Kisah seorang Lee Taeyong yang sudah menyimpan rasa terhadap wanita pujaannya, Kim Sejeong selama 4 tahun dan mengungkapkan perasaannya dengan cara yang sama sekali tidak biasa terutama oleh seorang Idol terkenal sepertinya.
"Eooh, kamu tidak membawa kopermu Sejeong-ah?" Tanya Wendy.
"Ahhh, aku lupa." Ucap Sejeong yang lupa kalau kopernya masih ada di Jaehyun.
"Maksudmu?" Tanya Wendy bingung.
"Ahh, tidak apa-apa Eonni. Nanti aku akan mengambilnya. Aku mau tidur duluan ya Eonni." Jawab Sejeong.
"Yakk, jangan tidur dulu. Ceritakan tentang Taeyong!" Teriak Wendy karena melihat Sejeong sudah menggulungkan dirinya dengan selimut di atas ranjang.
"Oiaa, kenapa aku lupa tentang Taeyong Oppa. Ini gara-gara ciuman Jaehyun." Ucap Sejeong dalam hatinya sambil kembali memegang bibirnya yang dicium Jaehyun.
Sejeong menurunkan selimut sebatas lehernya dan menatap Wendy. "Eonni, kenapa masalah tidak henti-hentinya mendatangiku?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wendy duduk di pinggir ranjang dan menatap Sejeong. "Ckkk, sekarang ada masalah apa lagi. Apakah melebihi dari masalahmu dengan Taeyong?"
Sejeong menganggukan kepalanya.
"Ceritakan satu per satu masalahmu." Pinta Wendy dengan sabar.
"Taeyong Oppa, dia lebih memilih tidak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dan aku membiarkan dia membohongiku, Eonni." ucap Sejeong.
"Aku tidak tahu harus bersikap bagaimana ketika dia berbohong tepat di depan mataku. Jika dia menceritakan apa yang terjadi, aku bisa memilih untuk marah padanya kemudian menanyakan alasan mengapa dia melakukan itu dan mungkin kami bisa menyelesaikan masalah itu saat itu juga. Tapi lain cerita ketika dia berbohong padaku Eonni, aku tidak tahu harus bersikap bagaimana. Aku harus marah padanya tentang apa, tentang dia berbohong atau tentang dia yang mungkin mengkhianatiku."
"Saat dia berbohong, seperti yang Eonni katakan padaku, aku merasa dia tidak menghargaiku lagi sebagai kekasihnya." Lanjutnya.
Wendy masih mendengarkan penjelasan Sejeong. Dia mungkin tidak bisa memahami sepenuhnya perasaan Sejeong saat ini. Karena kalimat 'aku mengerti perasaanmu' hanyalah kalimat basa basi yang tidak memiliki arti.
Mustahil kita bisa mengerti perasaan orang lain yang sedang terluka jika kita sendiri belum pernah merasakan jenis luka yang sama.
Saat ini yang bisa dia lakukan hanyalah mendengarkan segala keluh kesah Sejeong dan berharap bisa memikirkan jalan keluar bersama.
