bonus chapter

1.7K 152 6
                                    


Hai ada yg kangen sama cerita ini?
Mohon maaf y kalau ceritanya terbelit Belit gitu, banyak ga nyambung nya.

Dan makasih buat semua saran dan kritikan kalian, yang bikin aku sadar kalau cerita ini masih banyak kurangnya, bahkan banyak banget.

Jadi,untuk memperbaiki semuanya aku bikin bonus chapter ini, biar jelas hehe.

Makasih juga udah dukung cerita ini dari awal sampai bisa tamat hehe.

Yaudah sih ga mau lama lama, enjoy ya.

*****

Setahun sudah kepergian Queen of Cold Blood, setahun juga kelompok tersebut hadir tanpa seorang pemimpin.

Kehidupan keluarga Channing sekarang telah tenang layaknya keluarga keluarga lainnya. Meika, Jessi, dan ana , mereka telah berada di universitas pilihan mereka masing masing.

*****

Jam telah menunjukkan pukul 09.00, nyonya Channing, alias ibu Joey sekarang berada di depan makam putri kesayangan yang telah meninggalkan dia selama lamanya.

"Hai anak mami, kamu apa kabar disana? Kamu sekarang udah bahagia ya? Udah ga sakit lagi, mami kangen sama kamu nak, andai saja waktu itu mami ga memaksa kamu buat memasuki dunia bisnis, mungkin kamu masih bisa berada di samping mami, dan tidak memiliki musuh, mami yang salah" kata mami dengan suara yang mulai serak.

Dari kejauhan Nathan melihat sang ibu dengan sendu. "Dek, gue harap Lo bisa maafin semuanya" ujarnya berusaha tegar.

Nathan menghampiri sang ibu dan ikut bersimpuh di depan makam Joey. "Mi"

Mami yang sadar dengan kehadiran Nathan pun dengan cepat memeluk sang anak. "Bang, mami sama papi yang salah, seharusnya Joey masih ada"

Nathan yang peka dengan keadaan langsung membalas pelukan sang ibu.

" Mami ga salah, ini sudah takdir, Joey juga berbakat di bidang itu, kita pulang?" Tanya nya dan di angguki oleh mami.

*****

Sesampainya di rumah, Nathan mengantarkan sang ibu ke kamar untuk beristirahat. Selepas dari itu Nathan beranjak ke kamar mendiang sang adik.

Dia meneliti seluruh penjuru kamar yang tidak pernah di rubah Semenjak kepergian anak bungsu tersebut.

Atensi penglihatan Nathan teralih ke sebuah laci di bawah tempat tidur Joey, dengan cepat ia melangkahkan kaki kearah laci tersebut.

"My secret diary"

"Menarik" gumama Nathan.

Nathan mulai membaca isi buku tersebut, lembaran demi lembaran dia baca, dan. ...

"Jadi Joey ke Paris buat sekolah sekaligus ngurus perusahaan? "

"Ada apa?" Tanya Erich dari ambang pintu.

"Sejak kapan lu disitu?" Ujar Nathan yang lumayan kaget.

"Sejak lu ngomong 'jadi Joey ke Paris buat sekola' apa lah gue lupa" Nathan hanya mengangguk paham.

Erich menghampiri Nathan dan mengambil buku yang berada di tangan adik nya tersebut.

"Jadi Lo baru tahu kalau Joey sebenarnya juga sekolah disitu?" Nathan mengangguk.

"Gue udah lama sih, tapi baru tahu dia punya musuh semenjak tragedi itu"

"Bang Lo tahu ngga? Kenapa bisa Joey mimpin perusahaan" tanya Nathan.

"Lo tahu ngga kenapa Lo juga bisa?"

"Tau lah, gue kan pintar makanya bisa megang 1 perusahaan"

Erich menoyor kepala Nathan yang membuat Nathan sedikit terhuyung kebelakang.

"Buka gitu oon, mami sama papi sebenarnya ga ngasih cuman ngetes tanggung jawab kalian" ujar Erich menjelaskan.

"Tapi yayasan atas nama Joey"

"Itu yang gue ga tahu, kenapa emangnya? Lo iri? , Udah deh ga usah ngiri, si Rey aja megang anak perusahaan aja dia ga iri sama Lo, mending Lo berdoa biar perusahaan seutuhnya bisa Lo yang megang, gue pergi dulu mau kebandara sejam lagi gue balik ke australi"

Nathan hanya mengangguk paham, dan mengikuti langkah saudaranya keluar.

"Semoga kedepannya semua baik baik aja, dan ngga ada permasalahan lainnya" kata Nathan sambil tersenyum dan menutup pintu kamar Joey.

*****

Tamat!!!!!!!!!!!
Lega ngga? Lega ngga? Legalah masa engga pppfftttt

See you guys🥳🥳

Nerd Girl Transmigrasion [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang