34 ||Semuanya telah berubah

51.2K 5.1K 1.8K
                                    

Jangan lupa vote🌟

••••

Vea berjalan santai di koridor sekolah, di depan sana ada Agav dan Caca yang berjalan berdampingan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vea berjalan santai di koridor sekolah, di depan sana ada Agav dan Caca yang berjalan berdampingan. Mata Vea memanas melihat itu.

Agav menoleh saat ia menyadari keberadaan Vea di sebelahnya, namun Vea memalingkan wajah.

"Gav! Lo dengerin gue ngomong gak sih tadi?" tanya Caca memberenggut kesal.

Agav menatap Caca. "Sorry Ca, gue gak denger."

"Ihhh, oh iya Gav pulang sekolah nanti gue nebeng lo ya," ujar Caca.

Agav sedikit risih dengan Caca yang sedari tadi terus berbicara sepanjang jalan. "Gak bisa, gue mau ajak Vea jalan."

Caca menggeram kesal. Bisa-bisanya Agav masih mengabaikan dirinya. Gadis itu tersenyum licik. Pura-pura terjatuh dengan tangan yang memeras lutut.

"Awsss Gav, kaki gue sakit banget," ringis Caca kesakitan.

Vea yang masih belum jauh pun menengok, lagi-lagi ia hanya tersenyum simpul melihat Agav dan Caca.

"Sandiwara," sinis Vea lalu kembali melangkah pergi.

Agav berjongkok, ia memeriksa lutut Caca yang memerah dan tergores. "Ca, kenapa gak hati-hati sih?"

"Sakit Gav, gendong gue ya," pinta Caca memelas yang di angguki oleh Agav.

"Gav nanti pulang sekolah gue nebeng lo ya, plisss. Lo jalan sama Vea nya lain kali aja, soalnya papa gue gak bisa jemput," kata Caca lagi dengan mata yang berkaca-kaca.

"Hm."

Caca tersenyum, ia ingin menjerit kencang karena rencananya berhasil. Sebentar lagi Agav akan menjadi miliknya, pikirnya.

Agav menurunkan Caca tepat di kursinya. Caca tersenyum senang pada Agav. "Makasih Gav."

Agav berlalu begitu saja ke mejanya. Ia duduk dan mendapati teman-temannya yang menatapnya aneh.

"Jangan jadi brengsek," ujar Sega.

"Gak baik mainin perempuan," sahut Iko.

"Vea udah cantik kali Gav," kata Raka.

"Jangan serakah!" sentak Angga.

"Maksud?" tanya Agav marah.

"Lo nyakitin Vea cuman demi Caca," ujar Melvin.

Agav menggeram marah, ia mengepalkan tangannya kuat. "Gak ada sedikit pun gue mau nyakitin Vea."

"Tapi kenyataannya lo nyakitin Vea," sahut Sega.

"Jangan buta bro, seharusnya lo bisa bedain mana yang baik dan buruk," ujar Angga menepuk pundak Agav pelan.

••••

AGAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang