Please respect and appreciate it by pressing the star or vote button. Thank you.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~"Candice! Darimana saja kau! Kau tidak mengangkat telefonku dan mengabaikan pesanku-" Faldy yang lama kembali. Faldy yang marah kalau aku tidak membalas pesannya atau mengangkat telefonnya.
"Maaf, Faldy. Aku sama sekali tidak bermaksud begitu. Aku tidak melihatnya, aku.. ehm, hpku tertinggal di tas," aku berbohong sedikit. Faldy memang sangat mengganggu quality timeku dengannya.
"Bohong!"
Ah, Faldy. Kau tahu saja. "Kata siapa?"
"Kau tidak akan meninggalkan hpmu di tas, Sayang. Tanganmu tidak bisa jauh dari hp,"
Ya benar. "Kali ini aku serius. Dad mengajakku jalan dan aku meninggalkannya. Kau tahu, Maam Sri melakukan razia pulang sekolah jadi aku...."
"Kuharap kau jujur. Karena selama ini kau selalu jujur padaku. Jadi, kau kemana saja seharian ini?" Suaranya melembut.
"Aku... aku jalan dengan Dad," aku bohong lagi. Aku seketika ingat perkataan Liz bahwa Rifaldy jalan dengan Olivia. Itu cukup menyakitkanku mendengarnya, walau kuharap ia hanya jalan biasa, tidak lebih.
"Kau serius?"
Ah Faldy. Kau membuatku gugup saat berbohong. "Ya,"
"Sampaikan salamku pada ayahmu,"
Aku tersenyum padanya, "ya. Akan kusampaikan,"
Aku melirik ke arahnya. Ia terus memainkan handphonenya sambil sesekali melirik ke arah sekitar, takut ada orang mengenalinya.
"Itu siapa?" Ia sadar aku memperhatikannya.
"Rifaldy,"
"Siapa dia?"
"Kekasihku,"
Raut mukanya berubah mendengar aku berkata bahwa Rifaldy kekasihku. "Apa ia orang baik-baik?"
Kenapa ia mulai berulah seperti Jack. Menjadi sangat protektif. "Ya. Mungkin," seketika aku teringat perkataan Liz kemarin.
Flashback On
"Rifaldy jalan dengan Olivia," Liz setengah berbisik. Mulutku terbuka lebar mendengarnya.
"Kata siapa?"
"Aku melihatnya, kemarin, di Times Garden,"
Liz pasti berbohong. Bagaimana bisa-maksudku tega-Rifaldy mengajak wanita lain ke tempat ia dulu menyatakan cintanya padaku. Aku mencoba tetap bermuka tenang dan tertawa.
"Mungkin jalan biasa?"
Raut muka Liz berubah, menjadi sedih. "Maaf, Candice. Maaf sekali. Tapi mereka....." Liz menghela napasnya.
"Mereka apa?!" Aku mengguncang-guncang badan Liz.
"Mereka berciuman,"
Dheg.
Mataku terbuka lebar dan jantungku seperti berhenti berdetak. Bagaimana bisa Faldy mengkhianatiku? Maksudku, hubungan kami sudah berjalan selama setahun tiga bulan, dan... Sungguh, ia tega sekali padaku.
Aku langsung menyenderkan diri ke kursi. Aku masih sangat shock mendengar perkataan Liz. Aku merasa air mengalir di pipiku. Aku langsung membuka kacamataku dan mengelap air mataku dengan tangan. Raut wajah Liz berubah menjadi tidak enak terhadapku. Ia langsung memelukku.
"Aku tidak bermaksud-"
Aku memotongnya. "Tidak apa, Liz, aku hanya.. sedikit kaget," aku membalas pelukan Liz.
"Maafkan aku, kalau aku tahu ini akan membuatmu hancur lebih baik-"
"Tidak, tidak. Justru ini baik. Jadi aku tahu yang sebenarnya," aku mencoba untuk memalsukan senyumku dan kembali memakai kacamataku.
"Apa kau akan mengatakan padanya?"
Ya. Apa aku akan mengatakannya? "Entahlah. Mungkin,"
Flashback Off.
"Kau memikirkan apa?" Harry membuyarkan pikiranku. Aku menggeleng. "Kau terlalu banyak berbohong pada kakakmu sendiri,"
Aku menggeleng kembali. "Diamlah,"
"Wow wow. Moodmu sedang tidak baik, hah? Ada apa? Ceritakan padaku," ia meletakkan tangannya di bawah pipinya, seperti berniat mendengarkanku. Aku menatap ke mata hijaunya, mata yang sama sepertiku, bedanya punyaku lebih terang warna birunya.
Aku sangat merindukan waktu-waktu bersamanya. Bersama Harry. Ia semakin sibuk dan begitupula diriku. Ia sibuk dengan konser dan tournya yang terus menerus tiap hari. Dan aku sibuk dengan sekolahku yang sebentar lagi aku akan ujian. Segala kesibukan kami itu membuat kami jarang bertemu dan berbincang seperti ini.
"Hey, kau melamun saja,"
"Aku merindukanmu, Harry,"
~~~~~~~
So sad kemarin yang baca banyak tapi gaada yg vomments. Mungkin karena masih blm jelas kali ya.Gue update krn lg pengen nih wlpn target kmrn blm tercapai. Sekarang udh tau kan siapa yang dimaksud dgn ia?
Kl skrg gue serius cuma bakal update kalo 10votes+++ dan 5comments++. Mumpung gue lg ujian juga. Jd VOMMENTS YA HARGAIN DONG MAKASI
KAMU SEDANG MEMBACA
One Direction? [COMPLETED]
FanfictionOne Direction? Apa itu? Ya, aku tahu itu adalah boyband jebolan X-Factor. Tapi, sehebat dan se-amazing itukah mereka sampai seluruh anak di sekolahku membicarakan mereka? ---------- "Sampai kapan kau akan terus merahasiakan hubungan kita sebagai kak...