Chapter 15 - Sebuah Janji Di Masa Lalu

226 36 5
                                    

Sejeong masih berada di dalam studio musiknya, setelah sebelumnya mengalami perang batin karena pelukan dari Jaehyun, kini Sejeong sedang mencoret-coret buku catatan yang biasa dia gunakan untuk menulis lirik lagu.

“Sejeong-ah!” panggil Manajer Hyung terburu-buru setelah membuka pintu ruang studio.

Sejeong menoleh cepat, dia terkejut mendengar panggilan tiba-tiba Manajernya, “Ck, ada apa Hyung? Kamu mengagetkanku tau.” Omel Sejeong.

“Kamu belum membuka handphone mu?” Tanya Manajer Hyung menghampiri Sejeong.

Sejeong menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia meriah tas yang ada di depannya, untuk mencari handphone miliknya.

“Ada apa memang Hyung? Kamu menghubungiku? Aku belum melihat handphone dari tadi.” Jawab Sejeong sambil membuka handphonenya.

Baru sebentar dia melihat handphonenya, saat itu juga handphonenya terlepas dari genggaman tangan dan terjatuh seketika ke lantai karpet di bawahnya.

Sejeong menatap Manajernya dengan ekspresi ketakutan. Ingatan tentang masalah sebelumnya dengan pengakuan Taeyong kembali berputar dengan jelas di kepalanya.

“Hyung.. Aku takut.” ucap Sejeong ketakutan.

“Sebenarnya ini ada apa Sejeong-ah? Apa itu benar-benar dirimu dan Jaehyun?” tanya Manajer Hyung mencoba untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

“Itu benar kami, tapi itu tidak seperti yang tertulis dalam artikel.” Jawab Sejeong. Sejeong menjelaskan secara rinci kejadian saat bertemu Jaehyun di cafe sebelumnya. Serta kejadian dimana tiba-tiba Jaehyun memeluknya.

“Aku juga tidak tahu Hyung kenapa dia memelukku tiba-tiba.” ucap Sejeong.

“Sebenarnya ada apa dengan para anggota NCT, mengapa mereka selalu berputar-putar di sekitarmu, Sejeong-ah?” kata Manajer Hyung cukup kesal, mengingat ini sudah kedua kalinya para lelaki tampan dari grup tersebut melibatkan Sejeong dalam situasi sulit seperti ini.

Sejeong yang sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa, seketika dia memikirkan Taeyong. Bagaimana reaksinya saat melihat ini, mengingat Taeyong suka mengeluh tentang kedekatan Jaehyun pada Sejeong, walaupun Sejeong kira itu hanya bercanda.

“Hyung, bolehkan aku menghubungi Taeyong Oppa? Aku tidak mau membuatnya khawatir.” mohon Sejeong pada Manajernya.

“Kau masih bisa memikirkan orang lain di saat seperti ini?” Tanya Manajer Hyung yang heran akan Sejeong yang bisa-bisanya masih memikirkan Taeyong.

“Aku mohon Hyung, aku hanya ingin mencoba untuk menjelaskannya.” kata Sejeong setengah memohon.

“Baiklah.” jawab Manajer Hyung pasrah.

Sejeong langsung mengambil handphone nya yang masih tergeletak di lantai, dia langsung mencari nomor telepon Taeyong untuk meneleponnya.

Nada sambung handphone Taeyong terus terdengar di telinga Sejeong, namun tidak ada tanda-tanda kalau telepon akan segera diangkat. Sejeong mencoba untuk menelepon kekasihnya sekali lagi, namun hasilnya masih nihil juga.

“Kenapa Oppa tidak menjawab.” monolog Sejeong khawatir.

Sejeong pun memutuskan untuk mengirim Taeyong pesan singkat agar segera menghubunginya kembali karena Sejeong mau menjelaskan tentang beritanya dengan Jaehyun. Dia tidak mau kalau Taeyong khawatir.

Manajer Hyung juga terlihat sedang menerima telepon, yang Sejeong tahu itu dari Daepyonimnya.

“Apakah sudah selesai? Daepyonim memanggilmu.” kata Manajer Hyung setelah menutup teleponnya

Can't Help Falling in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang