[2] One Direction is..

6.6K 464 8
                                    

Please respect and appreciate it by pressing the star or vote button. Thank you.
Ps: this will always be Candice's point of view. But i don't know lol.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Jadi, apa itu One Direction?"

Liz menghela napasnya.

"Untung kau sahabatku, Candice. Kalau tidak....." ia mengepalkan tangannya.

"Ya, aku sangat beruntung menjadi sahabatmu, Alison Manny," aku memeluknya.

"Lepaskan, kau manusia luar angkasa! Jadi begini. Ohya, kau mau ku mulai dari awal atau... bagaimana?"

"Jelaskan saja, Liz,"

"Hhhhh. One Direction itu adalah boyband dari Inggris. Ada 5 personelnya. Harry Styles alias kekasihku, Niall Horan alias mantanku, Zayn Malik alias calon suamiku, Liam Payne alias kakakku, dan Louis Tomlinson alias selingkuhanku. Mereka itu sangat tampan oh tidak, Candice, kau harus melihat mereka!!!!!" Ia kembali histeris. Ini sisi Liz yang tidak aku suka. Terlalu fanatik.

"Shhhh, tenang kau, Ali. Jelaskan lagi padaku agar aku tidak menjadi....."

"Kuper? Kudet? DAN JANGAN PANGGIL AKU ALI LAGI OKAY PANGGIL SAJA LIZ!"

"Kenapa kau sangat.... berstamina pagi ini?" Well, maksudku berisik dan mengganggu.

"KAU TIDAK TAHU LIST KEKASIHKU ITU DAN ITU YANG MEMBUATKU SEPERTI ITU!" Ia lalu menahan napasnya dan tersenyum padaku. "Maafkan aku, Candiceku yang manis. Aku sangat histeris karena 1D semalam sangat tampan. Mari kita mulai kembali,"

"Nah, Liz yang asli sudah kembali,"

"Jadi mereka itu adalah jebolan X-Factor. Mereka dulu di x-factor sendiri-sendiri tapi lalu mereka bergabung dan menjadi juara ke berapa-aku lupa, tapi seingatku mereka tidak menang, dan sekarang.. mereka terkenal sekali amat sangat sungguh,"

"Kalimat tidak efektif!"

"Kau, nerdy Candice! Berhenti bersikap begitu karena kau jauh lebih cantik saat normal,"

"Jadi aku tidak normal?!?!?!?"

Padahal sebenarnya ia yang tidak normal-Alison Manny sudah tidak normal karena menganggapku tidak normal.

"Aku bercanda," ia memelukku erat. "Itu, si Tampan menunggumu," ia menunjuk pintu kelas.

Kebiasaan. Memanggil Faldy dengan sebutan "si Tampan".

"Bye!" Aku melambaikan tanganku pada Liz dan menuju Faldy.

"Hai!" Ia tersenyum padaku. Ia memang tampan for godsake.

"Heyyy. Maaf aku tidak membalas textmu karena aku... kau tahu, aku belajar dari kemarin," aku menunduk. Faldy biasanya tidak dapat menerima alasan aku tidak membalasnya tapi tumben sekali sekarang tidak.

"It's fine, nerdy Candy! Kenapa kau sangat mengkhawatirkannya?"

"Karena biasanya kau tidak begini,"

"Biasanya aku bagaimana?"

"Ya.... sudahlah. Aku harap kau akan selalu begini,"

Ia merangkulku. Ini sangat berbeda dan tidak biasa. Ia kali ini bersikap sangat romantis dan... entahlah.

"Kau..."

"Kenapa?"

"Berbeda,"

Ia terkikik. "Aku selalu menjadi Faldy,"

------

Hidupku memang bisa dikatakan sempurna. Aku memiliki keluarga yang lengkap, beserta 2 kakak laki-lakiku. Aku berada di keluarga yang cukup berada. Aku bersekolah di sekolah bagus dengan murid yang baik-baik. Aku memiliki sahabat terbaikku, Alison Manny, yang selalu ada untukku walaupun terkadang aku merasa jauh dibelakangnya. Aku juga memiliki kekasih yang sangat peduli padaku, Rifaldy Alfarish. Ia sama seperti Liz, tapi bedanya Liz sahabatku, dan ia kekasihku.

Bisa dikatakan aku berbeda dari yang lainnya. Aku memang sangat nerdy seperti yang Faldy dan Liz katakan. Bahkan aku tidak tahu gosip terkini dan kehidupan sosialita jaman sekarang yang kalau ditanya pada Liz, pasti ia hafal luar kepala. Tapi ya ini, aku. Dan aku beruntung orang seperti Liz mau bermain dengan anak nerdy sepertiku.

Kalau soal One Direction, sebenarnya aku sudah tahu. Hafal betul semua tentang mereka. Tapi kini semua sudah berbeda. Begitu juga mereka. Begitupun ia.


One Direction? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang