00 ||Prolog

355K 18.9K 774
                                    

WAJIB FOLLOW!
Ig: wattpadbokcin
Ig: hsnlho__
Tiktok: bokcin.wp
Tiktok: wattpadhsnl_

Bagi pembaca baru atau pun lama, tolong luangkan waktu sedetik untuk vote ya besti😚

Jangan lupa spam komen

Btw kalian yang baca AGAV dari daerah mana aja nih?

Kalau aku dari Kaltim☺️

Hay buat kalian semua pembaca AGAV, tolong bantu untuk promosikan cerita aku ini ya, terima kasih ❤️

.
.

WAJIB FOLLOW AKUN WATTPAD INI!

Semoga suka!

••••

"Semuanya hanya berpura-pura baik, semuanya omong kosong, terlihat singgah namun tak sungguh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semuanya hanya berpura-pura baik, semuanya omong kosong, terlihat singgah namun tak sungguh."

^∆^

"Gue gak butuh air mata lo, gak berguna!"

"Iya gunanya gue emang cuman jadi mainan lo doang kan?"

^∆^

"Lo milik gue."

"Gak mau."

"Nolak gue cium!"

^∆^

"Tante Agav mau perkosa Vea."

"Diam atau gue unboxing sekarang?"

^∆^

"Udah gue bilang jangan kayak jalang yang keliaran tengah malam."

"Berhenti sebut gue jalang!"

^∆^


:-(^^):-

"Ini boneka ya?" tanya nya entah pada siapa.

"Tapi kok bonekanya bisa kedip, bonekanya mirip manusia," ujar Vea menatap mata cowok itu dengan tatapan lugunya.

"Berisik," jawab Agav dingin.

"Wow bonekanya bisa ngomong," ucap Vea kegirangan.

"Gue manusia," tukas Agav.

Agav memalingkan wajahnya, ia menarik pinggang Vea hingga bibir gadis itu mengecup pipinya.

Cup.

"Anjir, bibir gue udah gak perawan," ucap Vea dalam hatinya, ia menatap wajah Agav yang menyamping.

Agav menyunggingkan senyumnya, cowok itu memegang pinggang Vea. Agav berusaha duduk dengan Vea yang berada di atas tubuhnya. Ya posisi mereka saat ini Agav terduduk dan Vea duduk di atas pangkuan Agav.

"Ganteng juga," ujar Vea refleks.

Agav menatap mata Vea tajam, namun gadis itu bukannya takut malah menatapnya sambil tersenyum.

"Minggir dari pangkuan gue." Agav berbicara dingin pada Vea.

Vea menelan ludahnya kasar, ia menatap Agav dari atas kepala hingga turun ke leher Agav. Vea menelisik saat ada sesuatu yang bergerak-gerak di leher cowok itu.

"Ada batunya, di leher gue kok gak ada?" tanya Vea lugu sambil memajukan wajahnya hingga nafasnya berhembus di leher Agav.

Agav menahan erangannya, cowok itu memegang kedua sisi wajah Vea.

"Jangan main-main," ucap Agav.

AGAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang