Chapter 33 - The End?

329 42 5
                                    

Sejeong masih terdiam dan belum membalas ucapan Jaehyun.

Jaehyun masih menatap Sejeong dengan senyuman lembut yang masih terukir di wajah tampannya dan tidak memperdulikan Taeyong yang tengah menatap tajam ke arahnya.

Suasana canggung tercipta di ruangan tempat Sejeong dan Taeyong dirias. Sampai suara Manajer Hyung memecah keheningan tersebut.

"Sejeong-ah…" panggil Manajer Hyung dengan suara cukup keras sehingga membuat semua orang menoleh ke arahnya.

"Eoh, Jaehyun-shi.. kamu ada di sini juga." lanjut Manajer Hyung yang terkejut akan kehadiran Jaehyun di lokasi syuting.

"Selamat pagi Manajer Hyung. Ahh, iyah tadi aku datang untuk mengantarkan handphone milik Taeyong Hyung." Jawab Jaehyun ramah.

"Ahh begitu." Balas Manajer Hyung sambil berjalan menghampiri Sejeong. "Bisa kita bicara sebentar di luar." Lanjutnya pada Sejeong.

Sejeong mengangguk dan kemudian bangkit dari kursinya dan berjalan ke luar ruangan mengikuti langkah Manajer Hyung.

"Kamu bisa kembali Jaehyun-ah. Terima kasih sudah mengantar handphoneku." Ucap Taeyong yang akhirnya membuka suaranya.

"Bolehkah aku melihat proses syuting kalian Hyung? Lagipula aku sedang tidak ada jadwal yang lain." Tanya Jaehyun seolah sedang menguji kesabaran Taeyong.

"Kurasa itu bukan ide yang bagus. Kamu harus mempertimbangkan perasaan Sejeong jika kamu memutuskan untuk menetap." Balas Taeyong tegas.

"Ahhh begitukah? Apakah aku harus bertanya pada Noona terlebih dahulu."

Taeyong menatap tajam ke arah Jaehyun mencoba menegaskan kembali jika dia tidak menyetujui ide Jaehyun.

Sejeong kembali ke ruangan setelah berbincang dengan Manajer Hyung. Dia diberitahu oleh Manajer Hyung tentang coffee truck yang sempat disinggung oleh Jaehyun sebelumnya.

Setelah tadi Manajer Hyung mencari alasan mengapa para staf mengucapkan terima kasih kepada Sejeong, dia menemukan sebuah coffee truck yang ditujukan kepada Sejeong namun tidak tertera nama pengirim coffee truck tersebut.

Dengan sedikit usaha untuk menelepon perusahaan penyedia coffee truck tersebut, akhirnya diketahui jika pengirim coffee truck tersebut adalah Jaehyun.

Sejeong berjalan menghampiri Jaehyun. "Apakah kamu ingin pamer kepadaku jika kamu yang mengirim coffee truck itu dengan datang langsung seperti ini?" Tanya Sejeong to the point.

Jaehyun tersenyum kearah Sejeong. Rupanya dia masih harus berusaha lebih keras lagi untuk menaklukan hati seorang Kim Sejeong.

"Hehe, aku ketahuan yah." Balas Jaehyun setengah terkekeh.

"Aku berterima kasih untuk itu, tapi kamu tidak harus datang mengunjungiku langsung seperti ini. Hal ini membuatku cukup merasa aneh." Jawab Sejeong.

"Aku mengerti. Kalau begitu aku akan pamit. Semoga syutingmu lancar Noona." Balas Jaehyun lembut.

Tak lama setelah itu Jaehyun pun pergi meninggalkan lokasi. Sejeong dan Taeyong kembali bersiap untuk memulai syuting mereka.

Taeyong mengetikkan pesan singkat di handphonenya. Dia mengirim pesan kepada Sejeong untuk mengajak pulang bersama setelah selesai syuting kemudian dibalas Sejeong yang menyetujui ajakan Taeyong.

Mereka berdua kini tengah satu pemikiran jika mereka harus membahas sesuatu sama lain.

"Baiklah, kalian sudah selesai. Semoga syutingnya lancar. Walaupun sempat ada hal yang tidak terduga, kami harap tidak mempengaruhi mood kalian." Ucap seorang staf yang merias Sejeong dan Taeyong.

Can't Help Falling in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang