I'm getting so much more interested in this book AND THERE'S SOMETHING INTERESTING IN THE AUTHORS NOTE BELOW AND ALSO A CONTEST SO DONT SKIP IT!
~~~~~~~
H A R R Y S T Y L E SJoe: our sister has a problem with her bestie and it scares me because she's quite depressed.
Fuçking hell.
Pesan singkat dari Joe sudah cukup membuatku tidak mood menjalani hari yang bahkan belum mulai. Adikku sedang mengalami depresi karena bertengkar dengan sahabatnya -yang kuyakin adalah Liz- dan aku tidak ada di sampingnya untuk menghiburnya. Aku bahkan tidak dapat tahu bagaimana kondisi Liz secara fisik karena amat jelas jika ia depresi ia akan seperti orang sakit dan kurang tidur. Dan pasti ia tidak mau makan.
Padahal ia sudah seperti tulang berjalan.
God. Andai saja Jepang tidak jauh dari Amerika. Pasti aku akan langsung terbang menemuinya dan memeluknya amat erat. Sayangnya konser ini harus berjalan dan sebagai penyanyi profesional aku tidak bisa seenaknya kembali ke Amerika meskipun aku bisa.
Me: Please tell her I miss her, okay? I'm going to call her soon. Thanks for the information. H
Setelah aku mengiriminya pesan, aku mengecek jam berapa sekarang di Amerika dan kini pukul 3 pagi. Kemungkinan Candice sedang tidur, dan tidak akan aku mau membangunkannya dari tidur cantiknya. She's quite depressed. Bagaimana kalau ia tidak tidur?
Astaga Candice. Kau amat membuatku khawatir.
Joe: she's awake dumbass. Ohyea you british use arse so it's dumbarse lmao nevermind
Me: Thank you, Smartarse. H
Joe: you dont have to use H ya 'kno
Aku memutuskan untuk tidak membalas pesan terakhir Joe karena aku tahu itu tidak ada gunanya dan akan menuju hal tidak jelas. Aku langsung mengetik nama Candice di kontakku dan aku langsung menelfonnya. Aku amat berharap ia akan mengangkatnya cepat karena aku amat cemas dan aku amat ingin mendengar suara malaikatnya.
"Halo?"
Terimakasih, Tuhan. "Candy?"
"Hai," suaranya terdengar letih.
"Candy..." aku menyisir rambutku dengan tanganku. "Aku mencintaimu dan kau tahu itu kan?"
Ia terdiam sebentar. "Ya. Aku tahu,"
"Kalau ada apapun yang terjadi, beri tahu aku ya? Aku merindukanmu, Candice. Amat sangat rindu. Aku berharap aku dapat memelukmu dan membuatmu tahu kalau kau dapat memberitahukan apapun padaku dan aku akan melindungimu dari apapun itu, Candy,"
Dan kini aku mendengar hal yang aku takuti sedari tadi. Ia menangis. "I.. iya. Aku merindukanmu juga, Harry," ia berdeham sebentar. "Aku juga ingin memelukmu,"
Tak kusadari kalau aku juga meneteskan air mata. "Don't cry, babygirl. Kau tahu betapa aku tidak kuat melihat atau mendengar wanita menangis kan?" Tangisannya semakin kencang. "Aku amat cemas padamu, Candy. Tapi aku yakin Joe dan Jack dapat menjagamu sebagaimana yang akan kulakukan jika aku di sana,"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Direction? [COMPLETED]
FanfictionOne Direction? Apa itu? Ya, aku tahu itu adalah boyband jebolan X-Factor. Tapi, sehebat dan se-amazing itukah mereka sampai seluruh anak di sekolahku membicarakan mereka? ---------- "Sampai kapan kau akan terus merahasiakan hubungan kita sebagai kak...