FOLLOW akun WATTPAD ini terlebih dulu!
Start (12 Februari 2022)
Tamat (31 Mei 2023)
Kisah tentang Agav, seorang ketua basket SMA Airlangga dan mantan ketua geng motor yang punya musuh di mana-mana.
Awal pertemuannya dengan Vea, tanpa sadar membawa V...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ikut gue keluar," ujar Agav sambil menyeruput satu gelas susu yang tersedia di atas meja.
"Agav! Itu kan susu gue." Vea menghentak-hentakkan kakinya di lantai.
Tangan Agav menaruh kembali gelas susu itu di atas meja. Wajah-wajah mesum Agav sepertinya ingin berulah lagi.
"Tapi kan Ve, susu lo masih di tempatnya tuh." Telunjuk tangan Agav menunjuk dada Vea.
Mata Vea mendelik ingin keluar, tangannya refleks menyilang di depan dadanya.
"Agav sialan," gumam Vea geram.
Agav tersenyum menggoda, wajah Vea yang lucu membuat Agav gemas.
"Bener kan Ve, lagian gue gak minum susu lo, ini yang gue minum susu cap enak." Agav tersenyum menggoda, wajah mesumnya itu sangat membuat otak Vea traveling kemana-mana.
"Maksud gue tuh itu susu gue....," ucap Vea terpotong.
"Ralat Ve, bukan susu lo!" Agav mengomentari.
"Terserah lo," celetuk Vea menatap gelas susu di atas meja nanar. "Padahal gue baru minum dikit, mager buat lagi."
"Emang kalau gue minum susu lo, boleh ya Ve?" tanya Agav lembut.
Agav kembali duduk di kursi, cowok itu mengambil handphone dan mengetikkan sesuatu di layar ponselnya.
"Cepet siap-siap, lo ikut gue pergi," kata Agav.
"Gak, gue malas keluar," jawab Vea.
Agav menghela nafas panjang, cowok itu kembali menatap Vea.
"Di rumah ini banyak setannya, kalau lo sendirian, gue gak tanggung jawab kalau lo di culik nantinya," ucap Agav memasang wajah datar.
Mata Vea melihat sekelilingnya, rumah Agav ini memang menyeramkan, kalau dirinya benar-benar di culik bagaimana? Kan dirinya masih muda, mana belum nikah!
"Gue ikut," jawab Vea menatap Agav tanpa ekspresi.
Tiga puluh menit Vea mengganti pakaiannya, gadis dengan hody kebesarannya itu menuruni tangga dengan tas selempang di tangannya.
Agav pergi ke garasi mengeluarkan motornya, cowok itu tidak lupa mengambil satu helm lagi untuk Vea pakai.
"Gak ada yang ketinggalan?" tanya Agav menatap Vea.