-Happy Reading Readers-nim ❤-
.
.
.
Tiara sudah terbangun dari tidur nya sejak lima belas menit yang lalu tapi ia masih terdiam di atas ranjang menatap kearah balkon yang masih tertutup gorden berwarna maroon itu. Dia melamun, banyak hal yang berkecamuk di pikiran nya.Semalam setelah mereka berciuman, Tiara meminta Ayden untuk segera balik ke hotel penginapan nya dengan alasan dia sudah sangat mengantuk karena kekenyangan.
Ya, itu hanya alasan saja. Padahal sejam setelah Ayden pergi Tiara belum masuk ke alam mimpinya. Dia tidak bisa berlama-lama dengan Ayden jika emosi lelaki itu masih belum stabil, Tiara hanya ingin menghindar.
"Besok aku kesini lagi ya, eum? Ayo kita lalui hari minggu esok bersama. Mau kemana? Nonton? Makan? Atau belanja? Ayo besok kita jalan-jalan"
Itu kalimat yang diucapkan Ayden sebelum keluar dari apartment Tiara.
Sekarang sudah pukul tujuh pagi, sedari tadi Ayden terus mengirimi pesan apakah Tiara sudah bangun tidur atau belum.
Sedangkan Tiara hanya membaca nya tidak berniat untuk membalas. Dia juga tidak berniat untuk bertemu Ayden.
Tiara lebih memilih untuk bangkit lalu berjalan ke dapur untuk membuat secangkir milk tea hangat untuk dirinya. Setelah selesai menyeduh Tiara kembali masuk kedalam kamar nya dan membuka pintu balkon, Dia duduk disana dengan pandangan lurus kedepan.
Memandang betapa padatnya bangunan di Ibu kota ini. Jalanan nampak lenggang mengingat ini hari minggu, udara nampak bersih dan juga langit berwarna sangat biru.
Hari yang cantik Batin Tiara"Kenapa? Kenapa Ay membuatku takut? Dia bilang dia tidak seperti Nathan, Dia yang mengulurkan tangan disaat aku tidak ingin menggapai siapapun, disaat aku sudah tidak ingin membuka hati kepada siapapun. Kenapa? Kenapa aku harus mengalami kisah seperti ini? Apa salah yang kuperbuat?" Tiara bermonolog pada dirinya sendiri, Pandangan nya kosong.
Tiara tersadar dari lamunan nya saat Joy menggonggong disebelah nya lalu berlari keluar kamar saat Tiara menoleh. Tiara berdiri dan mengikuti Joy yang berlarian kearah pintu apartment nya.
Tiara menaikan sebelah alisnya menatap Joy yang mencakar-cakar pintu berwarna abu-abu itu.
Tiara mengalihkan pandangan nya kemudian menengok ke layar monitor di sebelah pintu.
Tiara shock melihat siapa yang berdiri dibalik pintu itu pagi-pagi begini. Ayden, dia Ayden berdiri tegak dengan sesekali merapikan rambutnya dan tangan kiri nya memegang Pink Rose Bouquet.
Ting! Tong!
Dia memencet bel lagi. Ah, Sebanyak apa hal yang Tiara pikirkan sampai dia tidak mendengar bel yang berbunyi sejak tadi.
"Ara? Kamu udah bangun? Kamu nggak mau bukain pintu buat aku? Aku capek nih berdiri terus" Ucapnya yang masih bisa kudengar dari layar monitor
Huh, berniat menghindar malah dia nya benar-benar datang kemari.
Tiara kembali masuk kedalam kamar, tidak berniat membukakan pintu untuk Ayden. Untung saja ia belum memberitahu Ayden password apartmentnya. Hingga saat ini hanya Tiara yang tau.
Ponsel Tiara berdering, Ayden menelpon lagi dan Tiara juga tidak berniat menjawabnya. Tiara hanya melirik ponselnya sekilas bahkan ponsel nya tidak tersentuh.
Ayden terus menelfon hingga ada lima panggilan tak terjawab. Saat ini Tiara ingin sekali melempar ponselnya kedalam bathup yang dipenuhi air.
Ting!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS is MY EX-BOYFRIEND
Romance"Pak s-stop. Ini gak bener, Kita gak boleh kayak gini" Ucap tiara "Ara kamu tau kan kalo saya masih sayang sama kamu" Balas Jonathan disela ciuman nya di leher tiara 'Shit dia manggil dengan panggilan itu lagi' Batin tiara Siapa sangka jika Tiara...