Pesta Ulang Tahun Virtual

41 5 0
                                    

Hari ini, gadis bernama Cindy Andika Fiona sedang berencana untuk merayakan hari bersejarah dalam hidupnya. Tapi, dia sangat bersedih lantaran waktu untuk bercengkrama bersama para sahabat terbaik terhalang oleh jarak dan waktu. Dalam kesendirian, dia berkata "bagaimana kalau aku merayakannya di sebuah komunitas bernama MLI-I di goggle meet. Pasti seru dan mengundang banyak kalangan. Ah, jadi tak sabar untuk membuka dan sebar tautan undangan di grup whatsapp." Sembari menunggu momen itu, gadis berhijab ini sedang ke luar rumah sambil bernyanyi. Tak sadar, dia bertemu dengan sahabat lamanya, Reno.

"Hai, kita sudah lama tidak berjumpa," kata Cindy sambil menatap erat pria berkacamata itu.

"Hai juga. Oh ya, sebentar lagi kamu bertambah usia kan? Aku kirim sesuatu ya." Senyum merekah dari Reno membuat gadis itu terpesona. Siapa sangka, pria itu menyimpan rasa kepada gadis ini.

"Boleh, aku tunggu di rumah ya, Reno!" ucapnya sambil tersipu malu. Mata lentik Cindy seakan menambah aura pesona kepadanya.

"Yaudah, aku pulang dulu yah. Assalamualaikum cantik."

"Waalaikumsalam, Reno." Pria itu sudah pergi meninggalkan gadis berhijab itu. Lalu, dia pulang ke rumah karena hari sudah sore. Mengingat dirinya belum makan dari tadi siang, bergegas pergi ke rumah makan untuk membeli cemilan. Siapa sangka, disana bertemu dengan pria itu. Seketika, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Lagi-lagi mereka berdua hanya menatap dengan perasaan yang entah bagaimana gambarnya. Sampai melupakan tujuan sebenarnya mereka datang ke warung itu. 

"Ehem! Kalian ini mau beli apa? Malah menebar kemesraan disini!" sindirnya membuat mereka berdua sadar atas kelakuannya. Dua insan berbeda jenis ini merasakan malu yang luar biasa sampai akhirnya mereka berkata "kami pesan nasi padang dan ayam goreng. Yang paha saja." Tingkahnya membuat sang penjual tersenyum juga tertawa. Setelah selesai memesan, Cindy dan Reno berjalan bersama. Pria itu berkata "sayang, kamu banyak yang suka hingga tak menyadari bahwa aku sangat cinta padamu, Cindy." tiba-tiba, ada seorang preman datang menggoda gadis itu. 

"Cantik, sendirian aja nih. Mau sama abang tak?" godanya yang menyebalkan.

"Sendirian apaan, gak liat siapa di samping ku hm?" jengkel gadis itu. Tampak, dia sangat ketakutan.

"Eh ya lupa. Bro, aku mau pinjam gadis ini sebagai permainan saja. Bolehkah?" tanyanya seakan membuat diri pria itu mengepalkan tangan. 

"Sialan! Gak boleh sentuh gadis ini! Dia bukan mainan." Tak lama, terjadi adu jotos hingga berdarah. Gadis itu tampak histeris melihat itu semua. Syukurlah Reno berhasil membekuk preman itu meski babak belur juga. Akhirnya, preman itu pergi dan gadis itu mengobati lukanya. Pemandangan romantis ini membuat iri semua orang di jalan. 

"Terimakasih sudah menolong aku, Reno," ucap Cindy membuat pria itu kembali tersipu malu. 

"Sama-sama. Sudah lama semenjak aku pergi, kamu menderita yah," tebaknya sukses membuat Cindy mendadak sedih. Langsung meraih tisu untuk menghapus butiran air mata yang menetes. Gadis yang dia kenal sejak kecil membuat perasaan ini bertambah.

"Pulang yuk. Aku gandeng tanganmu biar gak hilang," candanya membuat gadis itu tampak malu-malu. Sepanjang jalan, dua insan ini tampak berbahagia karena bisa bersama lagi. Teringat waktu mereka pacaran sejak duduk di bangku SD. Petualangan cinta membuat gadis itu tersenyum dalam angan. Pelindung tanpa di gaji yang selalu setia menemani dirinya tanpa lelah. Tumbuh bersama dalam tahapan yang berbeda. Tak lama, sampai juga di rumahnya Cindy dan berpamitan pulang. Memang nasib orang berbeda-beda.

Pas masuk ke rumah, gadis ini melihat Ibunya yang sedang menonton siaran televisi. Habis itu, dia pergi ke ruang makan untuk menikmati menu hari ini. Setelah makan, dia berselancar di dunia maya dengan menyapa semua anggota grup.

Di grup whatsapp bernama Macan Muslimah 

"Hai kesayangan bunda. Sedang apa ini?" tanyanya mengundang banyak hal. 

"Hallo kak, biasalah. Seperti tidak tau saja," ucap gadis bernama Diana.

"Hai kak Di, aku sedang bahagia loh. Ngomong-ngomong, Derin kemana?" tanyanya membuat gadis tadi tampak bingung.

"Halo guys! Im comming baby. Ada apa ini?" tanya Derin dalam ketikan manja.

"Etdah kak Derin bisa aja. Itu katanya lagi bahagia," ucap Diana membuat rasa penasaran.

"Oh ya? Apa itu Bund?" tanyanya seakan mengundang banyak yang ingin di ketahui.

"Kak Cindy, cepatlah sedikit!" teriak gadis yang terkenal dingin dan suka balas singkat seakan tak sabar untuk membuat sejarah asmara.

"Sabar! Oh ya, jadi gini. Aku senang sekali karena dia selalu melindungi diri ini. Nah, aku merasa dia cowok yang pas untukku." Terkejut, kedua gadis ini berkata dengan lantang "kakak serius?" 

"Ya sayang. Dia kan cinta pertama bunda di bangku SD!" ucapnya membuat dua gadis ini memandang iri. 

"Langgeng yah kak," ucap gadis ini. Entah kenapa, Kak Cindy merasa dia menyembunyikan sesuatu.

"Ada apa kak Di?" tanyanya membuat rasa penasaran kak Derin.

"Ah, tak apa-apa kok. Hm, aku mau mandi dulu deh." Lalu, menghilang di kegelapan grup. Mungkin saja gadis ini sedang bersedih.

Tak lama, dia berbicara melalui ketikan sambil memuji keberanian pria tadi. Pokoknya, dia takkan bisa menyembunyikan rasa suka dengannya. Reno, pria yang sukses membuat jantung Cindy berdetak lebih cepat. Lalu dia melakukan pendataan berupa undangan media patner untuk menyerahkan perwakilan nya. Tak lama, ada pesan bahwa satu hari lagi merupakan hal bersejarah dalam hidup. Niatnya, untuk melepaskan jeratan pria yang sampai saat ini tak jelas raganya seperti apa. Karena, gara-gara dia Cindy menangis. Namun, dia tak memperdulikan hal itu. Baginya, cinta pada sahabat lebih baik dibanding pasangan. Menghadap ke laptop untuk menyelesaikan tugas membuat beberapa artikel. Meski pandemi melanda, tetap produktif dengan menambah potensi dalam tubuh. 

Selesai membuat artikel, saatnya membuat dirinya merasa santai akan hidup. Tiba-tiba, dia teringat bahwa besok harus sebar undangan melalui link grup whatsapp. Banner sudah jadi dengan foto dirinya. Tinggal sebar deh. Sampai lupa kalau ini sudah malam, saatnya terlelap dalan mimpi.

Esoknya, gadis ini mandi di pagi hari. Sambil bernyanyi dengan merdunya seakan melepas semua beban dalam hati. Setelah itu, gadis ini ganti baju dan merebahkan diri karena mata sudah capek mengeluarkan air mata. Tak sadar, langit ikut berduka atas perasaannya. Sambil menyapa semua anak grup, dia melakukan kegiatan rutin dan menunggu hal itu. Malamnya, dia bersiap menuju ruang pertemuan meningat besok hari bertambah usia di dunia. Berharap banyak yang mengucapkan selamat bertambah usia kepada gadis penyuka warna biru. Ternyata, di goggle meet, dia menyapa semua hadirin. Detik terakhir menyambut pesta virtual ini dengan bersukacita. Sambil cerita dan tanya jawab perihal hal tersebut, Cindy amat bahagia sekali. Tepat pukul dua belas malam, banyak peserta grup dalam applikasi hijau mengucapkan "Happy Birthday kak Cindy" dari berbagai Bahasa di Dunia. Sungguh, ini merupakan hal yang membuat hati gadis itu terharu. Tak lupa, ucapan dari kedua sahabat virtual terbaik sebagai pelengkap dari semua momentum paling terbaik sepanjang hidupnya. Tetap semangat dan jangan perdulikan dia yang tidak nyata bahkan berani bentak samamu, Cindy. Kami sayang padamu.

***

Diana Nurul Arisanti adalah seorang gadis lucu juga menggemaskan. Dia lahir di Jakarta tanggal 20 Agustus 1998 merupakan seorang penulis cerita fiksi fantasi, horor dan romance. Baginya menulis merupakan salah satu hobby sehingg dia mempunyai nama pena Diana NAS. Selain itu dikenal aktif menjadi pemateri Bahasa Jepang dan admin di beberapa komunitas online. Selain itu, dia menyukai warna hitam, putih dan biru. Banyak sekali karya di sana, namun masih bersambung. Saat ini, dia sedang mengikuti beberapa perlombaan di dunia sastra. Gadis yang sangat pantang menyerah ini mempunyai akun instagram @santidiana505 dan wattpad  Santidiana123. Ayo jelajahi akun dan membaca semua karyanya.

Event Cerpen Tema BebasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang