Awal Mula Bertemunya Cinta

14 2 1
                                    

Sore itu Vivi sedang mengerjakan tugas hasil dari praktikum yang dilakukan di sekolahnya tadi pagi. Ketika Vivi selesai mengerjakan dan hendak mengumpulkannya di classroom, ternyata kuota Vivi habis, vivi langsung bilang ke papanya dan kemudian papa Vivi menyarankan menumpang WiFi di rumah bu tejo untuk mengirim tugasnya.

“Bu, Vivi kan mau ngirim tugas, tapi kuota nya habis. Tolong ibu tanyakan password WiFi-nya bu tejo, Vivi mau pinjam buat ngirim tugas. Gak cukup waktunya kalau aku belikan Vivi kuota dulu bu, entar aku malah telat terus gajiku dipotong." Ucap papa Vivi kepada eyang uti Vivi

Akhirnya eyang uti Vivi pergi ke rumah bu tejo yang berada di depan rumah Vivi dan menanyakan sandi wifi-nya. Saat eyang uti selesai menjelaskan tentang masalah Vivi ke bu tejo, Vivi dipanggil eyang uti dan disuruh masuk ke dalam rumah oleh bu tejo dan dipersilahkan duduk di ruang tamu. Setelah Vivi berada di rumah bu tejo, anak bu tejo yang bernama indah memberikan sandinya kepada Vivi. Setelah tersambung ke wifi bu tejo, Vivi pun segera mengirimkan tugasnya. Saat vivi sedang menunggu tugasnya terkirim, adik dari mbak indah yang bernama Khrisna itu melewati vivi menuju kamarnya dengan menggunakan kaos dan handuk yang melilit di pinggangnya.

"Astaga, nih orang kok gak sopan banget ya? Untung aja dia cakep banget, jadi gak rugi deh hehe" Tanpa sadar vivi mengucapkannya dengan suara kecil

Tak beberapa lama, dia pun keluar dari kamarnya dan duduk berhadapan dengan Vivi

"Hai. Namamu siapa?"

"Hai juga mas. Namaku Vivi Mas" ucap Vivi canggung

"Ohh. Kalau aku Khrisna. Kamu kelas berapa?"

"Vivi kelas 11 mas khris"

"Wihh, bentar lagi mau lulus dong? Oh iya, kamu sekolah di angkasa ya?"

"Hehe iya mas gak kerasa kurang setahun mau lulus. Iya mas Vivi sekolah di sana"

"Semangat ya. Bentar lagi kan mau lulus nih, pasti udah punya pacar dong, hehe. Oh iya, aku dulu juga alumni sana loh, ambil jurusan ipa. Kalau Vivi?"

"Vivi gak punya pacar kok mas Khrisna, malah Vivi belum pernah pacaran, hehe. Vivi juga ambil ipa mas. Oh iya, kalau mas Khrisna sekarang kuliah di mana?"

"Aku kuliah di Surabaya ambil jurusan akuntansi sama kayak mbak indah. Berarti sama nih ambil jurusan ipa. Wih, bagus dong kalau kamu gak punya pacar, jadi bisa fokus ke pendidikan mu"

"Ohh gitu. Hehe, iya mas Vivi usahain"

"Iya. Nah gitu, pinter. Eh, maaf ya, tadi reflek aja" ucap mas Khrisna sambil mengacak-acak rambut vivi dan kemudian langsung meminta maaf kepadanya

"Yaudah kamu lanjut belajarnya keburu malam, aku mau masuk ke kamar dulu" sambung Khrisna sambil beranjak dari sofa dan menuju ke kamar nya.

Bukannya merespon, vivi hanya terdiam dengan detak jantungnya yang berdetak sangat cepat.

"Astaga, detak jantung gue kok tiba-tiba jadi cepet kayak gini sih? Masak sih gue suka sama dia? Eh, tapi gak mungkin deh, kan kita baru aja ketemu dan berbincang-bincang sebentar, masak iya gue langsung suka sama dia?." ucap vivi dengan suara pelan

"Astaga vivi. Sadar vi, sadar. Lu itu masih sekolah dan kurang setahun mau lulus, harus fokus ke pelajaran dan tugas praktikum. Masak sempat-sempatnya lu mikirin kayak gitu disaat lu bakalan berjuang menghadapi kelulusan ditengah pandemi kayak gini sih?. Lagian kan gak mungkin juga kalau lu langsung suka sama dia, dan mungkin aja dia sudah punya pacar. Jadi, sadarlah vivi" ucap vivi sambil menepuk-nepuk pipinya

Tanpa terasa, tugas yang ditunggu Vivi ternyata sudah terkirim semua daritadi. Akhirnya Vivi pun pamit pulang kepada bu tejo, namun beliau berada di dalam kamarnya. Akhirnya Vivi pun pamit kepada mas Khrisna yang sedang telponan entah dengan siapa

Event Cerpen Tema BebasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang