SIWA BELAS

502 59 9
                                    

Selamat membaca!
Jangan lupa tinggalkan komentar dan klik bintang
Saranghae 💕💕💕

🌱

M

atahari yang sudah meninggi tidak mempengaruhi dua orang gadis yang sedang berada di alam mimpi itu. Wacana olahraga yang diagungkan tadi malam hanyalah sebuah kalimat tak bermakna. Buktinya hingga jam menunjukkan pukul sepuluh saja, belum ada tanda-tanda keduanya akan bangun dalam waktu dekat.

Kringgg! Alarm kesepuluh yang dimatikan oleh tangan-tangan tak berdosa itu. Entah Chaeyeon atau Jisoo secara bergantian mematikan alarm yang mencoba membangunkan mereka. Tetapi nyatanya, tangan mereka lebih cepat menggapai alarm dan mematikannya dibanding mereka yang membuka mata.

Kali ini serangan datang dari ponsel pintar milik Chaeyeon. Benda pipih itu juga berusaha membangunkan tuan putrinya. Dengan tangan yang meraba-raba, Chaeyeon mengambil ponsel yang berada di nakas samping.

“Akhirnya akal sehatmu kembali! Bangun Chaeyeon-ah! Kau bukan pengangguran yang memiliki banyak waktu untuk tidur!” Suara Kang Dongho membuat Chaeyeon menjauhkan ponsel dari telinganya.

“Hei! Jangan tidur lagi!” Kang Dongho kembali berteriak.

Chaeyeon berdecak sebal. “Aku bangun!”

“Aku akan menjemputmu tiga puluh menit dari sekarang!” ucap manager kekarnya itu.

“Tidak perlu! Aku akan pergi sendiri,” jawab Chaeyeon lalu memutuskan panggilan telepon itu. Dijemput oleh Dongho sama saja membuatnya tidak bisa bermalas-malasan lebih lama. Oh, hawa dingin seperti ini sudah sepatutnya dia masih berada di bawah selimut, bukannya bekerja.

Gadis berhidung mungil itu kemudian mengambil ikat rambut dan mengikat rambutnya asal. Setelahnya ia menurunkan kakinya di lantai yang dingin yang membuatnya malas melangkah.

“Kakiku yang malang.” Ia berujar pada dirinya sendiri.

Sekitar sepuluh menit ia mengumpulkan niat untuk melangkah keluar kamar. Tujuannya saat ini adalah dapur. Chaeyeon harus mengisi perutnya sebelum memulai harinya yang panjang. Diambilnya beberapa lembar roti dari dalam kulkas. Tanpa mau repot-repot memanggangnya, Chaeyeon langsung duduk dan mengoleskan selai cokelat pada permukaan roti. Baru ia menikmati sarapannya.

Segelas susu cokelat dan tiga lembar roti tawar sudah menjadi sumber energinya pagi ini. Setelah membereskan meja makan dan mencuci gelas yang baru ia gunakan, gadis cantik itu kembali menuju kamar untuk membersihkan diri. Beruntung ia sering menginap di rumah Jisoo, sehingga ia tidak perlu repot membawa baju ganti.

“Kau sudah mandi?” tanya Jisoo saat melihat dirinya tengah bercermin usai mandi singkatnya.

“Dongho Oppa mungkin akan mendobrak pintu apartemenmu jika aku tidak segera berbenah,” jawab Chaeyeon seadanya.

“Aku juga akan mandi dan pergi bekerja. Pastikan kau menutup pintu dengan benar. ” Interupsi Jisoo sebelum meninggalkan gadis Jung itu.

Hanya anggukan yang menjadi respon Chaeyeon. Tak butuh waktu lama baginya untuk menyelesaikan make up tipis pada wajahnya. Di menit berikutnya, Chaeyeon sudah siap dengan tas jinjing di tangan.

Sambil menunggu taksi yang melintas, Chaeyeon sesekali mengusap kedua telapak tangannya untuk mengusir hawa dingin. Ia tidak ingin cepat-cepat bekerja tetapi bukan berarti ia  mau berdiri di tengah hawa dingin seperti ini. Ia mengeratkan jaket yang ia kenakan juga menghentak-hentakan kakinya sembari berharap ada taksi yang segera melintas.

I JUST [JAEHYUN X CHAEYEON] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang