Di kamar Ayah dan Bunda, sudah ada Ayah yang sedang bermain laptop karena harus menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai di kantor dan Bunda yang sedang memakai krim malam di meja rias. Lalu, Bunda teringat kejadian tadi siang dimana kedua anaknya kembali lagi seperti dulu. Jina sudah mulai berdekatan kembali dengan Athaya.
"Mas, kamu tau? Siang tadi ada sebuah moment yang benar-benar bikin kamu ga akan percaya sama kayak aku" seru Bunda disela dirinya memakai krim malam itu.
"Maksud kamu?" Tanya Ayah bingung tetapi matanya masih fokus pada layar laptopnya. Bunda pun memutarkan tubuhnya menghadap kearah Ayah.
"Jina, tadi Jina udah mulai berdekatan lagi sama Atha. Jina tadi mulai bercandaan lagi sama Atha, jahilin Atha, Mas"
"Serius kamu?" Tanya Ayah tak percaya. Bunda pun berjalan kearah ranjang dan duduk di ranjang sebelah Ayah. "Ga percaya kan kamu"
"Akhirnya, semua berjalan sesuai keinginan. Anak kita kembali lagi seperti dulu."
"Aku aja ngerasa kalok kejadian tadi siang itu cuman mimpi, tapi ternyata itu emang beneran nyata"
"Anak kita emang udah ditakdirkan untuk bersama. Dan sekarang, mereka kembali bersama lagi setelah beberapa tahun mereka dibuat jauh. Jina yang dulunya selalu menolak keberadaan Athaya dan sekarang ia sudah mulai menerima kalau Athaya adalah kakaknya"
"Aku harap, ini ga hanya sementara mereka seperti ini."
"Kita hanya bisa menyaksikan saja, Fan."
"Iya"
"Ya sudah, kamu istirahat. Kamu pasti kecapean ngurus rumah sama anak-anak" seru Ayah sembari mengusap surai Bunda.
"Kamu, ga mau istirahat dulu?" Tanya Bunda sembari melihat kearah laptop Ayah.
"Sebentar lagi, ini nanggung tinggal sedikit lagi"
"Ya sudah, aku tidur duluan ya"
"Iya, good night sayang" Ayah pun mengecup kening Bunda. Lalu, Bunda pun merebahkan dirinya membelakangi Ayah dan mulai tertidur. Kemudian, Ayah pun kembali melanjutkan pekerjaannya yang tinggal sedikit lagi itu.
💫💫💫
Athaya kini sudah berada di Cafe untuk mulai bekerja setelah ijin kemarin. Dia mengerjakan pekerjaannya seperti biasa. Terkadang ia membawakan pesanan pelanggan, lalu membawanya kembali kebelakang untuk di bersihkan, dan juga ia meracik kopi dan berbagai jenis minuman lainnya.
Disaat dirinya sedang mengelap meja yang berada di sudut ruangan, terdengar suara lonceng yang menandakan kalau ada pelanggan yang masuk. Lalu, pelanggan itu pun menghampiri Abim yang berada di kasir untuk membuat pesanan. Setelah itu, pelanggan pun duduk di salah satu meja di sana dan Abim memanggil Athaya untuk membuatkan pesanan dari pelanggan tadi.
Usai membuatkan minuman itu, Athaya pun langsung mengantarkan minuman itu kepada pelanggan tadi. Namun saat sudah sampai dimeja itu, Athaya terkejut melihat seorang lelaki yang memesan minuman tadi.
"Ra fa sya?"
(Rafasya?)
"Kak Athaya?"
Ya, dia adalah Rafasya. Athaya ingat jelas nama lelaki itu, lelaki yang sudah mengantarkan Jina pulang saat Jina sakit kemarin. Namun, yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah, seorang wanita yang duduk di depannya. Pakaiannya sangat terbuka dan tak pantas untuk di kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Terakhir Kakak [END]
FanfictionApakah dengan adanya perbedaan akan membuat kerugian bagi siapapun? Di dunia ini kita hidup dengan adanya perbedaan. Tidak ada yang sempurna selain sang pencipta sendiri. Apa yang membuat kalian merasa malu? Apa yang membuat kalian merasa dirugikan...