FOLLOW akun WATTPAD ini terlebih dulu!
Kisah tentang Agav, seorang ketua basket SMA Airlangga dan mantan ketua geng motor yang punya musuh di mana-mana.
Awal pertemuannya dengan Vea, tanpa sadar membawa Vea ke dalam masalah.
Star 28 September 2021
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Prittt!
Suara pluit di tiupkan oleh wasit. Agav mulai menggiring bola yang ada di tangannya, ia pantulkan bola itu, lalu ia oper pada Sega. Basket yang di anggota kan lima orang dalam satu tim ini di mainkan oleh Agav, Sega, Iko, Angga, Melvin.
Ya kelimanya adlah anggota Basket, mereka melawan tim basket dari SMA Angkasa.
Iko terlihat sedikit kewalahan terhadap lawannya, biasanya jika ada pertandingan maka Raka yang akan bertanding, tapi dengan licik nya cowok itu malah menyuruhnya yang bertanding.
Iko mengoper bola kearah Sega, lalu Sega menggiring bola nya pada Melvin. Dengan sekali lemparan Melvin, bola itu sudah berada di genggaman Angga. Lawan sempat merebut bola dari Angga, namun tidak bertahan lama Angga kembali merebut bolanya.
Angga yang melihat Agav di depan sana pun menggiring bolanya dan memberikan bola itu pada Agav. Agav menerima bola itu dengan baik, bahkan lawan yang melihat kemampuan Agav dalam bermain kewalahan, pasalnya cowok itu sangatlah lincah.
"Cewek lo cantik," ucap Steven, ketua basket SMA Angkasa.
Agav kehilangan konsentrasi nya, Steven merebut bolanya dengan mudah, Agav menggeram kesal. Agav menatap segerombolan penonton, matanya jatuh pada sosok perempuan yang hanya diam dengan wajah kesalnya. Vea, gadis itu sangat lucu di mata Agav.
"Fokus," ucap Melvin menepuk pundak Agav.
Agav kembali fokus, dengan sigap ia merebut kembali bola nya yang berada pada Steven. Sontak semua perempuan bersorak kegirangan.
Agav terus mendribel bolanya hingga menuju ring lawan, ketika mendekati ring lawan, Agav melakukan lompatan dengan salah satu kakinya. Cowok itu lantas mengangkat lutut sebelah kanan dan ia julurkan tangan kanannya ke arah ring lawan. Agav dengan sigap mendorong bola ke ring lawan menggunakan jari-jari tangannya.
Dan sempurna!
Agav mendarat dengan kedua kaki dan lutuh sedikit di tekuk.
Bola basket itu sukses menjadi penentu kemenangan SMA Airlangga.
"Gue tergiur untuk pakai dia," ucap Steven tersenyum jahat.
"Dia bukan barang yang bisa lo pakai." Agav mengepalkan tangannya.
pertandingan pun selesai, Agav yang terlanjut emosi tanpa berlama-lama meninggalkan lapangan.
