Sorry that you have to wait for SO LONG but here it is! And please check my new HS fanfic "Genevieve"
-Candice's POV-
Aku terbangun, mengingat ajakan Niall semalam untuk jalan dengannya-atau kencan. Ya, ia mengajakku via text, dan ia mendapat nomorku dari Kendall. Memang waktu itu ia meminta nomorku, tapi Harry memergoki kami dan ia melarangku memberi tahu nomorku. Kembali lagi, awalnya aku ingin menolak ajakannya, mengingat kata-kata Harry sebelum kembali ke hotelnya. Tapi, kalau ku tolak, Niall ganteng juga. Kalau diterima, nanti Harry marah.
Tapi tidak apalah, Harry tidak mungkin juga memarahiku.
Aku langsung mandi, lalu memakai kaus hitam panjang selutut dengan tangan panjang. Aku memutuskan kembali memakai soft lens ku, karena ku pikir tidak ada yang menyuruhku kembali menggunakan kaca mata. Aku baru saja ingin mengambil kunciran saat handphoneku berbunyi.
Niall Horan is calling you. Receive or Decline.
"Halo?" Tanyaku sedikit gugup.
"Heyy Candice! Aku pikir kau belum bangun," aku bisa merasakan ia tersenyum diujung sana.
"Sudah. Ada apa?"
Ia berdeham sebentar. "Apa kau masih mau pergi denganku?"
"Ya ya tentu,"
"Oh okay okay. Jam 1 aku jemput ya?"
Baru saja aku ingin menjawabnya saat aku mendengar teriakan dari telefon Niall. "NIALL KAU MENGAJAK CANDICE PERGI?!"
Oh tidak. Itu Harry. Dan kini mereka berdebat dan aku hanya bisa mendengarnya.
"Eh eh ia juga mau kok,"
"Sini berikan aku ingin bicara pada adikku,"
"Harry kau apa-apaan sih. Telefon saja sendiri. Halo, Candice?"
"Eh iya iya. Itu Harry ya?" Aku menahan tawaku.
"Iya. Abangmu ini tiba-tiba teriak dan memaksaku memberi telefonku,"
"Boleh aku bicara padanya?"
"Kau mau? Tunggu ya. Harry! Ini adikmu,"
"Halo Candice? Kau bagaimana sih kan sudah kubilang jangan......"
Aku memotongnya. "Shhhh. Jangan marah-marah. Sudahlah, Harry. Niall sudah baik padaku. Ya ya ya," aku memohon padanya.
"Aku mau jalan dengan Kendall dan aku tidak yakin bisa melepasmu dengan si liar itu,"
"Yasudah bagaimana kalau kita sama-sama kencan?!" Aku mendengar Niall berteriak.
"Uhm, Candice, tidak apa kalau kita jalan bersama? Maksudku, kau kan terlihat tidak suka padaku dan Kendall,"
"Hey siapa bilang? Aku suka kalian berdua. Aku cuma tidak suka kalau kalian berpacaran di depanku,"
"Yasudah jam 1 ku jemput ya!" Itu Niall yang berteriak. Dan sebelum aku dapat menjawabnya, Harry sudah mematikan terlebih dahulu telefonnya.
Aku langsung bersiap-siap. Aku memakai baju selutut tangan panjang, dan aku mencoba mengeriting rambutku. Rambutku memang bergelombang, tapi aku ingin terlihat berbeda. Yang mengajakku kencan itukan Niall Horan, jadi setidaknya aku harus lebih cantik sedikit. Hehe. Aku mencoba memakai eyeliner, dan mascara. Aku juga memakai soft lensku. Dan semoga saja aku terlihat lebih baik.
---
Sekarang sudah hampir jam 1 dan aku sedang menunggu di kamar dengan perasaan campur aduk. Memang aku pernah berada dalam kencan dengan Rifaldy sebelumnya, tapi entah kenapa yang ini berbeda. Mungkin karena ia lebih tua dariku dan aku ingin membuatnya terkesan?
KAMU SEDANG MEMBACA
One Direction? [COMPLETED]
FanfictionOne Direction? Apa itu? Ya, aku tahu itu adalah boyband jebolan X-Factor. Tapi, sehebat dan se-amazing itukah mereka sampai seluruh anak di sekolahku membicarakan mereka? ---------- "Sampai kapan kau akan terus merahasiakan hubungan kita sebagai kak...