41 ||Surat

45.7K 4.7K 926
                                    

Seperti biasa, jangan lupa vote
❤️

Kalau aku buat gc khusus reader AGAV ada yang mau join gak?

••••

Jangan kasih tau ke siapa-siapa kalau Vea sakit ya mah, Vea sayang mama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan kasih tau ke siapa-siapa kalau Vea sakit ya mah, Vea sayang mama. Maaafin Vea ya, kalau semisal Vea gak bangun lagi, jangan sedih ya, itu artinya Vea udah gak mau balik lagi, soalnya Vea capek. Vea pengen tidur dulu, jangan nungguin Vea bangun, Vea gak tau bisa balik lagi atau enggak. Oh iya, kasih tau papa ya, laki-laki pertama yang Vea sayang itu papa, i love you mah.

Revira tak kuasa menahan tangisnya, surat demi surat yang Vea tulis di buku hariannya sudah ia baca, hanya tersisa satu surat lagi yang masih belum ia sentuh.

Ini surat terakhir kok heheh, pasti mama capek bacanya? Vea yakin mama kan yang baca surat ini? Jangan nangis ya! Harus janji, janji dulu mah.

"Mama janji, tapi nama gak bisa nepatin janji mama Ve," ujar Revira menatap surat itu nanar. Kembali ia membaca surat itu.

Boleh Vea minta tolong? Vea butuh bantuan mama. Emhhh bisa tolong mama balas pesan-pesan yang Agav kirim ke Vea? Tapi jangan bilang kalau itu mama yang balas, jangan sampai Agav tau kalau Vea sakit.

Satu lagi ya mah heheh, kapan lagi ngerjain mama kan? Janji deh ini yang terakhir, tolong temen-temen Vea juga jangan sampai tau, bentar lagi ujian kelulusan, mereka pasti sibuk, Vea gak mau buat mereka gak fokus nantinya.

Makasih mah udah baca tulisan aku ini, love you mah.

Sampai bertemu kembali jika takdir.

Revira terduduk di lantai, menjatuhkan surat itu kelantai. Pikirannya kosong seperti tak tau apa-apa.

"Hiks anak aku," ujar histeris Revira memeluk lututnya sendiri.

Alex segera masuk ke dalam kamar Vea saat mendengar teriakan istrinya. Memang tadi subuh ia pulang kembali ke rumah untuk mengemasi barang-barang keperluan.

"Lex, cari dokter! Cari dokter Lex. Cari dokter yang bisa sembuhin anak aku!" kata Revira kebingungan, mencari ponselnya yang entah kemana.

Laki-laki itu hanya menatap istrinya lekat, mengelus kepalanya lembut. "Tenang."

"Lex anak aku gak boleh pergi, gak! Gak boleh," ucap Revira yang terdengar memilukan.

Dengan lembut Alex membawa Revira ke dalam pelukannya, membiarkan Revira menumpahkan kesedihannya.

"Maaf, maaf," gumam Alex menatap foto yang terpajang di dinding, foto yang menampilkan wajah seorang gadis manis, dan itu Vea, putrinya.

Drttttt drtttt

Getaran ponsel dari saku celananya, Alex tanpa melepaskan pelukannya itu mengambil handphone miliknya yang berdering.

Alex menggeser layar ke atas saat dr. Zassa menelponnya.

AGAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang