[9] Alone

3.5K 312 4
                                    

2 hari setelahnya.

Sekarang hari Minggu. Mom dan Dad seperti biasa-bekerja sampai dini hari. Jack dan Joe ada urusan masing-masing dan aku sendiri di rumah.

Saat sendiri adalah saat paling tepat untuk merenung menurutku. Biasanya aku memikirkan Harry, Mommy, Gemma, tiga bagian hidupku yang sangat amat jarang kutemui. Tiga manusia yang kucintai lebih dari apapun didunia. Tiga manusia yang... ah. Mereka terlalu sempurna untuk dideskripsikan.

Flashback On.

Mom is calling.

"Itu Mommy atau Chloe?" Harry bertanya.

"Mommy," suaraku tercekak. Aku sangat merindukan suaranya yang indah. Tapi aku juga takut mengangkatnya.

"Angkatlah. Ia sangat merindukanmu," Harry berbisik. Aku tersenyum lalu mengangkat telfon.

"Candice?" Ah. Suara malaikat surga.

"Hey Mommy," rintihku pelan.

"Apa kabar, Sayang? Aku sangat merindukanmu," aku bisa mendengarnya menangis.

"Jangan menangis, Mom. Aku sedang di mall,"

"Dengan siapa? Tumben kau mengangkat telefon saat di mall,"

Oh Mom. Kau membuatku merasa bersalah.

"Harry,"

"Syukurlah. Katakan pada anak keriting itu Mommy juga sangat merindukannya ya," Mom tertawa.

"Aku juga merindukanmu, Mom," aku merasa lega bisa mengucapkannya. Dan kini aku sekuat tenaga menahan tangis.

"Aku juga sangat merindukanmu. Melihatmu di media sosial cukup mengiris hatiku karena tidak bisa melihatmu tumbuh," Mom mulai menangis. Tubuhku bergetar dan Harry mulai memegangiku.

"Mom jangan katakan itu. Kau lebih baik dari apapun juga yang merawatku. Kau selalu merawatku, Mom. Dari doamu, suaramu, fotomu. Itu lebih baik dari segala hal," aku terisak.

"Aku memiliki 3 anak dan yang hidup denganku hanya 2. Aku sangat merindukanmu, Candice. Tapi mungkin aku tidak pantas merawatmu. Lebih pantas Des dan..."

"Shhh, jangan katakan itu Mom. Aku berterimakasih pada Dad dan Chloe karena telah merawatku. Tapi kau lebih baik dari apapun di dunia ini, Mom. Kau ibuku. Dan akan selalu begitu," aku menangis dan Harry memelukku.

"Mom? Ini aku Harry. Candice sedang menangis. Iya iya akan aku tenangkan. Nanti kalau ada libur aku pasti ke Inggris. Dengan Candice. We love you, Mom," Harry mengambil handphoneku dan berbicara pada Mom. Selesai menelfon ia memelukku dan menenangkanku.

"Sekarang, mari bicarakan hal lain," ia mencoba memikirkan topik baru. "Apa temanmu tahu kau adikku?"

Aku menggeleng. "Tidak. Bagaimana dengan temanmu?"

"Niall, Liam, Louis dan Zayn tahu. Management juga tahu. Beberapa teman dekatku juga tahu. Tapi foto yang kuberikan adalah foto kita semasa kecil,"

"Sebenarnya aku mau memberi tahu Liz tapi....."

"Liz?"

"Alison Manny,"

"Ohh anak dari keluarga Manny itu? Ia suka One Direction?"

"Sangat," aku tertawa padanya.

"Tapi saat di acara waktu itu, ia terlihat..."

"Kalem? Memang. Ia kan keluarga kerajaan. Tidak mungkin ia akan berteriak-teriak seperti di sekolah," aku tertawa dan Harry mengernyitkan dahinya. "Kau harus bertemu Liz. Ia sangat mencintaimu,"
Flashback Off.

One Direction? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang