33 ||Agav berubah

53.1K 5.1K 657
                                    

Hai besti, jangan lupa komen di tiap paragraf nya ya

Jangan lupa vote
❤️

••••

AndaVe, siap-siap ya ntar gue jemput

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anda
Ve, siap-siap ya ntar gue jemput

Sayangnya Agav ❤️
Gue butuh sendiri Gav!

Anda
Gue mau jelasin soal tadi di sekolah, jangan kekanak-kanakan. Jangan pancing emosi gue

Sayangnya Agav ❤️
Gue gak akan mulai kalau lo gak mulai duluan Gav

Agav melempar handphonenya ke dinding. Cowok itu menggeram frustasi. Ia merampas kunci motornya dan menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Motor Agav melaju menuju rumah Vea, ia menghela nafas saat sudah sampai. Agav mematikan motor dan turun.

"Ehm, ada masalah dengan putri saya?" tanya Alex tiba-tiba yang sudah berdiri di belakang tubuh Agav.

Agav menoleh, ia cukup terkejut karena itu, kapan papa Vea ada di sana?

"Ah ternyata benar!" kata Alex tersenyum sinis, laki-laki paruh baya itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku.

"Saya sudah melihat Vidio yang beredar tentangmu yang berciuman dengan Caca di sekolah, perempuan bukan mainan. Pilih salah satu! Putri saya bukan mainan yang bisa kamu bolak-balikkan perasaannya, lepaskan jika kamu tidak mampu menjaganya, Vea masih punya saya, saya bisa menjaganya tanpa kamu," lanjut Alex.

"Maaf Pah," ujar Agav menundukkan kepalanya.

"Simpan saja maaf mu itu jika sudah sadar saat mengucapkannya, jangan asal mengucapkan kalau masih di mengulangi kesalahan," kata Alex menusuk, ia melangkah pergi mendahului Agav yang termenung di tempat.

Agav mendongak, menghela nafas panjang lelahnya. Melangkah masuk dan mencoba biasa saja saat berpapasan dengan papa Vea kembali.

"Gav, pasti kesini mau ketemu Vea ya?" tanya Revira dengan senyum tulus.

Agav mengangguk tersenyum "iya mah, Vea nya ada kan?"

"Ada, kamu masuk ke kamarnya aja ya Gav, soalnya Vea tadi bilang lagi gak enak badan," ucap Revira yang di angguki oleh Agav.

Tangan Agav menggenggam kenop pintu kamar Vea, di putar pelan kenop itu lalu di dorong pelan.

Di lihat seorang gadis duduk di pinggir kasur sambil menatap keluar jendela.

"Vea Retina Elgar! Bener kan nama lo?" tanya Agav yang duduk berjongkok di depan Vea.

Vea menoleh kesal. "Iya."

"Bagus deh biar gak salah sebut waktu ijab kabul," ujar Agav sambil terkekeh.

Vea hanya diam, memalingkan wajahnya kembali karena masih marah.

AGAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang