Chapter 14 - Semua Gara-Gara Hujan

281 38 4
                                    

Hujan dimaknai sebagai bentuk dari perasaan. Setiap tetes hujan dikatakan mampu membawa kenangan. Begitupun yang sedang Sejeong rasakan saat ini.

Sejeong sedang mengunjungi cafe langganannya untuk sekedar menikmati secangkir green tea latte favoritnya setelah lelah berkutat di studio musiknya untuk menciptakan lagu yang mungkin nantinya akan menjadi Best Song Of The Year.

Namun hujan justru membuatnya 'terjebak' di salah satu sudut cafe yang bisa dibilang menjadi tempat bersejarah tentang hubungannya dengan Taeyong.

Cafe dimana Taeyong dan Sejeong bertemu untuk mendiskusikan tentang masalah yang diakibatkan oleh pengakuan seorang Lee Taeyong.

Hal itu membuat Sejeong tersenyum simpul ketika mengingatnya. Ahhh, Sejeong merindukan kekasihnya itu, padahal belum genap 3 hari mereka tidak bertemu setelah terakhir kali mereka double date dengan Jihyo dan Daniel.

Disisi lain, Jaehyun bersama dengan rekan-rekan project dramanya memasuki cafe dimana Sejeong sedang berada.

Kebetulan mereka sedang melaksanakan proses syuting di sekitar cafe tersebut, dan karena hujan pula mereka harus memberhentikan aktifitas syuting mereka dan beristirahat sambil menikmati minuman hangat.

Jaehyun yang sedang melihat sekeliling cafe untuk mencari tempat duduk, langsung tersenyum riang ketika melihat sosok gadis yang dicintai namun tak bisa dimilikinya itu tengah tersenyum sambil memejamkan mata.

Jari telunjuknya terlihat sedang memainkan lingkaran cangkir di depannya yang hampir sudah tidak ada isinya itu.

Entah bagaimana pendapat orang lain mengenai penampilan Sejeong saat ini, menggunakan dress selutut berwarna hitam yang sangat kontras dengan kulit putihnya, rambut panjang terurai dilengkapi dengan aksesoris topi baret merah.

Karena di mata Jaehyun, Sejeong terlihat cantik dan akan selalu terlihat sangat cantik.

"Jaehyun-ah." Panggil salah satu rekan Jaehyun.

Karena tak ada jawaban dari Jaehyun, rekan Jaehyun menepuk pelan bahu Jaehyun.

"Yaa, apa yang sedang kamu lihat sampai tidak mendengarku." Tegur rekan Jaehyun.

"Oo-ohh,  anieyo." Jawab Jaehyun tergagap. Mungkin karena dia terlalu menghayati ketika memperhatikan Sejeong jadi dia tidak mendengar panggilan rekannya.

"Ohh, bukannya itu Kim Sejeong?" Tanya rekan Jaehyun yang lainnya.

Mereka kini sudah duduk di kursi yang tak jauh dari Sejeong.

"Jaehyun-shi, apakah kamu dekat dengan Kim Sejeong, kalian kan pernah syuting iklan bersama?" Tanya rekan Jaehyun.

"Tentu saja aku kenal, dia wanita yang aku cintai dan kekasih dari Taeyong Hyung." Jawab Jaehyun namun hanya dalam hatinya.

Jaehyun hanya tersenyum, "Ahh, kami hanya sekedar kenal saja." Jaehyun merasa tidak harus jujur kalau dia dekat dengan Sejeong.

"Ahh, sayang sekali. Aku kira kalian dekat. Aku sangat ingin menyapanya, aku mengidolakan dia sejak dulu." Kata rekan Jaehyun dengan raut muka sedih.

Jaehyun berfikir sejenak, "Kalau kamu mau, aku akan coba menyapanya, tapi aku tidak janji dia akan bergabung dengan kita." Kata Jaehyun yang mencari alasan untuk sekedar menyapa Sejeong.

"Benarkah? Cepat kau sapa dia Jaehyun-shi." Pinta rekan Jaehyun.

Jaehyun berdiri dari kursinya, merapikan sedikit bajunya kemudian berjalan menghampiri tempat Sejeong duduk.

Sejeong masih memejamkan matanya, tenggelam dalam pikirannya seorang diri tanpa memperdulikan sekitarnya. 

Jaehyun melihat Sejeong masih terpejam, kemudian di ketukan jarinya di meja Sejeong untuk meraih perhatian Sejeong.

Can't Help Falling in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang