Halo, yang belum follow wp aku, follow dulu yaks putrijng_
Follow tiktok ku juga karena di sana juga akan ada spoiler-spoiler tentang cerita ini @ putrijng_
Follow ig aku juga ya @ putrijng_ dan IG RP @ abimzal_
Happy Reading
.
.
.Bel pulang pun akhirnya berbunyi. Semua siswa SMA Karya Bakti mulai berhamburan keluar dari area sekolah. Sama halnya dengan Jina, Akmal, Zie, dan juga Juna yang diajak Akmal untuk ikut pulang bersama juga. Mereka berempat pun berjalan menuju Halte bus. Di sana juga sudah ada siswa lainnya yang sedang menunggu bus tiba.
Mereka kini sampai di halte dan duduk di bangku yang memang tersedia di sana. Lalu, ada Rafasya yang datang bersama dengan Felix dan Agil yang juga masih satu kelas dengan Jina dan yang lainnya. Tampaknya Rafasya sudah mulai akrab dengan Felix dan juga Agil.
"Gue cariin ternyata lo udah di sini duluan." seru Rafasya yang baru tiba di sana.
"Emang kenapa, Raf?" Tanya Jina. Lalu, Rafasya pun menggelengkan kepalanya. "Yaa..Ngga pa pa sih, cuman mau ngajakin pulang bareng aja."
"Eh eh, kita selfie dulu yuk guys mumpung lagi sama-sama nunggu bus." seru Felix. Felix ini emang cowok yang paling narsis di kelasnya. Ia juga yang selalu membuat school vlogs dan juga, ia selalu update tentang berita terkini di sekolahnya melalui akun sosial media miliknya.
"Lo cowok tapi narsisnya ga ketulungan ya." celetuk Akmal mengomentari Felix.
"Iri? Bilang boss, pal pale pale pal" jawab Felix yang mengikuti trend sound yang ada di tiktok.
"Kayak jamet toktak lo." beo Zie dan Felix hanya mengabaikannya.
Lalu tidak lama kemudian, bus pun tiba. Semua yang berada di halte itu sebagian mulai masuk ke dalam bus termasuk Jina dan yang lainnya. Jina duduk bersebelahan dengan Zie sedangkan anak cowoknya duduk di bagian pling belakang. Sesekali, Rafasya selalu mengarahkan pandangannya ke depan. Lebih tepatnya kearah Jina.
Dan itu sukses membuat yang lainnya tersadar dengan arah pandangan Rafasya ke mana.
"Lo suka sama Jina ya, Raf?" Tanya Agil tiba-tiba pada Rafasya. Rafasya yang mendengar itupun langsung tersentak kaget dengan pertanyaan
Agil itu. Untungnya Jina dan Zie duduk di bangku yang agak jauh dari mereka, jadi tidak terlalu mendengar ini."Eh beneran, Raf?" Tanya Akmal ikut-ikut.
"Ee-Ngga, ka-kata siapa lo?" elak Akmal.
"Dari tadi lo ngeliatin Jina terus." seru Agil lagi.
"Waahh berita terhot nih, ceritain Raf kronologinya, gimana lo bisa suka sama Jina." ujar Felix sembari mengarahkan ponselnya kehadapan Rafasya yang membuatnya seakan menjadi mic ala-ala wartawan.
"Apaan sih kalian. Ga ada yang suka." ujar Rafasya berusaha meyakinkan teman-teman barunya ini.
"Klok lo suka juga ga pa pa kali Raf, itung-itung melepas kejombloan nya si Jina. Ga pernah tuh gue liat dia kencan sama cowok. Palingan klok keluar cuma sama gue, Zie sama Juna." ujar Akmal.
Juna yang namanya ikut disebut itu menoleh kan kepalanya. Lalu, Juna beranjak dari duduknya setelah menekan bel bus dan berdiri di antara bangku-bangku bus itu.
"Gue duluan!" seru Juna. Mobil bus pun berhenti dan Juna segera turun dari bus itu.
"Jun, rumah lo kan masih jauh." balas Akmal yang bingung, kenapa Juna turun di sini sedangkan letak rumahnya masih jauh di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Terakhir Kakak [END]
FanfictionApakah dengan adanya perbedaan akan membuat kerugian bagi siapapun? Di dunia ini kita hidup dengan adanya perbedaan. Tidak ada yang sempurna selain sang pencipta sendiri. Apa yang membuat kalian merasa malu? Apa yang membuat kalian merasa dirugikan...