kek gitu!

° Aku bakal kasih kamu hukuman!

° Yang please kenapa pesan ku nggak ada satu pun yang kamu baca sih?!

° Kamu pulang kerja jam berapa? Jam empat kan? Aku jemput ya

° Udah aku tunggu di lobby kantor kamu.

_____


Aku tersenyum geli membaca pesan dari Jayden yang bisa kunilai lumayan possessive, pikiran negative yang sedari tadi menghantam ku langsung lenyap seketika.
Bagaimanapun semua nya harus menunggu penjelasan dari Jayden terlebih dahulu, aku juga perlu menjelaskan semua yang selama ini aku sembunyikan dari Jayden tentang pekerjaan ku ini.

Aku bergegas lari ke lobby menemui Jayden. Aku rindu, dan kami belum memecahkan celengan rindu kami.

Jayden melambaikan tangan nya saat aku mengedarkan pandanganku di lobby. Tanpa menunggu lama aku langsung berlari menghambur di pelukan nya.

Kami berpelukan sangat erat,

Dia melonggarkan pelukan nya lalu menatap mata ku dalam, setelahnya dia mengecup keningku cukup lama.

Tolong aku tidak kuat dengan perlakuan manis nya

"Cari makan yuk, Aku laper" Ucapnya merengkuh pinggang ku possessive

"Ayden belum makan?" Tanya ku

Dia menggeleng dengan tersenyum dan menuntunku ke mobil berwarna hitam, entah mobil milik siapa aku tidak tau

Tiara tidak sadar jika sedari tadi Nathan menatap interaksi nya dengan Jayden dari awal hingga sampai kedalam mobil. Berbeda dengan Jayden, dia tau jika Nathan mengamati Tiara dan dirinya makanya dia merengkuh pinggang Tiara possessive.

Nathan mengepalkan tangan nya kuat. Dia benar-benar terbakar api cemburu saat ini tapi mau bagaimana lagi? Tiara bermesraan dengan kekasih nya sendiri jadi apa hak Nathan untuk cemburu apalagi melarang nya.














❤ See you next chapter
❤ Please Vote and Comment

MY BOSS is MY EX-BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang