●24● PERSIAPAN RAVA?

5.8K 578 34
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini sebelum membaca part ini dengan cara pencet tombol bintang yang ada di bawah. Jangan sampai lupa ya biar aku tambah semangat-!!

Happy Reading <3

Hari mulai sore. Anak Akalister School mulai pulang ke rumah masing-masing, termasuk Syasa dan Rava dkk.

"Kita ke markas dulu boleh?"tanya Rava sambil menggenggam tangan mungil milik Syasa.

Syasa berhenti sejenak dan menatap Rava yang tingginya melebihi dirinya. "Gak! Pulang terus istirahat."

"Kali ini dengerin ucapan aku Rava,"ucap Syasa cepat sebelum Rava menguncapkan sepatah kata pun.

Rava menahan senyumnya. Sebenarnya ia hanya mengetes Syasa dan ia pun sudah tau jawabannya. Tapi ia ingin sedikit menjahili gadis di sebelahnya ini yang sekarang sudah menjadi pacarnya.

"Kenapa aku harus dengerin kamu?"tanya Rava dengan tampang jahil menatap Syasa.

Syasa mendengus mendengarnya. Dengan reflek Syasa meraup muka tampan Rava dengan tangan kecilnya itu. "Jelas harus aku kan pacar kamu. Gak ingat?"

Rava yang melihat dan mendengar balasan dari Syasa pun tertawa lepas. Sungguh menggemaskan pacarnya ini.

"Iya sayang aku cuma ngetes,"ucapnya santai meninggalkan Syasa yang melongo mendengarnya.

"Sabar Sya, orang kayak Rava langka jadi perlu di lestarikan."

***

Selama perjalanan Syasa yang malah di buat kesal oleh Rava. Syasa semakin yakin bahwa sifat dingin, cuek yang selama ini orang kenal hanyalah pengalihan isu. Nyatanya saat bersama dirinya, sifat Rava 11/12 dengan Enzi dan abang Syasa yang lain bahkan bisa di bilang lebih jahilan Rava saat ini.

"Rava udah ya jangan banyak tingkah lagi atau aku turun disini,"final Syasa yang mulai kesal akibat ulah sang pacar.

Rava hanya tertawa tapi tetap menghentikan kejahilannya.

"Kok kesini?"tanya Syasa karena Rava tak memgantarkannya pulang ke rumah namun malah mengantarkannya ke rumah entah milik siapa.

Rumah itu memang tidak sebesar rumah milik keluarga Syasa ataupun milik keluarga Rava. Tapi rumah itu terlihat lebih asri dan lebih elegan. Banyak tanaman dan juga ada beberapa pohon rindang disekitarnya. Halaman rumah itu juga terbilang bersih dan sangat nyaman.

"Ini rumah siapa?"tanya Syasa.

"Rumah aku,"jawab Rava sambil melepas helmnya.

"Syasa baru sadar. Cara bicara Rava beda, sekarang pake aku kamu? Why?"tanya Syasa yang di balas senyuman tipis dari Rava.

"Karena kamu punyaku bukan orang lain. Rasanya gak enak panggil orang yang aku sayang pake lo gue. Ayo masuk,"ucap Rava.

"Ehh bentar ini bener rumah Rava?"tanya Syasa curiga.

Rava menganggukkan kepalanya polos.

"Gak bohong?"tanya Syasa sambil melihat mata Rava untuk mencari kebohongan dimatanya.

Rava menggeleng polos lagi membuat Syasa tertawa kecil melihatnya. "Gemes banget sih pacar orang."

"Pacar kamu sayang,"ucap Rava membetulkan.

"Aku kan juga orang gak salah dong."

Rava hanya menganggukkan kepalanya pasrah. Jangan sampai ia membuat mood gadisnya ini berantakan.

"Masuk yuk. Tenang aku gak akan ngapa-ngapain orang yang aku sayamg sebelum waktunya,"jawab Rava mantap.

"Sebelum waktunya?"gumam Syasa pelan sambil berjalan bersama Rava.

PRETTY SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang