KHUA PULUH WALU

198 39 12
                                    

After long time no write this story~
Sebenarnya beberapa cerita memang enggak aku garap lagi karena merasa sibuk banget sama tugas. Namun, beberapa kali ada yang mention untuk lanjutin cerita ini. Thanks a lot!

 Thanks a lot!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**

Kalimat Siyeon seolah sebuah ramalan yang kemudian terjadi pada Jaehyun. Usai menonton acara variety show itu, tangannya lincah mencari tahu lebih jauh tentang gadis yang bermarga sama dengannya itu. Jaehyun juga tak henti-hentinya berdecak kagum saat menjelajah prestasi Jung Chaeyeon yang ternyata sangat berbakat itu.

Masih dengan rasa penasarannya, Jaehyun membuka aplikasi yang berisi banyak drama dari negerinya itu. Diketiknya kolom pencarian dengan judul sebuah drama yang baru-baru ini dibintangi oleh idola Siyeon itu. Selagi menonton, Jaehyun sekarang tahu mengapa Siyeon kerap kali tersenyum ketika menonton drama ini. Tingkah kocak Chaeyeon memang membuat drama ini lebih menarik.

Suara dari arah kursi pelanggan membuat Jaehyun menghentikan tontonannya. Sekelompok anak sekolahan datang dengan pakaian yang terbilang jauh dari rapi. Ah! Jangan lupakan masker di dagu mereka yang mungkin membuat mereka merasa lebih keren.

"Ahjussi! Beri kami makanan terenak di kedai ini," kata salah seorang diantara mereka lalu duduk di salah satu kursi setelah menendang kursi lainnya.

Jaehyun mendekat, ia tentu tidak akan membiarkan Doyeon membereskan semua kekacauan ini nantinya. Sebentar lagi Doyeon akan datang menjaga toko dan kehadiran bedebah ini perlu dipulangkan.

"Pergi. Aku tidak punya waktu mengurusi kalian," jawab Jaehyun menyuruh mereka pergi.

"Kau mengusir pembeli?" tanya salah satu dari mereka yang masih berdiri di luar kedai. Siswa ini sepertinya mendapat bagian untuk mengawasi situasi.

Jaehyun berdecak. Haruskah ia melemparkan salah satu kursi dan mematahkan hidung anak-anak ini? Atau haruskan Jaehyun mematahkan kaki mereka jika diantara mereka ada yang berani maju selangkah saja?

Dalam sebuah drama, di saat seperti ini biasanya akan datang tokoh lain yang akan melerai sebuah perkelahian yang mungkin akan terjadi. Jaehyun melihat sekeliling, tetapi tidak ada siapa-siapa. Tidak seru jika tidak ada yang melihat kawanan siswa nakal ini babak belur.

"Mau berkelahi?" Tiba-tiba dari luar kedai muncul Siyeon yang juga masih memakai seragam sekolahnya. Siyeon melangkah masuk dan memperhatikan satu persatu wajah siswa yang berseragam sama dengannya. "Oh! Aku mengenal wajah kalian!" kata Siyeon kemudian.

"Kau mengenalnya?" tanya Jaehyun.

"Murid-murid nakal dari sekolahku. Mereka pasti sedang melarikan diri setelah seluruh siswa dikumpulkan di aula. Mereka pasti menghindari evaluasi dari wali kelas," jawab Siyeon yakin.

Jaehyun menatap Siyeon curiga. "Kau terdengar santai membicarakan mereka. Kau akrab dengan mereka?" tuduh Jaehyun.

Siyeon menatap Jaehyun tak terima. Ia bahkan berkali-kali menepuk dadanya. "Aku? Berteman dengan mereka? Hah! Tidak mungkin. Aku tidak mengenal mereka. Benar 'kan, Jeno-ya?"

I JUST [JAEHYUN X CHAEYEON] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang