35 ||Sulit di perbaiki

48.8K 4.8K 324
                                    

Yang belum follow akun Wattpad aku, jangan lupa follow dulu ya besti😗❤️

Jangan lupa vote
😚

••••

"Pulang bareng gue ya," ujar Agav membujuk Vea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pulang bareng gue ya," ujar Agav membujuk Vea.

Vea menoleh, ia mengangguk. Agav mengacak-acak rambut Vea pelan, tersenyum manis dan menggandeng tangan Vea keluar menuju parkiran.

"Agav kok kemarin lo tinggalin gue pulang sih?" tanya Caca kesal, Caca melirik sinis Vea di sebelah Agav.

Vea melonggarkan genggamannya pada Agav. "Kalau udah ada janji sama orang lain, mending gak usah ajak gue pulang bareng," kata Vea melepas genggamannya.

"Halo sayang, jadi pulang bareng kan?" tanya Elang sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Apaan sih lo!" sentak Caca.

Elang kembali menatap Agav dan Vea secara bergantian. "Gue pulang duluan bro." Elang menarik pergelangan tangan Caca agar pergi bersamanya.

Agav mengangguk, kembali menatap lekat wajah Vea yang memucat entah kenapa.

"Ve," ucap Agav lembut. Vea hanya diam, entah apa yang ia pikirannya.

Caca melepas genggaman Elang kasar. "Lo kenapa sih selalu muncul?"

"Udah gue bilang jangan ganggu mereka Ca!" kata Elang.

"Ingat ya Lang, sampai kapan pun itu, gue gak akan pernah suka sama lo! Sedikit pun gak akan pernah," ujar Caca menatap Elang tajam.

"Lo berdua pacaran apa lagi adu mulut?" tanya Iko penasaran, pasalnya sedari tadi ia tak jadi berjalan karena begitu penasaran dengan Caca dan Elang.

"Berisik!" ucap Elang dan Caca bersamaan.

"Idih nyolot," sahut Iko memasang muka datar.

Iko menjalankan motornya, cowok itu menatap sinis pada Elang dan Caca.

"Dasar aneh," gumam Iko.

Caca memalingkan wajahnya kesal, melengos pergi tanpa menatap Elang.

"Pulang sama gue, udah mau magrib!" kata Elang menahan pergelangan tangan Caca.

"Gak!" tolak mentah-mentah Caca.

Di perjalanan Agav dan Vea saling diam, hingga Agav memecahkan keheningan.

"Mau makan dulu gak?" tanya Agav.

"Antarin gue pulang aja," jawab Vea mengalihkan pandangannya.

"Temenin gue makan dulu ya, gue laper loh," ujar Agav membujuk, ia hanya ingin memperbaiki kesalahannya.

Agav memberhentikan mobilnya di pinggir jalan, cowok itu berniat mengajak Vea untuk makan di angkringan.

"Mang! Baksonya dua ya, teh manisnya juga dua," ucap Agav.

AGAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang