05 ||Jemput Vea

114K 8.9K 380
                                    

WAJIB FOLLOW!
Ig: wattpadhsnl
Ig: hsnlho__
Tiktok: bokcin.wp

Jangan lupa vote🌟

••••

"Enggghhhh," gumam Vea di sela-sela tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Enggghhhh," gumam Vea di sela-sela tidurnya.

Bi Surti yang melihat Vea masih terlelap dalam tidurnya menjadi tidak tega. "Aduh den, bibi gak tega bangunin non Vea," ujarnya pada cowok yang berdiri di depan pintu kamar Vea.

Agav mengangguk. "Bibi keluar aja, biar Agav yang bangunin."

Agav masuk ke dalam dan memeriksa suhu tubuh Vea, Agav menghela nafas berat, ternyata tubuh Vea demam.

"Bangun," ucap Agav sambil memijit pelipis Vea lembut.

Vea membuka matanya, sontak ia bangun dan menyingkirkan tangan Agav dari pelipisnya.

"Ngapain lo disini?" tanya Vea.

"Jemput lo, dan ternyata lo demam, jadi mending istirahat, gak usah sekolah," jawab Agav enteng.

"Gue gak sakit, mending lo pergi, gue bakalan sekolah dan berangkat sendiri," ucap Vea turun dari kasurnya, gadis itu lantas masuk ke kamar mandi.

"Keras kepala," gumam Agav.

Agav keluar dari kamar Vea, ia menatap foto-foto masa kecil Vea yang di pajang di dinding.

"Lucu," ucap Agav, cowok itu mengeluarkan handphone dan membuka aplikasi kamera, diam-diam Agav mengambil foto masa kecil gadis itu.

"Den, non Vea nya udah bangun?" tanya Bi Surti.

Agav menoleh. "Udah kok Bi, orangnya juga lagi mandi, kalau gitu Agav nunggu di luar ya Bi."

"Loh gak sarapan aja dulu Den," ucap Bi Surti.

"Tadi saya udah sarapan di rumah," jawab Agav sambil tersenyum, lalu berlalu keluar.

Vea membiarkan rambutnya terurai, ia pergi ke meja makan dan mengambil roti yang sudah di baluti selai nanas.

"Non, itu Den Agav nya udah nunggu di luar," ujar Bi Surti yang mendapat pelototan dari Vea.

"Ngapain sih dia pake nungguin segala," ucap Vea kesal.

Vea meminum susu yang tersedia di meja, dengan tergesa-gesa ia mengelap kasar bibirnya dengan tangan, lalu mengeluarkan satu buah permen kaki dari saku bajunya.

Vea mendatangi Agav yang terlihat bersender pada motornya. "Kenapa lo masih di sini sih?"

Vea memasukkan permen kaki kesukaannya ke dalam mulut.

"Naik, jangan banyak tanya," ujar Agav yang sudah berada di atas motornya.

Vea tertawa, ia menatap sengit Agav. "Siapa yang mau berangkat bareng lo? Gue? Tapi gue gak mau, jangan kepedean."

AGAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang