Chapter 32 - Coffee Truck

213 36 7
                                    

Taeyong masih berteriak frustasi di dalam kamarnya. Dia sangat benci dengan dirinya sendiri. Dia merasa seperti seorang pecundang saat ini.

Dengan percaya dirinya dia membohongi Sejeong, gadis yang sangat dicintainya tanpa tahu apa yang sebenarnya Sejeong rasakan padanya.

"Akkkkhhhhhhhhhhhhhh.." teriak Taeyong lantang sambil menghempaskan benda-benda yang ada di atas meja kerjanya sehingga jatuh bertebaran di lantai yang mengakibatkan suara yang sangat berisik.

Tak lama setelah itu Taeyong mendudukkan dirinya di lantai sambil menyandarkan punggungnya pada sisi tempat tidur.

Tangannya dia letakkan di atas kedua lututnya yang tertekuk. Sambil menundukkan kepalanya, air mata Taeyong perlahan mulai membasahi kedua pipinya.

"Kamu memang orang bodoh!" Rutuk Taeyong pada dirinya sendiri penuh sesal di sela-sela tangisnya.

Sementara itu, anggota lain masih diam dan tidak tahu harus melakukan apa saat mendengar suara teriakan Taeyong dan suara barang-barang yang dijatuhkan oleh Taeyong.

"Hyung, bisakah kita periksa keadaan Taeyong Hyung? Aku takut Taeyong Hyung melakukan hal yang tidak seharusnya." Ucap Mark pada Johnny dan Taeil.

Memang saat ini semua anggota sangat merasa khawatir akan kondisi Taeyong. Jika itu menyangkut Sejeong, sikap dan perbuatan Taeyong sangat susah untuk ditebak.

"Baiklah.. ayo kita periksa!" Ajak Taeil pada Johnny. "Kalian tunggu saja di sini dulu." Lanjutnya pada Mark, Heechan, Jungwoo, Yuta, Doyoung, dan Jaehyun.

Namun saat Taeil dan Johnny hendak melangkah menuju kamar Taeyong, pintu kamar Taeyong mendadak terbuka.

Taeyong berjalan gontai menghampiri tempat para anggota yang sedang berkumpul di ruang makan. Langkahnya perlahan tapi pasti menghampiri tepat ke arah Jaehyun yang sedang duduk menikmati donat yang dibawa Taeyong sebelumnya.

"Aku dengan bodohnya membohongi dia tanpa tahu apa yang sudah terjadi padanya. Aku pastikan akan menghukum diriku sendiri untuk itu. Tapi sampai saat itu tiba, menjauhlah dari kekasihku!" Ucap Taeyong tegas yang sama sekali tidak dimengerti oleh anggota yang lain terkecuali Jaehyun.

Jaehyun hanya diam tanpa membalas ucapan Taeyong. Dia mengerti apa yang dimaksud Taeyong padanya. Namun dia tidak mengetahui bagaimana Taeyong akan menghukum dirinya sendiri.

Sesaat setelah mengucapkan kalimatnya, Taeyong berlalu meninggalkan asrama.

Johnny langsung berlari menghampiri Taeyong. Dia menahan tangan Taeyong agar menghentikan langkahnya.

"Kamu mau kemana? Ini sudah malam." 

"Tidak perlu khawatir. Aku tidak akan melakukan hal yang bodoh." Balas Taeyong datar. "Izinkan aku untuk menenangkan pikiranku saat ini. Kepalaku seperti akan meledak jika terus seperti ini." Lanjutnya.

"Kalau begitu izinkan aku juga untuk menemanimu. Kepalaku juga akan meledak jika terus memikirkan apa yang akan kamu lakukan." Balas Johnny. "Aku berjanji tidak akan mengganggumu, tapi biarkan aku ikut denganmu." Lanjutnya.

Taeyong tidak menjawab ucapan Johnny  dia hanya melanjutkan langkahnya. 

Merasa tidak ada penolakan dari Taeyong, Johnny pun ikut berjalan mengekori kemana Taeyong melangkah.

Selepas kepergian Taeyong dan Johnny, Taeil berjalan menghampiri anggota yang lain "Jika kalian sudah selesai, lebih baik kalian istirahat. Johnny akan mengawasi Taeyong untuk saat ini." Ucap Taeil yang mengambil alih posisi Taeyong sebagai leader untuk 'mengurus' para anggota.

***

Sejeong tengah berada di apartemennya. Setelah membersihkan dirinya, kini dia sedang duduk di sofa ruang santainya sambil memandang kado yang tadi dia terima saat mengantar Taeyong.

Can't Help Falling in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang