Hai! Maaf baru update lagi. Semoga kalian masih ingat cerita ini dan makasih buat yang ninggalin komentar juga klik bintang.
It's mean so much for meHappy reading!
💐
"Jung Jaehyun-ssi?" Panggil Chaeyeon saat melihat jangkung itu berdiri tak jauh dari tempat duduknya.
Merasa terpanggil, laki-laki itu menoleh dan tersenyum tipis. Jaehyun melangkah mendekat ke arah Chaeyeon dengan kedua tangan di kantong celana. Melihat Jaehyun berjalan ke arahnya, Chaeyeon langsung berdiri.
"Akhirnya kau keluar juga," kata Jaehyun saat tiba di hadapan gadis cantik itu.
"Ya?" Chaeyeon hanya bisa membeo. Kenapa Jaehyun yang kini malah mendatanginya, padahal baru kemarin mereka saling bermarahan-mungkin.
"Mungkin ini terlalu tiba-tiba karena aku muncul di hadapanmu. Kau memiliki waktu luang?" tanya Jaehyun yang tampak santai. Berbeda dengan Chaeyeon yang menjaga sikap, takutnya ia malah salah bicara dan kembali menyakiti pria di depannya itu.
"Ya, aku memiliki waktu luang. Aku baru menyelesaikan pertemuanku dengan sutradara Park," jawab Chaeyeon.
"Syukurlah. Aku ingin mengajakmu pergi ke sekolah Siyeon. Kudengar dia memberikan semua barang-barang yang berhubungan denganmu kepada teman-temannya. Kurasa itu tidak benar, dia mengidolakanmu, tetapi karena aku dia mungkin saja bisa tidak menyukaimu." Jaehyun tertawa sendiri seolah itu adalah hal yang lucu. Chaeyeon sendiri hanya terdiam, berusaha mencerna jalan cerita Jaehyun.
Chaeyeon masih belum mengerti keadaannya.
"Lalu, apa hubungannya denganku? Siyeon boleh tidak menyukaiku, itu hal yang wajar," kata Chaeyeon kemudian.
Jaehyun menghentikan tawanya. Menatap lawan bicaranya dengan sorot mata tegasnya. "Tidak boleh ada yang berubah. Kau akan tetap menjadi penyemangat bagi Siyeon. Yeodongsaeng-ku tidak boleh bersedih walau sesaat. Saat dia bahagia karena merasa memilikimu, setidaknya aku akan tenang nantinya."
"Jaehyun-ssi, aku minta maaf karena insiden kemarin. Aku benar-benar tidak tahu insiden itu." Chaeyeon memilih kembali meminta maaf dibanding mendengar kalimat Jaehyun yang membuatnya tidak mengerti.
💐
"Siyeon-ah, kau tidak bersemangat sekali. Biasanya kau akan menjadi satu-satunya gadis yang berlari saat berolahraga. Kau sa...."
"Yak, Lee Jeno, bisakah kau diam? Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu," jawab Siyeon dengan menampakkan ekspresi datarnya.
"Aku hanya menanyakan keadaanmu." Jeno berkilah. Sebenarnya laki-laki bermarga Lee itu hanya tidak terbiasa melihat gadis itu duduk terdiam. Meskipun bukan berasal dari kelas yang sama, Jeno cukup sering melihat Siyeon di sekitarnya. Salah satu penyebabnya mungkin karena Siyeon dan Nagyung-sepupunya berteman.
"Aku baik-baik saja," jawab Siyeon cepat. Gadis Park itu kemudian berdiri dan bergegas pergi dari lapangan bola voli tempat kelasnya berolahraga. Hilang sudah mood Siyeon.
Siyeon melangkahkan kakinya menuju kantin setelah tidak tahu lagi bagaimana menghilangkan kebosanannya. Biasanya dia akan bolos ke kedai Jaehyun jika benar-benar bosan, tetapi sekarang, jangankan pergi ke kedai, tadi pagi saja dia tidak berani menatap Jaehyun saat sarapan bersama.
Usai memesan jus melok dan beberapa makanan ringan, Siyeon mulai mengotak-atik ponselnya. Ditulisnya kata Jung Chaeyeon di kolom pencarian SNSnya. Tak butuh waktu lama, ratusan bahkan ribuan foto Chaeyeon terpampang di ponselnya.
Sambil meminum jusnya, tangan Siyeon lancar mengeklik satu per satu foto Jung Chaeyeon. Mungkin jika ia bisa meminta, dia akan memohon agar Chaeyeon menjadi kakaknya, berdua dengan Jaehyun.
"O... Omo! Chaeyeon Unnie mengirim pesan untukku?" pekik Siyeon saat SNS yang dibukanya menampilkan pesan baru dari akun SNS Jung Chaeyeon.
"Siyeon-ah, aku sedang berada di sekolahmu."
"Omo! Bagaimana ini?" Siyeon panik sekaligus gembira karena akan bertemu idolanya. Tetapi sedetik kemudian, ia kembali duduk tenang. Kejadian malam itu kembali teringat olehnya. Bagaimana Jaehyun terlihat lemah karena ulah dari keluarga idolanya.
"Mianhae, Unnie. Aku sedang belajar." Balasnya kemudian.
Keadaan di halaman sekolah tempat Siyeon belajar terlihat padat. Hampir semua siswa turun ke halaman demi melihat Jung Chaeyeon yang sedang melakukan syuting untuk sebuah iklan minuman.
Sorakan penyemangat terus diteriakkan oleh siswa-siswi di sana. Kepupuleran Chaeyeon memang tidak diragukan. Mungkin jika Chaeyeon sekarang mengenakan seragam sekolah, ia masih bisa dibilang sebagai seorang siswi. Meski dalam kenyataannya, usianya sudah jauh melampaui.
"Oke cut!" teriak sutradara setelah beberapa kali mengambil video. Chaeyeon membungkuk mengucapkan terima kasih kepada semua kru yang hadir. Setelah itu, ia menghampiri Kang Dongho yang berdiri tak jauh dari tempatnya syuting.
"Kerja bagus, Chaeyeon-ah!" puji Dongho sambil mengagungkan kedua jempolnya.
Chaeyeon tersenyum, "Gomawo, Oppa."
"Mau langsung pulang?" tanya Dongho kemudian.
"Aku lapar. Bisa kita makan di kantin sekolah ini lebih dulu? Mungkin saja fans-ku bisa bertambah setelahnya," ucap Chaeyeon.
"Baiklah." Dongho mengabulkan keinginan artisnya itu.
Benar saja, keadaan kantin langsung bertambah hiruk pikuk setelah kedatangan Chaeyeon. Belum sempat gadis Jung itu duduk, ia harus meladeni puluhan penggemar yang meminta untuk berfoto dengannya. Ditambah sesi tanda tangan di sampul buku dan sebagainya. Membuat Chaeyeon harus menahan laparnya lebih lama.
"Oh Siyeon-ah!" Chaeyeon berteriak saat melihat gadis yang ingin ia temui sedang berjalan melewatinya.
Siyeon tidak tahu dan tidak peduli dengan kantin yang tiba-tiba ramai. Namun, saat ia menoleh setelah namanya dipanggil, gadis itu tahu apa penyebabnya. Jung Chaeyeon."Siyeon-ah! Tunggu aku!" Chaeyeon kembali berteriak dan berusaha menerobos kerumunan untuk bisa menghampiri Siyeon. "Akhirnya aku menemukanmu," kata Chaeyeon saat sudah berada di hadapan si gadis jangkung itu.
"Ada apa, Unnie?" tanya Siyeon to the point.
"Aku ingin mengajakmu makan siang. Beberapa hari ini kita tidak bertemu, jadi kukira aku ingin makan siang denganmu. Bagaimana?" tawar Chaeyeon.
Siyeon tampak berpikir lalu berucap, "Unnie, mengingat kejadian waktu itu, kurasa aku tidak bisa lagi mengidolakanmu. Jika aku terus dekat denganmu, aku takut Jaehyun Oppa terluka atau tidak nyaman. Jadi, aku tidak bisa makan siang denganmu. Mianhae," jawab Siyeon.
"Bagaimana jika aku mengatakan bahwa kita akan makan siang bersama Jung Jaehyun-ssi? Masih tidak mau?" goda Chaeyeon.
"Jaehyun Oppa?" Siyeon memastikan.
"Ne!" jawab Chaeyeon sambil tersenyum.
💐
Makasih udah baca
Lanjut? Insyaallah 😊
050120
KAMU SEDANG MEMBACA
I JUST [JAEHYUN X CHAEYEON] ✔️
Fanfiction[SELESAI] 🍀Bahasa Baku [Cover by @arrakuyy] Update: Minggu Seorang aktris muda--Jung Chaeyeon--yang menuai popularitas dari setiap drama yang dibintanginya. Namun, sepopuler apapun Jung Chaeyeon, seorang Jung Jaehyun belum tentu mengenalnya. Benark...