[31] A Day For Story

1.8K 186 1
                                    

"Jadi," aku menyilangkan tanganku di depan dadaku. "Siapa Katrina ini,"

Muka Joe memerah. "Teman,"

Aku tertawa. "Teman memanggil Sayang? Oooh,"

"Ayolah, Candice. Kau seperti anak kecil," ia memutar bola matanya seraya mengeluarkan buku-bukunya dari tas.

Aku membuka handphoneku, mencari instagram Joe, lalu mencari followingnya.

"Katrina Breedie, huh? Loving, caring, and lover?" Aku membaca bio instagram Katrina.

"Bagaimana kau.... shit," Ia menggaruk dahinya yang tidak gatal. "Bisakah kau tidak mengganggu kehidupanku saat ini? Tadi katanya sakit," ia memutar bola matanya.

Aku tertawa. "Sakitku akan semakin cepat sembuh kalau kau menceritakan padaku tentang Katrina ini. Ayolah, Joe, ayo," aku menarik-narik tangannya dan ia menyorot tatapan tajamnya.

"Oke!" Aku tersenyum lebar saat ia akhirnya mau menceritakan semuanya padaku. "Katrina ini... temanku. Teman yang amat sangat cantik dan pintar. Ia pasangan kerjaku untuk materi biologi, dan ia..."

"Oh! Pantas saja kau sering beralasan keluar untuk tugas biologi. Ternyata ingin bertemu Katrina,"

Pipinya memerah tapi ia tidak menyangkal perkataanku. "Katrina amat pintar di biologi. Ia amat lancar menghafal bagian-bagian katak, sedangkan aku hanya membantu dalam kegiatan fisik. Ia mempesonaku, amat mempesona bagiku,"

Aku menyengir. "Our smarty Joe is falling in love!" Aku bernyanyi. Ia menempeleng kepalaku, dan aku tertawa terbahak-bahak karenanya. "Ia cantik dari fotonya,"

"Kau tahu, Candice? Ia bukan anak yang photogenic,"

"Jadi aslinya ia lebih cantik?"

Joe mengangguk sambil tersenyum. Aku tersenyum sendiri, merasakan perasaan senang karena Joe belum pernah seperti ini terhadap wanita. Biasanya mantan-mantannya dahulu itu ia menyatakan perasaannya tanpa ragu, tapi kalau khusus ini, ia terlihat khawatir dan panik.

"Bagaimana kalau ia ternyata jodohmu?" Aku keceplosan, dan langsung menutupi mulutku.

Wajah Joe merah semerah-merahnya, dan ia hanya menunduk. "Tidak mungkin. Menjadi kekasihnya saja belum tentu, apalagi jodohnya?"

"Mungkin saja," kataku sok pintar. "Belum tentu menjadi kekasihnya saja sudah saling panggil sayang. Ih, lucu banget ya. Aku jadi iri,"

Tiba-tiba Joe memelukku dan menggodaku. "Candiceku, Sayangku, Cintaku,"

"Ew,"

Joe tertawa. "Aku ingin menjadikan ia kekasihku, tapi aku tidak berani mengatakannya. Maksudku, ia amat pintar dan cantik, sedangkan aku? Mantan-mantannya amat tampan dan orang terkenal di kampus. Aku?" Tatapannya berubah menjadi sedih.

Aku mengusap punggungnya. "Jangan rendah diri. Kau itu tampan, Joe. Kau juga baik, pintar, selalu juara matematika, kau juga fashionable, dan kau adalah abang yang sangaaaat baik. Siapapun itu yang menjadi kekasihmu akan menjadi wanita paling beruntung di dunia, karena dapat merasakan rasa sayangmu yang tidak tertandingi. Aku heran banyak wanita yang hanya menggunakanmu," aku menyender di pundak Joe. "Katrina pasti mau menjadi kekasihmu, Joe,"

Ia menghela napas. "Belum tentu, Candice. Belum tentu,"

Aku diam, lalu memutuskan untuk melihat instagram Katrina. Isinya kebanyakan foto selfie, dan ada satu foto yang membuatku tersenyum amat lebar sampai Joe merebut handphoneku. Foto Joe dan Katrina berpegangan tangan, difoto dari belakang, dan captionnya simpel. ♡♡♡. Tiga emoji love. Bahkan di tubuh Joe di-tag IG Katrina, dan di tubuh Katrina di-tag IG Joe. Wajah Joe memerah, dan aku tidak henti-hentinya tersenyum.

Aku mengecek comments dan banyak yang berisi tentang Joe dan Katrina. Bahkan ada yang berkomentar seperti ini:

Luciana123 : you guys are dating already?!
KatrinaBreedie : @Luciana123 noo. not yet. Oops
Luciana123 : awww! I hope it's soon
KatrinaBreedie : @Luciana123 I hope so too

"Cieeeee!" Aku berteriak amat kencang sampai Joe menutupi telinganya. "Kau baca itu? Nyatakan perasaanmu, Joe! Apalagi?"

Ia tersenyum, dan langsung keluar kamar sambil membawa handphonenya. Aku mengintip dari lubang pintu, dan melihat ia sedang menelfon seseorang yang kuyakin adalah Katrina karena ia menelefon sambil tersenyum-senyum.

"Kat?" Yes! "Ya, ini aku. Kau sedang sibuk? Uhm, apa aku bisa menemuimu sore ini? Ya, ya. Jam 5 aku jemput? Uhm.. rahasia. Hehe. Iyaiya. Salam pada adikku yang menyebalkan itu?" Apa?! "Okay, Cantik. Iya. Sampai jumpa nanti, Sayang!"

Apapun yang akan diucapkan Joe saat masuk kembali ke kamarnya, aku harus ikut mereka.

~~~~~~~~~~
pengennya emoji captionnya itu yang love tapi ada dua ituloh tapi krn gabisa ke save jd yaudalaya:(

MAAF PENDEK TP NEXT CHAPTER BAKAL PANJANG KOK BEBEB2KU.

COMMENT YANG BANYAK YAAAAA!!!

Next chapter will contain LOT OF SWEET MOMENTS and I will update if this chappie gets 20++++ comments!

One Direction? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang