"Pak s-stop. Ini gak bener, Kita gak boleh kayak gini" Ucap tiara
"Ara kamu tau kan kalo saya masih sayang sama kamu" Balas Jonathan disela ciuman nya di leher tiara
'Shit dia manggil dengan panggilan itu lagi' Batin tiara
Siapa sangka jika Tiara...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Tiara Angelica- . .
-Happy Reading Readers-nim ❤- . . .
"Trauma... Iya aku punya trauma" Tiara menjeda ucapan nya sejenak
"Karena kejadian waktu itu, dua tahun yang lalu...."
Nathan menegang di tempat, ia menerka-nerka banyak hal di pikiran nya.
Ara memperlihatkan luka melingkar di pergelangan tangan nya, "Luka ini... Sampe sekarang bekas luka nya belum hilang"
Dengan tangan gemetar Nathan meraih lengan Tiara, ia menyentuhnya dengan begitu lembut. Takut jika tangan nya kembali menimbulkan rasa sakit untuk Tiara.
"Lu-Luka ini..." Nathan tidak sanggup melanjutkan ucapan nya, Nafas nya tercekat
"Iya, kamu yang udah buat luka ini. Dua tahun lalu di apartment kamu..."
"Semenjak itu aku sakit Nath. Aku selalu menjauh saat berdekatan dengan laki-laki, aku nggak bisa skinship dengan laki-laki kecuali Ayah dan Devano adik aku... Awal nya aku juga ngga bisa skinship sama Ayden, Tapi dia dengan begitu sabar nge yakinin aku kalo dia ngga akan nyakitin aku kayak kamu yang udah nyakitin aku..."
"Badan ku langsung gemeter hebat saat liat hal-hal yang buat aku takut, liat orang marah, liat orang berantem... Bahkan cuma sekedar dibentak aja aku langsung ketakutan, badan ku gemeter... Badan ku langsung lemah Nath..."
"Setiap pergi aku musti bawa obat ku di tas, aku harus selalu sedia obat-obat sialan itu"
"Aku jadi wanita yang sangat lemah karena kamu Nath" Tiara menghela nafas berat lalu mendongak menatap langit cerah yang begitu menusuk indra penglihatan nya
"Sampai sekarang aku terus mikir salah ku apa ke kamu saat itu" Tiara kembali menatap lengan nya,
"Bekas luka ini... Mungkin emang ngga akan hilang, dan juga... Disini" Tiara menunjuk dadanya
"Luka itu juga akan membekas disini" Ucap Tiara sembari memaksakan senyum dibibir nya, ia tidak ingin terlihat sangat lemah.
Nathan masih menegang di tempat, bagaimana bisa ia melukai orang yang paling berharga dalam hidup nya?
Nathan terus merutuki kebodohan nya dimasa lampau tersebut, ini karena ia tidak bisa mengendalikan emosi sialan itu!! Ia terbakar rasa cemburu. Ini karena ia tidak ingin Tiara berpaling darinya, tetapi ia malah membuat Tiara benar-benar pergi dari hidup nya.
"Maaf Ra" Ucap Nathan dengan kepala yang tertunduk, ia tidak ada lagi keberanian untuk menatap Tiara.
"Lagipula semua nya udah berlalu Nath. Luka ini masih akan tetap ada meski kata maaf terucap dari mulut kamu" Ucapan Tiara sontak membuat Nathan mendongak menatap Tiara dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.
