Guys please please please add @DJB6382 on Line. It's Harry Styles Updates. If you have added it, comment done and i'll dedicate the next chapter for you. Big thanks.
~~~~~~~~~~~~~~~2 days later.
Aku terbangun, berada di kamarku. Aku melihat di kasur sebelahku, Harry sudah tidak ada. Ia memang semenjak Dad dan Mom pulang dari rumah sakit, ia disuruh Dad menginap dirumah kami. Aku melihat ke kanan dan kiriku, koper Harry sudah rapi didirikan didekat kasurnya.
Aku melihat jam-sekarang sudah jam 8. Harusnya aku sekolah, tapi aku izin dari sekolah karena ingin menjaga Mom dan Dad, dan mengantar Harry ke bandara. Ya, Harry hari ini kembali ke London. Lusa ia sudah ada konser lagi bersama grup boybandnya, keliling eropa. Jujur aku masih menginginkannya disini, bersamaku. Terlebih hubungannya dan Dad baru saja membaik.
"Candice?"
Aku kaget saat ada yang memanggilku. Aku melihat Harry berdiri di pintu, memegang piring yang diatasnya ada makanan. Ia sudah memakai kemeja khasnya-dengan kancing atas dibuka- dan celana skinny jeans. Aku tersenyum melihatnya.
"Kau mau? Aku membuat pancake," tawarnya. Ia menyengir padaku, menunjukkan lesung pipitnya itu. Tak terasa air mataku mengalir di pipiku. Melihatnya akan kembali jauh dariku cukup membuatku sedih. Dan keberadaannya didekatku juga membuatku menjadi lebih emosional, dan gampang menangis.
Harry terlihat kaget melihatku menangis lalu ia meletakkan piringnya di meja riasku, lalu ia mendekatiku. "Whoaa, kau kenapa menangis?" Ia mengusap punggungku.
"I missed you already, Harry," aku memeluknya erat. Memikirkan bagaimana aku akan hidup tanpanya. Memang aku masih memiliki Joe dan Jack, juga Dad dan Mom, tapi Harry memang sangat dekat denganku, dan ya. Aku selalu begini. Menangis saat ia akan kembali lagi ke London, dan meninggalkanku.
"Awww, Candice," ia memelukku sambil mengusap rambutku. "Aku juga merindukanmu. Sangat,"
"Kapan kau akan kembali?"
"Bulan depan, tenang. Aku akan kembali bersama 4 sahabatku, untuk konser disini. Ohya, tiket!" Ia berlari mengambil tasnya. Lalu mengeluarkan dua tiket.
One Direction VIP Section Tickets in Los Angeles + Backstage Pass
Aku tersenyum melihatnya, membayangkan ekspresi Liz saat tahu aku akan memberinya tiket 1D disertai backstage pass.
"Ini, satu untukmu, satu untuk Liz sahabatmu. Ohya, nanti kesana kau sama siapa? Ini, tambahan satu tiket lagi,"
"Terima kasih, Harry. Mungkin aku akan mengajak Jack atau Joe,"
"Ya. Itu bagus. Jadi ada yang menjaga kalian berdua. Atau kau mau menginap denganku di hotel, sekalian menghabiskan waktu denganku," tawarnya.
"Terserah nanti saja deh," aku tertawa. Lalu meletakkan 3 tiket konser itu di atas mejaku.
"Yasudah. Kau mau pancake? Makan, sana. Nanti keburu dingin,"
Aku berdiri dari tempat tidurku, lalu keluar kamar, menuju ruang makan. Aku melihat Joe sudah disana, sedang makan pancake dan menonton tv. "Hai, Joe!" Sapaku.
"Heii. Harry jago membuat pancake ya," pujinya. Aku tersenyum lalu mengambil piring kecil dan mengambil jatah pancakeku. Aku memotong pancakenya, lalu memasukkannya ke mulutku.
Ini enak sekali.
"Harry! Ini enak sekali!" Pujiku.
"Ohya? Terimakasih," pipinya memerah. Ia melihat jamnya.
"Check in jam berapa?" Tanyaku.
"Jam 12. Sebentar lagi aku berangkat," ia tersenyum.
"Aku ikut mengantar ya,"
"Okay. Ohya aku menitip mobil disini boleh tidak?"
"Pagi, anak-anak!" Dad menyapa kami semua. Aku tersenyum padanya. "Kau berangkat hari ini ya?" Tanya Dad pada Harry.
"Yepp,"
"Maaf ya Dad tidak bisa ikut. Candice mengantar kan?"
Aku mengangguk. "Dengan Jack," aku tersenyum gigi pada Jack, membuat Jack memutar bola matanya.
Kami melanjutkan makan pagi dengan bahagia. Dad dan Harry dalam satu meja-setelah kurang lebih 10 tahun aku dan ia tidak bisa bertemu secara formal atau sepengetahuan Dad. Dan kini, aku, Harry, Dad, Mom, Joe, dan Jack duduk bersama dimeja makan, dan makan bersama. Terima kasih, Tuhan.
***
LAXSekarang baru jam 11.30, sebentar lagi Harry harus check in. Aku dan ia, dan Jack, sedang duduk menunggu waktu check in. Harry sedang bermain hp terus, dan sesekali bertelfonan dengan seseorang. Mungkin itu Kendall? Entah kenapa memikirkan bagaimana kira-kira reaksi Kendall saat melihatku membuatku jadi nyeri di kepala.
"Los Angeles menuju London harap mengantri di Gate 3 untuk check in penerbangan dan bagasi,"
Harry menengok ke arahku, lalu menyengir menunjukkan lesung pipitnya itu. "Time to go," Harry tersenyum.
Aku memeluknya erat dan lama. Tak terasa air mataku keluar lagi. Aku tidak ingin Harry meninggalkanku, walau ku tahu ia akan kembali.
"Hey hey jangan menangis lagi," ia memelukku erat.
Aku menyeka air mataku. "Aku akan sangat merindukanmu,"
"Aku juga. Tapi bulan depan aku akan kembali. Datang ya," ia mengelus rambutku.
"Ku usahakan ya," jawabku.
"Kau harus datang!" Paksanya. "Jack, jaga Candice ya. Dan jangan lupa datang ke konserku bulan depan. Tiketnya sudah dengan Candice," Harry menjabat tangan Jack lalu memeluknya.
"Pasti," jawab Jack.
Sebelum Harry menenteng kopernya, aku memeluknya lagi, dan berharap ia tidak akan melepasnya. Aku kembali menangis.
"Shhhh, bagaimana bisa aku tenang diperjalanan kalau kau terus menangis?" Harry memelukku erat.
"Jangan lupakan aku," lirihku.
"Tidak akan. Sudah ya, aku berangkat. Love you," ia mencium pipiku.
"Love you too,"
~~~~~~~
Hey guys! BIG THANK YOU FOR 200+ VOTES YOU GUYS ARE SUPER DUPER AMAZING I DONT KNOW HOW TO SAY IM SO HAPPY!Can you please make this fanfic gets 500votes or more?!?!
So please press the VOTE button I'm begging you. DONT BE A SILENT READER!And for anyone who asked, this book won't really focusing on Candice and Harry. I already prepared something special and maybe a bit plot twist but i really hope you guys will love it.
And if you don't mind pls check "Uninvited Guest" it's about Harry too please please please i feel like wanna delete it but i don't want to so please show some respects?
And just asking. Kalian lebih suka kalo cerita ini banyak kehidupan Candice/maunya Candice Harry aja atau gmn? Pls pls pls comment krn gue udh nyiapin beberapa chapter jg.
I'll update if it gets 25votes and 3comments!
KAMU SEDANG MEMBACA
One Direction? [COMPLETED]
FanfictionOne Direction? Apa itu? Ya, aku tahu itu adalah boyband jebolan X-Factor. Tapi, sehebat dan se-amazing itukah mereka sampai seluruh anak di sekolahku membicarakan mereka? ---------- "Sampai kapan kau akan terus merahasiakan hubungan kita sebagai kak...