Chapter 8 - Mari Kita Berbahagia Bersama

362 52 1
                                    

Sesuai perkataan Taeyong sebelumnya, Taeyong kini tengah dalam perjalanan mengantar Sejeong pulang ke apartemennya. Mereka menggunakan mobil pribadi milik Manajer NCT agar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya tertangkap kamera oleh media-media yang selalu mengikuti kegiatan para idol.

Sejeong menoleh ke arah Taeyong yang terlihat sangat serius mengemudikan mobil. Sejak tadi mereka berangkat belum ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Taeyong.

“Kenapa Oppa diam saja dari tadi?” tanya Sejeong memecah keheningan diantara mereka berdua. Karena jujur Sejeong sangat tidak menyukai suasana yang canggung seperti ini.

“Kenapa? Apa kamu tidak menyukai jika aku mendiamimu seperti ini?” tanya Taeyong balik sambil tetap memandang lurus ke arah jalan.

“Sebenarnya kamu ini kenapa Oppa? Apakah Oppa marah kepadaku?” tanya Sejeong khawatir. “Tapi sepertinya aku tidak melakukan kesalahan apapun kepadamu” jawab Sejeong yang juga tengah berpikir apa saja yang telah dia lakukan sepanjang hari ini yang mungkin bisa membuat Taeyong marah kepadanya.

Taeyong menoleh ke arah Sejeong, dia mendapati Sejeong tengah melihat ke arahnya pula dengan wajah yang khawatir. Taeyong reflek tersenyum dan mengusap lembut rambut Sejeong.

“Sudahlah, tidak apa-apa. Aku tidak marah kepadamu Sejeong-ah.” jawab Taeyong lembut. “Apakah kamu mau makan terlebih dahulu Sejeong-ah? Sepertinya aku mau mampir untuk membeli makanan karena aku lapar” tanya Taeyong untuk mengalihkan topik pembicaraan.

“Huftt, Oppa selalu saja seperti itu, pasti langsung membahas makanan untuk mengalihkan pembicaraan.” kesal Sejeong yang sudah paham kebiasaan Taeyong. 

Taeyong tersenyum mendengar jawaban Sejeong. “Jadi, kamu mau ikut aku untuk beli makanan terlebih dahulu kan?” rayu Taeyong.

“Tentu, aku juga lapar. Tapi aku tidak mau makan di tempat, kita bungkus saja lalu makan di mobil ya Oppa.” pinta Sejeong.

“Siap Bos!” patuh Taeyong.

Taeyong membelokan mobilnya ke arah restoran cepat saji untuk membeli beberapa makanan untuknya dan Sejeong. Tidak lupa menggunakan masker dan topi, Taeyong mengarahkan mobilnya ke area khusus untuk menerima pesanan drive-thru.

Setelah mendapatkan makanan mereka, Taeyong melanjutkan mobilnya lagi, dan menuju taman yang tidak begitu jauh dari apartemen Sejeong.

Sejeong merapikan makanan untuk keduanya, tidak lupa untuk memisahkan bawang bombay yang ada di makanan Taeyong, karena Sejeong tahu jika Taeyong tidak menyukai bawang bombay. Taeyong yang melihat kegiatan Sejeong terlihat menyunggingkan senyumnya, dia senang saat Sejeong menunjukkan perhatian kepadanya.

“Ini Oppa, selamat makan” kata Sejeong sambil memberikan makanan yang sudah disiapkan untuk Taeyong.

“Nee, selamat makan uri Sejeong-ie.” jawab Taeyong sambil memasukan makanan tersebut ke mulutnya.

Mereka saling berbincang ringan dan tertawa di sela-sela kegiatan makan mereka, sampai tidak terasa semua makanan habis tidak tersisa. Sejeong membereskan bungkus makanan untuk segera dibuang agar tidak menimbulkan bau di dalam mobil. Baru Sejeong mau membuka pintu mobil, Taeyong menarik pelan lengan Sejeong. 

“Mau kemana?” tanya Taeyong

“Hanya buang sampah Oppa.” jawab Sejeong sambil menunjukan bungkusan plastik sampah ke Taeyong.

Taeyong mengambil bungkus plastik sampah tersebut dari tangan Sejeong, “biar aku saja, kamu tetap di sini.” jawab Taeyong sambil keluar dari mobil untuk membuang sampah.

Sejeong hanya tersenyum melihat sikap Taeyong.

Mereka melanjutkan perjalan mereka ke apartemen Sejeong. Tidak lama mereka tiba di basement apartemen Sejeong. Taeyong memarkirkan mobilnya sebelum mengantar Sejeong ke unit apartemennya.

Can't Help Falling in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang