PITU BELAS

566 73 47
                                    

Alhamdulillah ternyata masih banyak yang respons cerita ini. Thank you very much, chingu-ya!

Berhubung minggu depan aku mulai UAS, jadi aku usahain rajin update minggu-minggu ini. Mohon doanya semoga UAS berjalan lancar dan mendapat nilai terbaik.

Makasih buat yang udah ninggalin komentar dan klik bintang di bab kemarin. Selamat membaca :)

 Selamat membaca :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chaeyeon menatap laki-laki yang sedang sibuk dengan kegiatannya memasak itu. Dengan celemek melingkar di pinggang, Jaehyun memberikan kesan tak biasa bagi seorang Jung Chaeyeon. Belum lagi melihat keterampilan laki-laki itu saat mengiris, menumbuk, bahkan sekadar menaburkan bumbu. Chaeyeon tidak bisa menyembunyikan senyumnya meski ia berusaha menahan rasa kagumnya itu.

Berbeda dengan Chaeyeon yang mengamati kegiatan Jaehyun, Siyeon hanya terdiam. Ia masih canggung berada di sekitar Jaehyun. Tapi untunglah dia membawa sebuah novel yang bisa dijadikan pengalih fokusnya.

“Sudah matang. Mari makan!” Jaehyun membawa semangkok besar sup daging sapi kesukaan Siyeon. Tak lupa juga ia mengambilkan nasi untuk pelengkap makan siang ini.

Jaehyun tentu sadar jika Siyeon masih canggung dengannya, itu sebabnya ia mengajak Chaeyeon turut serta untuk menyantap makan siang.

Gomawo,” ucapnya Chaeyeon sambil tersenyum simpul.

“Siyeon-ah?” Panggil Jaehyun saat Siyeon tidak juga mengambil mangkuk nasinya. “Jangan pikirkan hal lain. Aku tidak pernah bisa marah padamu. Kau diam seperti ini justru membuatku merasa bersalah,” kata Jaehyun jujur.

Siyeon mendongak, “Oppa tidak salah,” balasnya.

“Kalau begitu, jangan canggung denganku. Itu membuatku tidak nyaman,” ujar Jaehyun. “Cha! Sekarang kau makan yang banyak. Kau bertambah jelek saat kurus seperti ini.” Jaehyun menyodorkan semangkok nasi untuk Siyeon.

“Aku tidak jelek!” protes Siyeon. “Aku hanya jelek saat dibandingkan dengan Chaeyeon Unnie.” Siyeon mempautkan bibirnya lucu.

Jaehyun menggeleng, “Aniyo! Kau lebih cantik dari siapapun. Kau hanya lebih jelek dibandingkan dengan Jinri Eomma,” jawab Jaehyun.

“Itu kalimat yang diucapkan oleh kakak untuk menghibur adiknya,” kata Siyeon.

“Kau cantik Siyeon-ah, kenapa terus merendah?” Chaeyeon menimpali.

Mata Siyeon berbinar, “Jinjja, Unnie? Ah aku lega mendengarnya darimu.”

Jaehyun mendengus, “Sepertinya aku sudah mengatakan hal yang serupa.”

Chaeyeon dan Siyeon sama-sama tertawa mendengar kalimat Jaehyun. Hal itu membuat pria Jung itu ikut tersenyum kecil. Sepertinya ia sudah menyelesaikan satu masalah.

I JUST [JAEHYUN X CHAEYEON] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang