40 ||Sakit

51.8K 4.8K 905
                                    

Jangan lupa vote
️❤️

Follow Instagram
@hsnlho__
@wattpadhsnl

Follow Tiktok
@bokcin.wp
@wattpadhsnl_

••••

Agav masuk ke dalam kamar lalu mengunci pintu dan masuk ke kamar mandi, tak berselang lama Agav kembali keluar dengan tubuh yang segar dan wajah yang fresh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agav masuk ke dalam kamar lalu mengunci pintu dan masuk ke kamar mandi, tak berselang lama Agav kembali keluar dengan tubuh yang segar dan wajah yang fresh.

Agav menjatuhkan tubuhnya kekasur dengan handuk yang masih melilit di pinggangnya. Ia memejamkan matanya sebentar sebelum ia kembali teringat dengan senyum di bibir Vea.

Tok tok tok....

Cowok itu kembali membuka matanya, menoleh ke samping di mana seseorang mengetuk pintunya.

"Agav, capek! Gue mau masuk ihhh," ujar Vea menggerutu di luar.

Agav menatap jam di dinding, masih jam 7 malam. Seharusnya ia pergi menjemput Vea jam 8 malam, kenapa malah gadis itu yang datang kerumahnya?

Agav membuka pintu kamarnya, menatap gadis di depannya dengan tatapan bertanya.

"Roti," pekik Vea menutup matanya dan menyisakan sedikit cela untuk mengintip perut Agav yang kotak-kotak.

Dengan cepat Agav membawa Vea masuk ke dalam, mendudukkan gadisnya di pinggir kasur lalu mengurung tubuh mungil itu.

"Kenapa kesini hm?" tanya Agav menaikkan satu alisnya.

Vea bungkam, ia hanya menggelengkan kepalanya. Lagi-lagi Vea salah fokus, setiap kali ia ingin menjaga pandangannya, namun pikiran kotornya selalu mengusik.

"Sialan, pikiran gue," gumam Vea yang membuat Agav menarik Vea ke dalam pelukannya.

"Kenapa, mau?" tanya Agav menggoda.

"Heh mesum!" sahut Vea.

"Siapa yang mesum sayang?" tanya agav lagi.

"Ya lo lah setan!" jawab Vea ngegas.

Agav kembali berdiri, masuk ke kamar mandinya kembali untuk memakai pakaian. Vea berjalan-jalan membaca setiap lembaran kertas yang Agav tulis di meja belajarnya. Matanya beralih menatap sebuah gambar organ tubuh seseorang yang entah punya siapa.

"Ini gambar apa," gumam Vea.

"Jangan asal baca punya orang," sentak Agav mengambil gambar itu.

"Maaf," ujar Vea pelan.

Agav menghembuskan nafas perlahan, bersyukur karena Vea belum sempat membaca satu pun hasil pemeriksaan penyakitnya.

"Ayo jalan sekarang," ajak Agav setelah menaruh kertas itu di atas lemari.

AGAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang