34

10.4K 543 48
                                    

-Jayden Aderald-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Jayden Aderald-
.
.

-Happy Reading Readers-nim ❤-
.
.
.

Tiara meletakkan kembali gelas yang ada ditangan nya, ia telah minum hampir setengahnya. Cuaca nya lumayan panas padahal hari sudah sore dan juga, ia minum agar rasa gugup nya sedikit berkurang.

"Ra... Aku minta maaf" Ayden mencoba membuka percakapan diantara mereka. Atsmofer didalam cafe ini kenapa terasa berbeda dari sebelum nya?

Tiara menatap mata Ayden dalam "Untuk apa?" Tanya nya datar, ia berusaha tidak luluh dengan apapun yang akan diucapkan Ayden.

"Untuk semua nya... Aku minta maaf karna udah nyakitin kamu, udah kecewain kamu, dan juga... ngga bisa ngelindungi kamu. Maaf udah buat luka dihati kamu" Jawab nya pelan, sangat pelan

Tiara masih diam tak bersuara

"Mungkin penjelasan ku akan kamu anggap sebagai alasan atau sekedar pembelaan diri. Tapi... Semua ini juga bukan yang aku inginkan Ra" Jelas Ayden. Kali ini dahi Tiara mengkerut mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan Ayden.

"Maksud kamu?" Tiara menguap kecil

"Valerie.... Dia CEO di tempat aku kerja, dia  putri tunggal dari keluarga nya. Awalnya aku kerja diposisi divisi keuangan tapi Ayah nya Valerie tiba-tiba naikin jabatan aku jadi sekertaris CEO" Ayden menjeda ucapan nya.

"Kenapa kamu ngga pernah mau cerita sama aku masalah kerjaan kamu?!" Tanya Tiara. Ayden selalu saja bisa mengalihkan topik pembicaraan jika Tiara bertanya tentang pekerjaan nya, Tiara hanya tau lokasi perusahaan yang menaungi Ayden dan tentang desas-desus perusahaan itu yang lumayan terkenal dikotanya.

Pandangan Ayden kini beralih, tidak lagi menatap Tiara.

Tiara melihat raut wajah Ayden yang nampak tidak ingin menjawab pertanyaan nya. ia mendengus kesal terhadap sikap Ayden,
Mau sampai kapan ia akan begini?

"Terus hubungan nya kerjaan sama Valerie apa?" Tiara bertanya lagi. Percayalah jika saat ini Tiara memiliki begitu banyak pertanyaan tapi kenapa mata nya terasa sangat berat?

Lagi-lagi Ayden hanya diam. Ia menyandarkan tubuh nya serta melipat tangan nya di depan dada. Wajah nya terlihat begitu tenang sambil menyeringai kecil.

"Jadi... Kamu punya hubungan apa sama Valerie?" Tanya Tiara sambil menguap lebar. Mata nya semakin berat. Aneh, kenapa ia sangat ngantuk?
Mata Tiara yang sudah sangat berat menatap gelas yang tadi ia minum lalu mengalihkan pandangan nya menatap Ayden, Ayden menyeringai menatap Tiara remeh.

Aneh, benar-benar aneh.
Tidak mungkin Ayden berbuat sejahat itu pada dirinya kan?

"Iya" Jawab Ayden santai. Tiara kaget dengan jawaban Ayden, Ayden tau pikiran negative yang ada dikepala nya?

"Kenapa ka---" Seluruh tubuh nya sangat lemas bahkan ia tidak sanggup melanjutkan ucapan nya.
Mata nya sangat berat dan kepala nya terasa begitu pusing. Tiara tidak lagi bisa menahan tubuh nya sendiri, pandangan nya mulai samar dan setelah nya ia kehilangan kesadaran nya.
Tubuh nya langsung terhempas kebelakang, menyender pada kursi yang ia duduki.

Plok plok plok

Ayden bertepuk tangan sambil tersenyum jahat "Wow!!! reaksi obat ini jauh lebih cepat dari yang diperkirakan. Tau gitu gue ngga perlu repot-repot ngajak lo ngomong" Ayden berdiri lalu duduk disebelah Tiara, ia menyenderkan kepala Tiara di bahunya. Tangan nya terulur membelai lembut pipi Tiara.

"Kamu tau sayang? Harus nya kamu tetap jadi gadis ku yang manis dan penurut, jangan membantah atau memberontak apalagi membela lelaki lain didepan mata ku" Jempol Ayden kini beralih mengusap bibir bawah Tiara.

"Lihat, kamu akan berakhir seperti ini jika membuatku marah sayang" Ayden membelai rambut Tiara lembut.

Sedetik kemudian matanya menajam, tidak ada lagi seringai kecil di bibirnya "Ini semua gara-gara si bajingan Jonathan. Kenapa dia hadir lagi? Dia selalu membuat mu berani bersikap seperti ini padaku, dia yang perlahan menghancurkan kebahagiaan kita" Tanpa sadar tangan nya menggenggam rambut Tiara kuat, jika Tiara dalam keadaan sadar maka sudah bisa dipastikan gadis itu menjerit kesakitan.

Ayden mengambil tas yang dibawa Tiara lalu menggendong Tiara ala bridal style.
Saat tubuh nya hendak mendorong pintu cafe tiba-tiba seorang waiters mengintrupsi langkahnya,

"Itu... Mbaknya sakit Kak?" Tanya wanita yang sudah berdiri di depan nya dengan wajah khawatir. Ayden menghela nafas kasar, ia  mengubah raut wajah nya menjadi lebih ramah dari sebelum nya.

Ayden tersenyum menatap wanita itu "Engga kok," Jawab Ayden ramah

Tapi nampak nya wanita itu masih tidak puas dengan jawaban Ayden. Ia malah meneliti wajah serta penampilan Tiara lalu beralih meneliti wajah dan penampilan Ayden, ia menerawang apa ada aura-aura penjahat pada lelaki ini? Pasalnya wanita yang tengah digendong terpejam begitu pulas.

"Di dalem ada ruangan untuk istirahat dan juga P3K Kak. Mbak nya ini kayak nya sakit deh" Ucap wanita itu lagi.

Ayden memejamkan matanya pelan "PACAR saya kebanyakan minum alkohol jadinya gini, dia cuma terlalu mabuk. Permisi" Ayden langsung mendorong pintu dengan tubuh nya tanpa menunggu jawaban dari waiters itu.

Sedangkan waiters itu masih berdiri  di tempatnya "Alkohol? Mabuk? Perasaan cafe ini ngga ada menu yang mengandung alkohol deh" Gumamnya heran.

Ayden meletakkan Tiara didalam mobil dengan perlahan dan tidak lupa memasangkan seatbelt juga.

Ayden langsung melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi, ia tidak ingin ada yang mengikuti kemana mobil nya pergi.

🕊🕊🕊

Ceklek

Ayden berjalan secara perlahan, ia meletakkan Tiara diatas ranjang.

Tunggu, kalian sudah berfikiran buruk tentang Ayden? Tidak, dia tidak akan memperkosa Tiara apalagi memberi obat perangsang diminuman nya. ia tidak akan melakukan hal segila itu, ia tidak mau membuat Tiara menjadi membencinya dan juga ia tidak mau merusak mental gadis itu.

Kalian harus percaya jika Ayden sungguh-sungguh mencintai gadis nya.

Ayden menaikkan selimut hingga sebatas dada Tiara. Hening, tidak ada suara apapun.

Ia memandangi wajah Tiara yang begitu damai. Tiara sangat cantik, dan Ayden mengakui itu. Wajah nya yang begitu mungil, sangat mungil dan besar nya tidak ada setelapak tangan Ayden. Mata bulat dihiasi bulu mata yang begitu lentik. Serta bibir nya yang berwarna pink alami.

Semua yang ada didalam diri Tiara, Ayden menyukai nya bahkan mungkin bisa dikatakan tergila-gila.

Tidak ada yang tau akan kegilaan Ayden terhadap Tiara kecuali dirinya sendiri. Gadis kecil yang dulu selalu mengikutinya, kini sudah menjadi gadis yang begitu cantik dan anggun.

Tiara miliknya. Dia yang sedari dulu sudah selalu ada untuk Tiara bahkan saat masih kecil, dia selalu bisa menjadi tameng untuk Tiara. Ia juga bisa memberikan segala nya untuk Tiara, bahkan hatinya sudah sepenuhnya ia berikan untuk Tiara.

Jadi, jangan ada yang mencoba untuk mengambil atau merebut miliknya.

Atau bahkan mencoba untuk menjadi lelaki bagi Tiara. Jangan berharap, Tiara hanya butuh dirinya saja, tidak orang lain.



















❤ See you next chapter
❤ Please Vote and Comment

MY BOSS is MY EX-BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang