Tentang Kamu

25 6 0
                                    

Pagi itu, dia menuju teras di depan rumahnya. Dia nampak tenang menyaksikan sang kelabu yang membawah hawa dingin dan menantikan munculnya sang mentari, membuat siapa saja enggan untuk bangun dari tidurnya.

Anaya Aleva Adsthy, panggil saja Naya. Sosok gadis yang tumbuh tanpa kasih sayang. Gadis yang dulunya lugu, sekarang menjelma menjadi gadis cantik nan imut.

Namun di balik semua itu, tak ada orang yang tau jika ia menerima banyak luka batin yang  dalam hingga membuatnya merasakan sesuatu yang tak seharusnya dia rasakan. Menuntunnya masuk ke dalam dunia kelam. Merenggut semua warna yang menghiasi hidupnya dan membuatnya hidup di balik bayang-bayang hitam.

Aku bukan penguntit yang tau akan semua hal tentang Naya, melainkan aku memang tau semua tentang dia karena dia ada sahabat semasa kecilku, tanggung jawabku, dan cinta pertamaku yang bahkan sampai saat ini, aku mencintainya. Lucunya, aku mencintainya dalam diam saat dimana aku berjanji untuk menanggung semua keluh kesah bahkan kemarahan dari Naya sahabatku.

Arsean Alandra adalah namaku. Panggil saja aku Sean. Dulu Naya memanggilku dengan nama Alan dan aku memanggilnya dengan sebutan Aya.

Naya yang ku kenal dulunya sangat penyayang dan cerita. Dia senang sekali menebar senyuman, membuat siapa saja yang melihatnya akan ikut merasakan aura kebahagiaan. Namun itu dulu, sebelum sang ayah meninggal karena terbunuh dengan tombak yang menancap di dadanya.

Kemudian ibunya mengalami depresi hebat akibat terbunuhnya sang suami hingga dia memutuskan untuk mengakhiri semuanya dengan cara menjatuhkan dirinya dari lantai dua rumah mereka.

Naya kecil melihat semua kejadian itu hingga membuat dia menjadi sosok pribadi yang pendiam dan tak mau bergaul dengan orang lain.
Naya punya trauma dengan masa kecilnya hingga membuat dia enggan untuk bergaul dengan teman sebayanya,  Dia tidak ingin melukai siapa pun dan lebih memilih untuk menyendiri.

Jujur, aku sangat merindukan Naya yang ceria dan cerewet. Sebelum semua itu benar-benar pergi, aku sempat mendapat pesan dari ayah Naya untuk menjaga Naya dan membuat dia tidak kesepian. Hingga kini, aku melakukan itu walau dia tak bersamaku lagi. Aku selalu mengawasinya dari jauh.

Hari semakin malam dengan kedatangannya yang membawa bintang yang terang di langit, memberikan ketenangan bagi beberapa orang sepertiku begitu pula dengan Naya.

Pagi ini, di mana Naya akan sekolah di kelas XI SMA. Ia merupakan gadis yang pandai dan selalu mendapat juara di setiap ujian. Sedangkan aku  yang di sibukkan dengan urusan OSIS.

Aku dan Naya berbeda satu tahun, namun hari ini aku mendengar Naya Di bully salah satu murid di sekolahku.

Aku tak tinggal diam, oleh karena itu aku berlari menuju lapangan out door. Aku langsung mendapati banyak siswa maupun siswi yang berkerumun di tengah lapangan, menyaksikan Naya yang di bully.

Alih-alih membantu melerai perkelahian, mereka malah diam dan menonton seperti layaknya patung. Dengan Cepat aku berlari, lantas mendekap Naya yang sudah basah di siram air.

"Kenapa kalian diam ketika melihat teman kalian berkelahi?!"  tanyaku dengan berteriak, namun tak ada jawaban dari mereka selain Kepala yang menunduk.

Aku langsung menarik Naya menuju parkiran.

Laku, saat di mobil, Naya hanya terdiam saja sembari menatap lurus kedepan.

"Naya, masih ingat denganku?"

Naya tak menjawab, Sepertinya dia lupa padaku.

"Aku Alan teman kecilmu. Apakah kamu masih ingat?"

"Alan? Ini kamu?"

Aku hanya tersenyum sembari mengangguk melihat Alex yang terkejut. Tak kusangka Naya akan memelukku dengan erat.

"Alan, jangan pergi, jangan tinggalin Aya sendiri lagi."

"Alan gak pernah kok, Aya. Alan selalu liatin Aya dari jauh."

Setelah percakapan itu, Segera kudekap Naya kembali.

✨✨✨

  

Satu tahun waktu berjalan terasa sangat cepat. Aku terlambat mengetahui penyakit yang di derita Naya.

Aku menepati janjiku untuk selalu membuat Nayaku bahagia. Mengukir kenangan bersama hingga aku bisa melihat dia seperti dulu lagi.
Sampai hari itu datang, mendatangkan kelabu bagi senja dan menutupi warna yang seharusnya terpancar.

Kondisi Naya drop hingga mengharuskan di sekelilingnya alat-alat medis. Leukimia adalah penyakit yang di derita Naya.

Penderita akan mengalami mimisan dan pusing, penyakit ini bisa mengakibatkan kematian.

Satu minggu Naya koma hingga ia dinyatakan telah berpulang meninggalkan semua rasa sakitnya.

Awan kelabu dan fajar selalu mengingatkanku kepadanya. Sosok yang 3 tahun ini sudah bahagia di atas sana.

"Alan kalau Aya nantinya pergi, ingat Ketika Hujan datang, anggap saja itu Aya yang datang untuk menghibur Alan, yah."

Itu adalah sebuah kalimat yang di ucapkan Naya sebelum dia berjuang antara hidup dan mati. Bahkan sebelum dia benar-benar pergi, aku belum mengucapkan bahwa aku menyayangi-nya, Semuanya ku simpan dengan baik di dalam kehampaan ku.
 

✨✨✨

Anila yang berhembus bersautan dengan sang rintik..
Aksaki terpejam menikmati dinginnya sang malam..
Adorasi,dan harsamu terbayang...
merindukan daksamu yang memberi ketenangan..

Hujan, ku titipkan sebuah rindunya untuknya..
untuk dia yang telah pergi...
daksanya memang tak lagi bersamaku...
tetapi atmanya akan selalu ada.

tentang kamu yang menciptakan ribuan kenangan..
tentang kamu yang melukis sebuah kisah..
akramu dan atmamu akan ku kenang..
kalbuku akan mengenang semuanya..

Setelah aku menulis keluh-kesahku dalam coretan bait puisi, aku berharap semoga dia dan aku akan bertemu suatu saat nanti. Mungkin rengkarnasi berikutnya.
          

✨✨✨

Selesai sudah kisah antara Alan dan Naya, bukan kisah romansa yang pemain utamanya  berakhir happy ending dan mereka bersama.

Tetapi ini hanya sepenggal kisah antara Alan dan Naya yang di pisahkan oleh jarak yang tak bisa di hitung dengan detik jam bahkan berapa jauh jarak itu.
Ibarat kata Alan adalah fajar dan Naya adalah senja. begitupun kuat untuk bisa bersatu tetapi semuanya mustahil.

Fajar yang datang dengan munculnya sang pagi, sedangkan senja yang datang di akhir dan ilang dengan gelapnya sang malam.

Persahabatan antara mereka yang menimbulkan rasa yang datang seiring berjalan waktu. Dan di pisahkan oleh takdir yang begitu menyakitkan.

                   __________________________________

***

Bionarasi:
Desy angraeni adalah nama panjangnya, tetapi sering di panggil Dedes, sering menciptakan puisi dan cerpen di kala waktu senggang. anak kelahiran tahun 2006.

Untuk mengenal lebih jauh tentang dia:
Ig: desyangraeni39
WP: dedesangraeni12

***

Event Cerpen Tema BebasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang