[29] Fight

2.6K 229 5
                                    

SEBELUM INSIDEN NIALL MABOK.

Art oh art. Kenapa dirimu tidak menghilang saja dari penjuru dunia ini? Sudah cukup pegal tanganku mencoba menggambar hewan yang jadinya hanyalah seperti stick-animal. Belum lagi tugas melukis self portrait seseorang. Astaga dragon.

Liz terlihat lihai dengan pena lukisnya. Entah darimana bakat itu berasal. Tante Amanda dan Om Brad setahuku keduanya membenci seni karena aku pernah iseng kerumah mereka minta digambarkan dan yang ada mereka tertawa terbahak-bahak dan akhirnya aku mendengarkan cerita mereka di masa lalu tentang menggambar.

Cerita yang membosankan, tapi juga lucu.

Bagaimana tidak? Tante Amanda dan Om Brad teman dari SMP dan kini menikah dan memiliki Liz. Kurang goals apa itu? Mereka tidak seperti pasangan-pasangan lain yang tiap hari kerjaannya "Morning:*", "lagi apa?", "udah makan?" Dan chat menjijikkan lainnya. Mereka itu lebih ke arah hubungan ekstrem dimana saat mereka berdua SMA kelas 3, Om Brad membelikan cincin perjanjian atau promise ring bahwa Tante Amanda tidak akan menikah dengan laki-laki lain selain Om Brad dan begitu pula Om Brad. Dan untungnya, mereka berjodoh dan akhirnya menikah.

Btw, kenapa aku jadi bahas hubungan orangtua Liz ya?

"Woi!" Aku terlonjak saat mendengar teriakan di telingaku. "Melamun saja nanti kerasukan baru tahu," Liz menertawakanku.

Aku memutar bola mataku. "Berisik,"

"Eh eh tahu tidak? Kent....."

Wow. Gosip baru.

"Kent kenapa?" Aku mendekati Liz.

Ia tiba-tiba tertawa membuatku heran dan menyipitkan kedua mataku. "Sebenarnya yang kekasihnya ini aku atau kau sih?"

"Kekasih?!" Aku setengah menjerit. Liz langsung menutupi mulutnya dan pipinya memerah. "Jangan bilang kau dan Kent...?!"

Ia tidak menjawab, melainkan hanya mengangguk pelan. Aku tertawa lalu memeluk Liz erat. Aku sudah tahu kalau mereka akan kembali berpacaran. Dibalik seluruh kata sayang dari Liz ke Zayn, aku tahu kalau Liz masih mencintai Kent sebagaimana Kent mencintai Liz.

"Kapan, kapan?" Aku bertanya pada Liz.

"Dua minggu lalu,"

"Akhirnya Liz kalian kembali berpacaran!" Aku tertawa. Tapi tawaku berhenti saat melihat tatapan Liz yang berubah.

"Aku tidak berpacaran dengannya," ia memutar bola matanya.

"Lalu?"

"Aku dan Kent sudah benar-benar putus dan move on, Candice! Masa kau tidak mendengar gosip dari anak di kelas?" Ia tertawa geli.

Tunggu. Jadi mereka berdua memutuskan hubungan mereka?

"Kau serius?"

Ia mengangguk. "Iya! Lagipula aku sudah memiliki kekasih baru!" Ia mengedipkan sebelah matanya berulang kali.

Aku masih tidak percaya tapi aku juga penasaran dengan lelaki pengganti Kent. "Siapa?"

"Rifaldy,"

Dan saat mendengar nama itu aku merasa separuh duniaku hancur. Bukan, aku sudah totally moved on dari Rifaldy. Tapi, Rifaldy dengan sahabatku sendiri? Itu di luar perkiraanku.

Kupikir orang-orang berlebihan saat mengetahui kalau sahabatnya berpacaran dengan mantan kekasihnya, lalu biasanya mereka bertengkar. Ternyata memang itu wajar. Aku pun merasa sakit hati. Bagaimana tega Liz memacari orang yang pernah ia tampar sendiri karena menyakitiku?

One Direction? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang