●06●PERTARUNGAN

11.1K 1K 27
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini sebelum membaca ya. Dilarang lupa pokoknya😂😂

Happy Reading <3

Sepulang sekolah, Syasa masih ada di depan gerbang menunggu jemputan dari abangnya, Enzi. Tadi Enzi sudah memberi pesan untuk menunggunya sebentar di lobby sekolah. Namun Syasa tidak mendengarkannya malah keluar membeli jajan dan berakhir menunggu di luar gerbang.

"Bang Enzi berak apa ngapain sih lama banget,"gumam Syasa menggembungkan pipinya.

Tak lama dari itu ada beberapa pemuda dengan seragam sekolah berbeda mendekati Syasa.

"Hai cantik. Sendirian aja,"ucap salah satu pemuda itu membuat Syasa menatapnya jijik.

"Mata lo buta?"ucap Syasa sinis.

"Berani juga ni cewek bos,"ucap pemuda lainnya dengan tertawa remeh.

"Lo anak Akalister School kan,"ucap pemuda yang menggoda Syasa pertama.

"Gue anak mak bapak gue lah. Udah jelek bego lagi,"ucap Syasa membuat pemuda itu menggeram kesal.

"Kasih pelajaran aja bos. Kalau bisa habisin sekalian,"ucap pemuda lain dengan tampang mengesalkan bagi Syasa.

"Banci,"ucap Syasa dengan smrik di bibirnya.

Sebenarnya ke empat pemuda itu bingung karena tidak melihat raut muka ketakutan dari gadis di hadapannya.

"Lo gak takut?"tanya pemuda itu.

Syasa menatap matanya datar dengan smrik andalannya. Setelah itu Syasa mendekat satu langkah mendekati pemuda yang sedang menatapnya bengis. "Lo sama gue sama-sama manusia. Walau lo lebih tua dari gue bukan berarti gue akan takut sama manusia kayak lo. Kita cuma beda umur bukan beda nyali."

"Wah sikat aja bos,"ucap teman-temannya.

"MAJU,"teriak pemuda itu dengan amarahnya.

Syasa tersenyum remeh karena dapat menebak serangan yang akan di layangkan kepadanya.

Brukk

Brukk

Plakk

"Sialan,"umpat pemuda itu karena terkena tonjokan di bagian rahangnya.

"Lemah,"ucap Syasa lalu mengunci pergerakan lawannya dan menendang tulang kering lawannya.

Syasa pun mendekatkan dirinya pada pemuda itu dan sedikit mencondongkan tubuhnya. Syasa menepuk pelan pipi pemuda itu dan tertawa kecil. "Lain kali hati-hati. Lihat siapa yang jadi lawan lo."

"SYASA AWAS,"teriak abang dan teman-temannya di sudut gerbang. Lalu mereka ikut membantu Syasa.

Brukk

"SIALAN LO. LO MAU BUAT ADEK GUE MATI HAH,"ucap Enzi marah.

Brukk

Brukk

Kretek

"BUAT LO YANG UDAH GANGGU CEWEK GUE,"ucap Rava yang sudah mematahkan tulang pemuda tadi menggoda Syasa.

Sedangkan Satriya, David, dan Fergi sudah melawan sisa lawan Syasa dan mereka tidak lupa menjaga Syasa dari serangan tiba-tiba.

"Lo gak papa kan dek?"tanya Satriya, David, dan Fergi kompak.

"Gak papa. BANG FERGI AWAS BANG,"ucap Syasa dengan gesitnya ia menendang perut lawan yang akan mendekat ke Fergi.

Pertarungan pun selesai dengan anak-anak sekolah yang menyerang Syasa pergi tunggang langgang.

PRETTY SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang