Chapter 6 - Terlalu banyak kata 'Semoga'

366 47 1
                                    

Sejeong sudah duduk manis di kursi yang terletak agak terpisah dari kursi lainnya di salah satu cafe yang menjadi langganannya. Walaupun suasana cafe tampak sepi, namun Sejeong memilih tempat duduk yang dirasa paling aman dan nyaman, mengingat dia akan bertemu dengan Lee Taeyong.

Wajahnya tampak serius memperhatikan layar handphonenya, dia sedang memantau komentar-komentar netizen yang terkait dengan kontroversi tentang dirinya dan sosok laki-laki yang sedang dia tunggu.

Setelah pembicaraannya dengan Taeyong siang tadi, dimana Taeyong mengajak bertemu, atau lebih tepatnya memaksa bertemu dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pembicaraannya dengan Taeyong siang tadi, dimana Taeyong mengajak bertemu, atau lebih tepatnya memaksa bertemu dengannya. Sebenarnya Sejeong ragu untuk bertemu dengan Taeyong, karena takut akan menimbulkan masalah baru, namun siapa sangka Daepyonim di perusahaannya malah menyarankan dirinya untuk bertemu dengan Taeyong.

Flashback On

Selang dua jam setelah Sejeong selesai ditelepon oleh Taeyong, bel pintu apartemennya berbunyi. Sebelum membuka pintu, Sejeong sempat mengecek layar interkom untuk melihat siapa yang datang ke apartemennya.

Sejeong tampak terkejut dan dengan segera menghampiri pintu. Sebelum dia membuka pintu Sejeong tampak mengambil nafas untuk menenangkan dirinya karena orang yang sedang bertamu ke apartemenya adalah Daepyonim dari perusahaan agensinya.

Daepyonim sebenarnya sangat jarang untuk mengunjungi Sejeong langsung seperti ini, inilah yang membuat Sejeong cukup terkejut ketika melihat Daepyonim-nya sedang berdiri di depan pintu apartemennya tadi.

"Annyeonghaseyo Daepyonim, mari silahkan masuk" sapa Sejeong sopan setelah membuka pintu.

Daepyonim membalas Sejeong dengan senyuman dan mempersilahkan dirinya sendiri untuk masuk ke apartemen Sejeong dan mendudukan dirinya di salah satu sofa yang ada di ruang tamu Sejeong.

"Bagaimana kabarmu Sejeong-ah?" Tanya Daepyonim membuka percakapan.

"Nde Daepyonim, seperti yang bisa dilihat, saya sudah lumayan lebih baik." Jawab Sejeong yang sambil memainkan kuku dari kedua ibu jarinya, salah satu kebiasaan Sejeong jika sedang cemas.

"Syukurlah" balas Daepyonim, "kita to the point saja ya, apakah Lee Taeyong sudah mengajakmu untuk bertemu langsung?" Tanya Daepyonim yang membuat Sejeong mengangkat kedua alisnya heran.

"Bagaimana Daepyonim bisa tahu kalau Lee Taeyong mengajakku bertemu?" Jawab Sejeong. "Tadi dia menelponku untuk mengajak bertemu di cafe dekat perusahaan nanti malam jam 20.00, namun aku ragu untuk bertemu dengannya. Aku takut kalau kami bertemu malah akan menambah masalah baru" lanjutnya, sambil mengutarakan kekhawatirannya.

"Hehm, anak itu ternyata memang sangat nekad" ucap Daepyonim setelah mendengar informasi dari Sejeong.

"Temui saja dia, Sejeong-ah." Saran Daepyonim.

"Nde? Maksud Daepyonim?" Tanya Sejeong heran.

"Iyah, temui saja Lee Taeyong. Barusan saya juga mendapat telepon dari Lee Daepyonim dari SM Entertainment. Dia meminta saya untuk tidak melarang kamu bertemu dengan Taeyong." Ucap Daepyonim menjelaskan. "Saya juga tidak tahu apa yang dilakukan Lee Taeyong sampai Lee Daepyonim menelepon saya. Tapi Lee Daepyonim bilang Taeyong akan mendiskusikan denganmu tentang masalah ini" sambung Daepyonim.

Can't Help Falling in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang