41

5.6K 229 23
                                    

-Happy Reading Readers-nim ❤-
.
.
.

Tiara membuka mata nya ketika telinga nya sayup-sayup mendengar suara orang berbincang.

Manik Tiara menyesuaikan cahaya yang menusuk matanya. Sudah berapa lama ia tertidur? Saking nyenyak nya ia sampai tidak tau tubuhnya sudah tidur berapa lama.

"Bunda, Kakak udah bangun" Teriak anak kecil yang sedari tadi setia menatap brankar Kakak cantik nya itu.

"Devan" Gumam Tiara pelan begitu netranya bertemu dengan manik bening dan bulat itu.

"Sebentar ya Kak, tadi Bunda sama Ayah keluar sebentar jadi Devan yang jagain Kakak" Tangan Devan terulur mengusap pipi Tiara pelan.

"Kata Bunda, punggung Kakak sakit. Terus sekarang masih sakit?" Cecar Devan khawatir dengan keadaan Tiara pasalnya Tiara tidur cukup lama.

Tiara tersenyum, hatinya menghangat mendengar ucapan Adiknya. Tiara menggenggam tangan Devan lalu mengusap nya lembut "Udah nggak sakit kok" Jawab Tiara.

"Devan kok bisa ada disini sama Ayah Bunda juga?" Tanya Tiara. Sebenarnya ia terkejut melihat Devan yang duduk di samping brankar nya, bagaimana bisa keluarga nya ada disini? Apa Bunda dan Ayah nya sudah tau masalah yang ia alami?

Devan diam nampak memikirkan jawaban untuk pertanyaan Tiara, dia sendiri tidak tau kenapa Ayah Bunda nya tiba-tiba mengajak untuk bertemu Tiara padahal biasanya cukup bertemu lewat HP "Devan ngga tau, Bunda tiba-tiba jemput Devan pas lagi main di rumah Tian. Terus Bunda cuma bilang kalo mau ketemu sama Kakak"


"Bobby" Suara itu membuat Tiara tersentak kaget, ia sangat kenal suara ini. Tiara menoleh ke kanan dan ternyata disana ada Nathan yang duduk bersandar di atas brankar nya.

Mata Tiara mengerjap bingung. Kok bisa ada Nathan disini? Ia dirawat satu ruangan dengan Nathan? Tapi kok bisa? Seingat nya sebelum ia tertidur, hanya ada satu brankar dan itupun diisi oleh dirinya lagi pula ruangan nya tidak sebesar ini.

"Bang Nathan yang tadi minta ke Dokter buat pindahin Kakak kesini" Ucapan Devan sontak membuat Tiara dan juga Nathan menatap kearah anak kecil itu.

"Iyakan Bang?" Dengan polosnya Devan bertanya pada Nathan.

Ah sial, Nathan tau kalau anak-anak memang suka mengucapkan hal-hal secara jujur. Tapi kenapa Devan mengatakan itu pada Tiara yang bahkan belum bertanya kenapa ia bisa ada disini. Saat ini Nathan benar-benar malu, kalian bisa lihat dari telinga nya yang memerah.

Nathan memang meminta untuk memindahkan Tiara agar dirawat satu ruangan dengannya. Dengan begini rasa khawatirnya sedikit berkurang karna bisa memantau secara langsung keadaan gadis itu.

Nathan tersenyum dan mengangguk singkat menjawab pertanyaan dari Devan.

"Abang nyari Bang Bobby? Kayak nya tadi pergi ke kantin, Devan panggilin ya" Devan langsung beranjak tanpa menunggu balasan dari Nathan.

Ruangan menjadi sunyi setelah Devan menutup pintu, tersisa Tiara dan Nathan yang bingung harus memulai percakapan dari mana.

Ekhem, Tiara menetralkan rasa gugup nya.

"Kamu... Udah bangun dari tadi?" Tiara mencuri-curi pandangan pada Nathan.

Nathan mengangguk dua kali. "Punggung mu gimana?" Tanya Nathan balik.

Tiara langsung menatap Nathan. Dapat ia lihat Nathan begitu khawatir terhadap nya.

"Sakit, tapi engga sesakit tadi" Jawab Tiara

MY BOSS is MY EX-BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang