14 ||Jalan ke taman

69.3K 7K 296
                                    

Hai kalian pembaca AGAV, salam kenal dari aku si manusia yang susah berbaur👉👈

Jangan lupa vote ya🌟 menurut aku gak ada ruginya kalian vote yang butuh satu detik doang, gak enak banget mata aku liat vote yang naik turun di setiap part nya😭

Happy reading

••••

"Surprise," teriak Revira dari depan pintu rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Surprise," teriak Revira dari depan pintu rumahnya.

Vea diam mematung, wajahnya datar tanpa ekspresi. "Siapa ya?"

Takkkk!

Revira menjitak kening putrinya. "Kamu di tinggal dua Minggu udah ngelunjak ya sama mama sendiri."

Bibir Vea mencibir kesal, tangannya mengelus keningnya sendiri yang di jitak.

"Mama," panggil Vea, lalu berhambur ke pelukan mamanya.

Revira menerima pelukan putrinya senang. "Kangen sayang, gimana kabar kamu waktu mama gak ada di rumah?"

"Gak ada yang spesial, papa mana?" ujat Vea mencari papanya.

"Masih di garasi keluarin barang-barang," jawab Revira.

"Kamu kesini sama siapa Ve?" tanya mamanya.

"Sendiri, aku tadi gak sempet ngomong sama Tante Gladis, terus Agav juga masih tidur, ya udah aku tinggalin surat aja di meja makan," ujar Vea.

"Kamu nih ya, harusnya bilang dulu Ve, kan jadi gak enak kalau kamu malah ninggalin surat kayak gitu, gak sopan sayang," jelas Revira menatap putrinya heran.

Dari garasi Alex berdecak kesal, punya istri dan anak sama saja. Bukannya membantu malah menjadikan dirinya babu seperti ini.

"Heh, mau saya potong uang jajan kalian berdua?" ucap geram Alex, wajah laki-laki itu terlihat masam.

"Bukannya bantuin malah asik bercerita," lanjutnya.

Revira menatap suaminya datar. "Kamu mau potong uang jajan aku? Gampang, nanti aku aduin sama mama mertua."

Tangan Alex memijat keningnya sendiri. "Percuma adu mulut dengan perempuan, ujung-ujungnya laki-laki juga yang salah."

"Assalamualaikum mah," ujar sosok orang di belakang tubuh Revira dan Vea.

Tubuh Revira dan Vea memutar seratus delapan puluh derajat, Vea mendelik menatap sosok itu dengan wajah terkejut.

"Waallaikumsalam Gav," jawab Revira lembut.

AGAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang