"Hoi Bella bisa tidak bantu aku sebentar…!".
Tentu saja teriakan itu mengganggu waktu bermalas-malasan aku di kantor.
Selama itu masih jam istirahat apa salahnya untuk tidak tiduran di meja kerja.
"Ayolah Bella kau ini seorang detektif, walau kita hanya dari kantor swasta setidaknya masih kasus yang harus dipecahkan, bukan?".
"Hmm iya, memangnya lagi ada kasus apa?".
"Nah gini… ikut aja deh ke TKP langsung, nanti aku traktir ok".
Langsung saja aku mengangguk.
Jarang sekali Ratna ingin mentraktir diriku, maka takkan aku lewatkan kesempatan ini.
”Gitu dong, yuk langsung aja TKP nya di daerah ×××".
Akhirnya kita berdua pun berangkat dengan aku yang menyetir karena menurutku ya balas budi dikit lah mau ditraktir.
Sepanjang perjalanan Ratna menjelaskan rinci kasus yang akan kami tangani kali ini.
Ringkasnya ada sebuah transaksi antara pengusaha dan sekelompok mafia, saat kejadian mereka tidak menyadari kalau ada 2 reporter yang merekam.
Para pelaku yang geram langsung menembak salah satunya sedang satu lagi menghilang bersama kaburnya beberapa pelaku.
"By the way bukankah kau punya pacar seorang reporter, siapa tuh namanya? Adrian ya?".
Sontak saja perkataan tersebut membuat diriku yang sedang menyeruput kopi hampir menyembur kemudi mobil, bisa-bisanya lagi kerja menanyai hal seperti itu, jadi gak fokus tau.
"I…iya, emang kenapa?".
"Enggak apa-apa cuma udah lama aja gitu kamu gak cerita masalah dia".
"Entahlah dia 2 hari yang lalu pamit mau meliput suatu kasus bersama rekannya tapi sampai sekarang dia belum chat aku lagi".
"Aku dapat firasat aneh".
"Hah?!".
"Kita sampai".
Benar saja kita sudah berada di depan villa yang terlihat cukup mewah.
Di sana sudah ada beberapa petugas polisi yang berjaga di sekitar.
"Saya Ratna dan ini Bella, kami dari kantor detektif swasta ×××"Ucapnya ketika kita menghadap inspektur.
"Oh tentu saja kami sudah menunggu kalian, silahkan lewat sini…".
Seketika kami masuk langsung menyeruak bau luminol sisa membersihkan darah korban.
Tampak pula garis sketsa saat jasad ditemukan dan selongsong peluru kosong.
"Bukankah kalau memang motifnya penembakan karena pelaku tidak mau informasi tersebar sudah jelas? Kenapa meminta kami untuk membantu menyelidiki?".
"Tidak Nona, jelas memang itu awal sangka motif yang kami tebak tapi kenapa mereka harus ribet-ribet menculik korban? Jadi secara keseluruhan kami menyelidiki kasus hilangnya korban yang satu lagi" Jelas sersan itu seraya memberikan foto-foto ketika korban pertama ditemukan.
"Bell bukannya ini Zafar, kameramen yang selalu bersama Andrian ketika meliput?".
"Memang benar Nona korban pertama bernama Zafar Aksari seorang kameramen dari stasiun televisi ×××".
KAMU SEDANG MEMBACA
Event Cerpen Tema Bebas
NouvellesEvent Cerpen Tema Bebas Dalam rangka Anniversary 1st Republik Wattpad Team Karya dari para kontributor merupakan karya orisinil, terbaru dan bukan plagiat Dalam event kali ini Republik Wattpad Team berkolaborasi dengan Redaksi Nanggala.id dan di duk...