●09●MIRIP

10K 998 85
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini sebelum membaca dan jangan lupa komennya ya <3

Happy Reading<3

Sesampainya Syasa dan teman-temannya di Kafe yang sudah di rekomendasikan oleh Halen, mereka segera mencari tempat duduk.

"Cocok nih buat tempat kumpul,"ucap  Lili menatap setiap ruang yang ada di dalam.

"Bener kan gue emang gak pernah salah pilih tempat,"ucap Halen percaya diri.

"Bagus lagi kalau Halen yang jadi penjaga pintunya, pasti unik. Terus tikus-tikus juga pada takut masuk sini,"ucap Syasa membuat mereka tertawa namun Halen tersenyum paksa.

Gak papa sumpah demi alex gak papa batin Halen.

"Kok gitu?"tanya Angga yang  malas memancing Syasa.

"Iya. Kan pasti pada pingsan tu tikus lihat muka Halen yang mau nerkam. Arrww,"ucap Syasa sambil memperagakan seperti akan menerkam.

"Lo pada tahu anak singa, nah ini anaknya lagi lepas dari induknya,"ucap Topan menunjuk Syasa membuat yang lain juga tertawa termasuk Syasa.

Tak lama dari itu waiters pun datang mendekati mereka dan memberikan menu makanan.

"Syasa dulu gih kasian gue lihat mukanya udah nahan laper gitu,"ucap Lili terkekeh kecil melihat raut muka teman satunya itu.

Syasa yang mendengar ucapan Lili pun berbinar dan segera memilih makanan yang ia mau.

"Syasa mauu emmm.......................es krim,"ucap Syasa dengan penuh binarnya.

"GAK,"jawab mereka kompak membuat Syasa dan waiters tersentak kaget.

"Makan dulu baru es krim Sya,"ucap Halen membuat Syasa cemberut.

Gak sama abang gak sama temen selalu gini batin Syasa.

"Yaudah. Kalau gitu Syasa mau chicken fingers, somay, roti bakar, minumnya jus alpukat sama es krimnya ya mbak,"ucap Syasa semangat.

"Buset dah tu. Sekali pesen makan banyak banget gila,"ucap Salsa cengo.

Yang lain hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya. "Kita somay ada ya mbak, minumnya samain." Ucap Lili.

"Baiklah. Silahkan ditunggu, saya permisi."

Tiba-tiba Syasa ingin pergi ke toilet karena ingin buang air kecil.

"Halen, kamar mandi dimana?"tanya Syasa.

"Ada di ujung belok kanan. Mau gue anter?"tanya Halen yang di balas gelengan lucu oleh Syasa.

"Syasa bisa sendiri,"ucapnya lalu pergi menuju kamar mandi.

"Gak papa tu anak sendirian?"tanya Salsa menatap punggung Syasa yang akan menghilang.

"Gak papa. Lagian kalau ada yang macem-macem sama Syasa yang ada tu penjahat jadi tobat, yakin gue,"ucap Lili terkekeh.

Syasa sendiri sudah selesai dan akan  kembali ke mejanya. Namun tak sengaja saat di dekat kasir ia tertabrak laki-laki dengan tubuh tinggi seumuran bundanya maybe?

PRETTY SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang